🕊️

3 1 0
                                    

                                   • • • • •

anara dan Gavin mendahului masuk ke kamar untuk beristirahat merebahkan tubuhnya di atas kasur

*Ceklek.......*
suara pintu milik anara terbuka, Gavin meminta izin keanara ia pun tidak menyangka bahwa mereka sudah sah menjadi sepasang suami-istri
"ini seriusan saya boleh masuk, boleh tidur seranjang samaa kamu Ra"
anara terkekeh dan senyum manis diraut wajahnya
"lah lo kan udah jadi suamii guee, fine fine ajaa, boleh kan kalau mulai sekarang gue panggil masss"
mungkin terlihat canggung dengan sebutan "mas"
"Iyaa boleh dong, owh iyaa raa papah aku bilang nanti setelah beberapa hari kitaa tinggal disini mungkin lusaa kitaa pindah dan mengisi rumah yang sudah di beli jugaa samaa papah dan setelahnya papah samaa mamah aku jugaa udah daftarin kitaa buat bulan madu ke Bali"
anara serentak kaget ia pun senang jika bulan madu merekaa di Bali, Bali adalah kotaa yang diimpi-impikan sejak masih duduk di bangku smp
"seriusan mass ke Bali, ko tahu kalau aku seneng samaa kota Bali"
"mamah kamu yang bilang raa"
tidak tahu kenapaa hati anara begitu luluh dan seketika mencair, Gavin dan anara merebahkan tubuhnya diatas kasur miliknyaa lalu tangan Gavin melingkar di tubuh anara, anara pun terkekeh malu ketikaa tangan Gavin melingkari pinggang miliknyaa
"boleh aku peluk raaa"
tak ada sahutan apapun dari bibir anara, ia pun menuruti dan mengangguk mata mereka dikit demi sedikit terpejam tertutup

padaa pagi hari anara sudah terbangun lebih dulu dari Gavin, dan ia akan menyiapkan sarapan untuknya setelah ia turun menuju dapur dan setelah d dapur ada indah dan citraa yang sudah tengah asik masak begitu iraa ia pun tengah asik menonton tv sementara semuanya masih tertidur
"Eh kaa maaf yaa aku ga lebih dulu bangun"
"gapapa raa, kamu kan capee semalem" desis citraa meledeki adik iparnyaa
"gimanaa semalem udah kan ?" sahut indah terkekeh
"kalian pada ngomongin apa si gangerti sama pembahasan kaliaan" anara mengibas tangannya untuk meng-skip pembahasan yang konyol itu
"kamu serius belum lakuin hal itu"
anara menggeleng sambil berjalan menuju kulkas untuk mengambil segelas air putih yang dingin
"ko bisaa raa, dulu waktu kakak sama ka Adam langsung gass Lo huh payah"  titah citra mencibir
anara mengela napas dan menelas silifahnya
"aku belum mikir kesitu kaa, aku masih berusaha buat jadi istri yang baik"
"jadi istri yang baik mah gampang raa, kamu bangun pagi hari untuk siapin sarapan dan selalu nurut smaaa suami itu udah termasuk jadi istri yang baik Ra" desisi indah panjang lebar
anara menanggun paham dengan nasihat yang diberikan kakak iparnya
"tau ga ka ? dia tuh punya cara tersendiri untuk membuat aku seneng sampai pada akhirnya kemarin pas akad seketika aku luluh"
"mamah samaa ayah jugaa gaakan salah pilih dong buat anak cewek satu satunya"
mereka pun asik berbincang bincang sambil memasak sarapan dan pada akhirnya semuaa keluarga anara terkumpul di mejaa makan
"halo mass suamii" sapa anara kepada Gavin sehingga membuat gavin tersenyum lebar
"ciee onti samaa om soswit, oh iya onti nanti lusa aku mau pulang ke Bandung onti jangan kangen yaa, om juga jangan kangen bintang nanti kitaa vidiocallan ya"
"iyaa bintang, bintang juga jangan kangen yaa" ucap Gavin mengelus elus kepala bintang
Mereka semuaa sarapan dengan lahap setelah sarapan selesai mereka semuaa terkumpul berbincang bincang disofaaa
"Nara kamu sudah siapkan baju bajunya yang mau dibawa ?" desis iraa kemudian anara mengangguk mengiyakan
"oh iya ngomong ngomong soal pekerjaan, beneran kamu sudah engga di kampus lagi vin" desis Nugroho ke menantunya
Gavin tersenyum lebar
"iyaa bener ko, jadi Gavin mulai sekarang sudah tidak mengajar di kampus, Gavin mulai pegang perusahaan papah"

Pada pukul jam 1 sianggg
        Anaraa dan Gavin menyiapkan pakaian pakaian serta alat alat yang iaa akan bawaaa untuk pindah kerumah barunyaa
"Sayaang kamu tidur gih istirahat biar aku ajaa yang rapihin"
"ini kan sudah tugas akuu Vin"
"emang kamu ga capee raaa"
anara menggeleng kan kepalanya
"kamu aja yang istirahat"
Gavin yang tengah sibuk memasukkan baju kedalam koper, ia pun langsung memberentikan dan berjalan ke arah anara, anara yang tengah merapikan barang barang ia pun serentak kaget melihat wajah gavin yang begitu dekat dengan nyaa. Seketika wajah anara memerah dan jantung ia tidak aman, anara hanya bisa terdiam ia pun tidak bisa berkutik apa apaa
"aku belum bisaa luluhin hati kamu yaa ?"
"Aku sayaang banget raa samaa kamu"
"Aku harap kamu bisaa cintaa samaa aku"
desis Gavin berbisik, wajah gavin pun semakin lama semakin mendekat, lalu anara mengibass dan berjalan kearah jendela kamarnya lalu anara pun melamun meratapinya
"kamu masih ingat Noval raa, emng aku gabisaa gantiin diaa di hati kamu raa"
entah kenapa anara kesal mendengar nama Noval, mata anara berbalik malas
"mass kita ini baru nikah, bisa ga si gausah bahas bahas masalalu aku dengan seiring berjalannya waktu aku pastiin aku bakal bisaa cintaa samaa kamu, dan sekarang pun entah kenapa hati aku luluh pas kemarin dengar kamu ucap sakral pernikahan dan aku sangat menghargai kamu atas usaha usaha kamu buat dapetin aku dan sampai buat aku luluh secepat ini"
desis anaraa panjang lebar, lalu Gavin tersenyum dan tiba tiba anara langsung memeluk Gavin kini Gavin bener bener berhasil membuat anara luluh secepat ini entah apa yang iaa rasaiin sekarang
Gavin membalik-kan tubuhnya ia pun menghadap ke arah anaraa, lalu Gavin mengecup kening anaraa
"istriku sayaang, makasii yaa sudah terimaa aku"
"suamiku sayaang makasii jugaa sudah meluluhkan hati aku secepat ini, terharu banget sama perjuangan kamu yang sangat penting menginginkan akuu"
Gavin tertawa terbahak bahak, lalu mereka berduaa pun merebahkan tubuhnya di kasur sambil menatap langit langit atap kamar milik anaraaa mereka pun berbincang bincang sampai tertidur pulas


ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang