Kacau

356 60 15
                                    

"Eh kulkas berjalan!!!!!". Tegur Kala ketika melihat Tetra dan Bara memasuki gedung Fakultas Teknik . Yang di tegur tentu saja tidak perduli sama sekali.

Sekali lagi harus ia tegaskan jika ia memiliki nama. TETRA ARKIANDRA , itulah namanya.

"Tetra, ada yang manggil lu tuh". Bisik Bara.

"Biarin aja, gue punya nama dan seharusnya dia manggil nama gue kalo dia ada perlu".

Bara dan Tetra pun terus berjalan tanpa memperdulikan Kala yang masih berteriak memanggil namanya.

"Woy kulkas elektro !!!".

"Woy !! tutornya Hepta !!!"

"Astaga tu anak budek apa gimana ya, WOY TETRA !!!!".

Dan di teriakan Kala yang terakhir akhirnya Tetra dan Bara berhenti lalu menoleh.

Kala pun segera mengejar Bara dan Tetra yang sudah berjalan cukup jauh, Kala terlihat menenteng sebuah kantung kresek hitam berukuran sedang.

"Astaga lu berdua budek apa gimana dah gue teriakin daritadi".

"Lu manggil gue???". Sahut Tetra.

Kala mengangguk.

"Oh".

"Nih, gue cuman mau ngasih ini buat lu ".

Kala menyerahkan kantung kresek yang ia bawa pada Tetra.

"Apa nih?".

"Itu buah jeruk 2kg, titipan bunda buat lu ".

"Oh oke, thanks ".

"Gitu doang????".

"Emang lu mau gue jawab apa?".

"Ya apa kek , basa-basi kek".

Tetra terlihat tidak perduli dan hanya melihat Kala dengan tatapan dingin nya, seandainya Tetra bukanlah tutor adik nya mungkin Kala akan menampar wajah laki-laki dingin itu hingga berdarah, tapi syukurnya Kala masih bisa menahan diri.

"Thanks".

Itulah kata terakhir yang keluar dari mulut Tetra, setelah itu ia dan Bara berjalan meninggalkan Kala untuk masuk kedalam kelas.

"Sabar Kal...sabar...suatu hari ntar lu pasti punya kesempatan buat gampar muka nya". Bathin Kala lalu beranjak pergi untuk menuju kelasnya sendiri.

*** 

Pagi itu di SMA Harapan Bunda ....

"Dooorrr !!!!!". Hikana mengejutkan Hepta yang sejak tadi terlihat melamun dengan wajah di tekuk.

"Lu kenapa sih sayang... galau?? cerita sini sama madam Hika".

"Gue kesel Hik".

"Kenapa? kak Revan gak bales chat lu???".

"Bukan gitu, kak Revan mah malah ngasih gue iPhone 13 tadi malem, dititipin ke bang Kala".

"Buset ! iPhone 13???? dalam rangka apa gila!!".

"Isi suratnya sih dia bilang supaya gue lebih giat belajar".

"Terus kenapa muka lu malah kusut gini?? hp baru mah seharusnya seneng".

"Gue kesel sama tutor baru gue Hik"

"Kenapa emang dia??? ".

"Dia tuh dingin banget, mana mukanya datar banget, gue jadi canggung mau nanya nanya ke dia, mana ekspresi dia serem abis, kesel dah pokoknya".

"Hmmm kenapa gak lu kerjain aja kayak tutor-tutor lu sebelumnya? siapa tau dia ntar ngundurin diri Hep".

"Gue gak berani, gue gerak sedikit aja dia pasti ngeliatin gue".

Tetra, Hepta dan FISIKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang