Obsessed

259 40 2
                                    

Pagi yang dingin tak menghalangi sosok Nadira untuk berangkat lebih pagi walaupun kelas nya masih dimulai 3 jam lagi. 

Bukan, dia bukan sosok mahasiswi ambis yang rajin berangkat ke kampus lebih awal jika tidak ada tujuan tertentu. Pastinya ia sudah merencanakan sesuatu yang akan ia lakukan hari ini.

Pagi ini ia awali dengan duduk di kantin kampus yang sepi , ia menunggu seseorang. Tidak, ia tidak meunggu Tetra karena Tetra tidak akan berangkat sepagi ini ke kampus jika tidak ada jadwal kelas.

Bi Onah bahkan belum kembali dari pasar untuk berbelanja bahan makanan kantin dan Nadira sudah ada disini sepagi ini. Sesekali Nadira melihat kearah jam tangan yang ia kenakan guna mencari tau sudah pukul berapa sekarang.

Selang 15 menit berlalu, nampak sosok tinggi dengan pakaian kasual datang menghampiri Nadira. Orang tersebut bahkan  tidak pernah sama sekali berinteraksi dengan Nadira dikampus , dan anehnya sekarang mereka justru mengadakan janji temu sepagi ini.

 "Lo Nadira anak Elektro kan???" . Sapa sosok tersebut ketika menghampiri Nadira. Wajahnya tampan, dengan porsi badan yang sempurna. Namun rasanya Nadira tidak begitu tertarik dengan laki-laki yang ada di hadapan nya ini.

"Iya, lo Revan kan????". Sahut Nadira atas pertanyaan yang baru saja terlontar dari mulut laki-laki tersebut. 

"Yap, gue Revan". balasnya.

"Langsung to the point aja, jadi lo tau siapa ceweknya Tetra??? kok lo bisa tau???".

"Calm down , gak usah buru-buru ngelontarin pertanyaan gitu dong, waktu kita masih banyak buat berbincang mengenai Tetra dan pacarnya".

Revan mempertegas di ujung kalimat yang ia ucapkan.

"Oke, jadi.. lo tau siapa ceweknya???".

"Ya, gue tau, sangat sangat tau". 

"Siapa namanya??? mahasiswi disini juga??? dia tinggal dimana???".

"Gue gak akan kasih tau lebih spesifik tentang cewek itu , tapi gue akan kasih beberapa clue mengenai cewek itu dan sisanya adalah tugas lu sendiri buat nyari tau".

Nadira semakin penasaran dibuatnya.

"Dia masih sekolah di SMA Harapan Bunda gak jauh dari kampus kita, badan nya lebih tinggi dari lo, dan visualnya beda dari kebanyakan cewek yang ada disini".

"Jadi Tetra pacaran sama bocah SMA??? demi apa????".

"Kenapa emangnya?? apa ada undang-undang yang mengatur kalo mahasiswa gaboleh pacaran sama anak SMA???".

"Ya...gak ada sih, tapi ....tunggu dulu, kenapa lo bisa tau sama ceweknya Tetra?? lo kan sama Tetra bahkan gak deket sama sekali Van??".

 "Ah~ satu clue lagi... pacarnya Tetra itu mantan gebetan gue , jadi kalo lo mau tau lebih cepat siapa nama ceweknya Tetra lo bisa tanya aja orang-orang yang tau tentang kehidupan pribadi gue di kampus ini". Ucap Revan dengan sombongnya.

 "Sebenarnya tujuan lo apa tiba-tiba ngasih tau gue tentang ceweknya Tetra?? lo pasti ada maksud tertentu kan????". 

Revan lagi-lagi menyungging senyuman sombongnya.

"Gue cuman murni mau bantu lo kok Nad, gue liat lo keknya cinta mati sama Tetra, jadi sebelum janur kuning melengkung lo masih bisa perjuangin cinta lo buat Tetra. Lo masih ada harapan buat rebut Tetra . Hmmm gue liat juga Tetra lebih cocok sama lo sih ketimbang ceweknya".

Kata-kata Revan lantas membuat Nadira semakin percaya diri, selama ini tidak ada satupun yang memberikan dukungan pada Nadira tak terkecuali teman-teman dikelas nya . Mereka bahkan terang-terangan menyuruh Nadira untuk berhenti mengejar Tetra karena itu hanya akan membuang-buang waktu . 

Tetra, Hepta dan FISIKA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang