Tetra membawa motor Bara dengan kecepatan penuh. Tidak sabar untuk bertemu dengan pujaan hatinya yang baru saja ia kencani kemarin.
Ya, meskipun mereka menjalin hubungan diam-diam namun tentu saja ada 1 oknum yang diberitau secara khusus. Ya siapa lagi jika bukan Sabara.
Tetra tentu tidak bisa menyembunyikan hubungan nya dengan Hepta dari Bara, karena anak satu ini akan mengorek habis-habisan dan berujung diketahui oleh Kala . Jadi daripada terjadi hal yang tidak-tidak lebih baik Tetra melakukan pencegahan lebih dulu.
Anggap saja Tetra sedang melawan wabah Demam Berdarah, begitu lah umpama nya.
Tetra memencet Bell rumah dengan perasaan yang menggebu, sesekali ia tersenyum sendiri. Jika ada Bara saat ini mungkin Bara akan mengatakan jika Tetra sinting.
"Eh nak Tetra, sudah lama gak ketemu, yuk masuk".
Seperti biasa nyonya Aynaka menyambut kedatangan Tetra dengan sangat ramah .
"Ah iya nak Tetra, apa selama tante ke luar negeri kemarin belajarnya Hepta kurang aktif?? tante dapat kabar dari guru fisika nya Hepta kalo Hepta minggu kemarin lagi-lagi dapat nilai jelek dalam ulangan harian, padahal beberapa bulan setelah les privat sama kamu nilai dia meningkat pesat".
"Ah soal itu, saya sudah mengajar dengan porsi seperti biasanya tante, mungkin kendalanya ada di Hepta sendiri. Barangkali Hepta punya masalah pribadi atau suatu hal yang bikin dia kurang fokus di ulangan harian kemarin".
Nyonya Aynaka terdiam sesaat setelah mendengarkan pendapat Tetra . Anak muda itu tentu ada benarnya, apalagi minggu kemarin keadaan keluarga mereka tidak baik-baik saja karena Kala tidak pulang kerumah.
"Begitu ya, yasudah Hepta tante serahkan sama kamu ya nak Tetra, tante sudah tua jadi sudah gak terlalu bisa ngajarin anak-anak, materinya juga sudah lupa".
"Hehe kalau begitu saya permisi ke kamar Hepta ya tante".
"Oh iya silahkan, kalau perlu cemilan bilang aja ya".
"Iya tante".
Tetra pun naik ke lantai dua menuju kamar Hepta, ditangga ia tak sengaja berpapasan dengan Kala .
"Eh bro ngajar ya".
"Hmm".
"Tuh anaknya ada dikamar, masuk aja".
"Lu mau kemana????".
"Ke dapur, haus". Ucap Kala sambil berlalu.
Tok -
Tetra hendak mengetuk pintu kamar Hepta namun Hepta sudah lebih dulu membuka pintunya lalu menarik tangan Tetra untuk segera masuk kedalam.
"Loh loh loh kenapa?? kok main tarik-tarik aja???".
Yang ditanyai hanya tersenyum sambil menampakkan deretan giginya.
"Kamu senyum kayak gitu malah ngeri loh , hiiiii~~". Tetra pura-pura merinding.
"Kak, bantuin aku ya".
"Bantuin apa dulu nih???? kalo bantuin ngerampok aku gak mau".
"Tapi kakak janji harus bantuin aku".
"Tergantung sih , bantuin apa emang???".
Hepta kemudian berjalan menuju meja belajar dan mengeluarkan sebuah formulir dari dalam tas sekolahnya.
"Bantuin aku minta tanda tangan Bunda buat persetujuan lomba dance".
"Gak ah, gak mau !".
"Ih kok gitu ". Hepta mempoutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetra, Hepta dan FISIKA ✔
Novela Juvenil"Lu pikir ngajarin lu tuh kemauan gue???? ENGGAK ANJIR" - Tetra . "Lu jatuh cinta sama gue kan??? ngaku aja udah! " - Hepta