Memulai pendekatan

7 1 0
                                    

anara yang sedari tadi memandang kosong ke arah jendela kamarnya. sampai mamah anara yang sudah duduk di tepi kasurnya baru ia serentak kaget dan repleks menoleh.
anara tidak marah kepada mamahnya yang sudah tanpa izin masuk ke kamarnya, justru ia malah menangis dan disambut dengan rengkuhan dari mamah itu untuk tidak merasa sedih
"mah Noval duain aku lagi" desis anara di dalam rengkuhan mamah-nya, ira mengusap tengkuk anara untuk membuat anara tenang.
"yaudah gapapa sayang berarti diaa gabaik buat kamu, kamu gaboleh terlalu fokus pada Noval raa ada Gavin yang terus menerus nungguin kamu ayo izinkan Gavin untuk masuk ke dalam hidupmu" ucap Ira lembut seraya menepuk pelan punduk anaraa, bermaksud untuk menenangkannya
"raa Gavin udah nunggu kamu diruang tamu"
anara serentak kaget mendengar yg Ira ucapkan lalu jari semarinyaa mengusap pipi nya yang basah
"Seriusan mah ka Gavin kesini, padahal aku gaada janji"
"mending kamu samperin diaa dibawah"
anara mengangguk ia pun berjalan dan menuruni anak tangga, lalu iaa menghampiri gavin yang tengah duduk sendiri di ruang tamu
"ka Gavin"
sapaa anaraa kepada Gavin dengan memberikan senyuman di raut wajahnyaa
kemudian Gavin menoleh melihat mata anara yang begitu sembab
"hai nar aku kesini mau ajak kamu keluar maaf yaa aku engga chat kamu btw kamu lagi ga baik baik aja yaa ? mata kamu sembab gitu" tanyanya membuat anaraa terkekeh geli
"Aku gapapa ko kaa kebetulan semalem aku nonton film Drakor jadi filmnnya sedih banget, oh iyaaa memangnya mau ajak aku kemana yaa"
"Hem gitu yaa, engga nangisin Noval kan ? soalnya aku tau kamu lagi ga baik baik ajaa"
"engga ko, yaudah aku ganti baju dulu yaa, kk tunggu sini" anara membalikkan badannya berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaiannya dan setelah iaa selesai mengganti pakaiannya Nara pergi mengenakan celana jeans pendek baju kemeja polos berwarna biru mudaa dan tas yang sudah mencang-klek di tangan kanannya
"Ayo ka aku sudah rapih"
Gavin pengling melihat anara dari atas rambut sampai ujung kaki, anara pun terlihat risih dengan penglihatan Gavin kepada-nya
anara mengipas tangannya ke wajah gavin yang melamun melihatnya
"Hai ka Gavin, hellow"
Gavin serentak keget dan malu
"Ehh ... Iyaa nar ?"
"Ka Gavin ko lihat aku kaya gitu si ga cocok yaa aku pakai baju ini atau...." belum saja anara selesai berbicara gavin telah memotong pembicaraan anaraa
"Engga kok kamu cantik malam ini mangkanya aku pangling Ra"
mendengar yang Gavin ucapkan kepada-nya pipi anara seketika memerah
"yaelah bisaa ajaa"
Mamah anara tersenyum bahagia melihat anara yang dikit demi sedikit luluh
"Tantee aku izin ajak anara pergi ya kedepan" Gavin memberi izin ke mamah anara lalu mamah anara tersenyum ia pun langsung memberikan izin kepadanya
"Iyaa Tante izi-nin ko kamu kan calon suamii nyaaa jadi kamu haruss jaga anara yaa tantee Titip anara"
anaraa kembali muak mendengar ucapan yang mamahnya lontarkan ia terdiam, lalu gavin mencium punduk mamah anaraa dan pergi bersama anaraa
"Mah anara pergi dulu yaaa"
"Iyaa hati hati sayaang"
Gavin anara membalikkan tubuhnya berjalan keluar dan masuk kedalam mobil pazero berwarna putih milik Gavin dan setelah di mobil Gavin membuka obrolan-nya agar suasana tak hening
"ra aku emang ga berhak tau dengan keadaan kamu sampai mata kamu sembab tapi aku sangat khawatir raa ?" anara menoleh tersenyum lalu ia menceritakan-nya
"hem pasti ka Gavin sudah tau kan jawabnya aku nangisin siapaaa ? tapi setelah aku pikir-pikir ko diaa tega ya samaa aku kaa dua kali dia dua-in aku, itu yang membuat aku bertanya tanya sama diri aku kaya emang aku kurang apaa pantes mamah samaa ayah engga setuju kalau aku mempunyai hubungan spesial sama diaa ternyata ayah samaa mamah aku sudah tau jawabannya sejak awal"wajah anara memelas menumpahkan segala keluh kesahnya
"ra kamu sangat spesial Dimata aku, ada aku raa yang selalu nunggu kamu. sekarang kamu sudah tau kan jawabnya ? emang aku gaada hak untuk sekarang melarang kamu chat diaa atau segala hal yang membuat kamu balik lagi samaa dia raa aku sayang sama kamu, I really love you ! you must know harus pakai cara apaa untuk kamu cinta sama aku" mendengar Gavin berbicara sangat menyentuh anaraa, dan anara berbicara di hatinya kalau ini benar bener bisaa cinta tapi perlu waktu
"aku benar benar ber-syukur bisaa menemukan orang sebaik ka Gavin, tapi kaa masih banyak cewe yang lebih lebih dari aku kaa" desis anara membuat gavin memberentikan mobilnya di tepi jalan
"ra aku hanya mau kamu, You're my favorite human that I don't find in other humans, You should know that ? aku yakin seyakin yakinnya kalau kamu bisa cinta sama aku tapi perlu waktu kan" desis Gavin membuat anaraa tersenyum melebar di raut wajahnya,
lalu gavin melanjutkan perjalanan melanjutkan perjalanan menuju sebuah mall yang berada di Jakarta, setelah beberapa jam di perjalanan yang agak lumayan jauh dari tempat tinggal nyaa ia pun sudah berada di parkiran mall. lalu gavin membuka-kan sabuk pengaman yang anara pakai
"bentar biar aku aja yang lepasin sabuk pengaman nyaa, owh iyaa mau makan dulu atau mau belanja ?"
"terserah ka Gavin, kan ka Gavin yang ajak aku ?"
"loh ko terserah aku sih, yaudah makan dulu yaa setelah makan langsung kitaa belanja" desis Gavin membuat anara menuruti-nya, Gavin dan anara berjalan menuju KFC di lantai dua ia pun menaiki liff setelah itu Gavin masuk ke KFC dan memesannya
"Kamu mau yang paket berapaa raa ?"
"aku mau paket yang ini ka ?" desis anara sambil menunjuk yang ia ingin pesan, Gavin mengangguk
"jadi mau pesan paket berapaa ka ?" tanya mba mba-nya
"Aku pesan paket yang ini 2 yaa, yang satu sayap dan yang satu lagunya paha"
"minumnya kaa ?" Tanya lagi mba mbanya
"aku air putih biasa aja deh, kamu mau apa raa"
"aku minumnya sama deh air putih biasa"
"Kaka ini pacarnya yaa ? Cocok banget tau gemesh lagi" Tanya mba mba kasir membuat anara dan Gavin saling ber-tatap tatapan Gavin pun mengangguk kemudian
"owalah kaa, cari pacar yang Kya si mas nya di mana ya ?" tanya mba mba kasir kemudian Gavin menjawabnya
"di shopeee mba banyak ko" anara terkekeh geli melihat tingkah Gavin
"baik ka ini pesanannya, semuanya 84ribu terimakasih ka"
kemudian mereka makan dengan lahap dan setelah-nya Gavin mengajak anara ke tokoh boneka membelikan anara sebuah boneka ber-ukuran sedang
kini jam menunjukkan pukul 4 soree iaa sudah berada di perjalanan pulang
"Ka terimakasih banyak waktunya, terimakasih bonekanyaa maaf aku jadi ngerepotin" anara menoleh ke Gavin yang tengah fokus menyetir mobilnya
"iyaa Ra samaa-samaa aku sama sekali ga ngerasa direpotin malah aku seneng bisa melihat kamu ketawa bahagiaa"
"owh iya kaa btw boneka nya aku kasih nama apaa yaa kira kiraa ?" Tanya-nya kepada Gavin
"Gavin mungkin, pakai nama aku aja raa"
"boleh juga si kaa" setelah diperjalanan pulang yang lumayan jauh anara tertidur pulas sambil memeluk boneka yang Gavin berikan kepadanya, gavin hanya bisa tersenyum bahagia kini pukul setengah 5 soree Gavin dan anara sudah berada di depan teras rumah milik anaraaa, anara masih tertidur pulass Gavin sangat tidak tega untuk membangun-kannya
"naraa nar bangun sudah sampai"
dikit demi sedikit mata anara terbuka pelan pelan dia tidak menyangka tertidur dengan pulas-nyaa
"eh kaa maaf yaa aku ketiduran"
"gapapa kalau kamu mau tidur di mobil aku jugaa gapapa aku temenin"
"Ish kaa"
Gavin turun untuk membuka-kan pintu mobil nyaa lalu mereka turun dan masuk kedalam rumah milik anaraaa
"assalamualaikum maah" desis anaraa membuat ira menoleh
"anak mamah dari manaa si ?" tanya ira sambil mengusap punduk anaraaa
"maaf tantee aku kelamaan yaa ajak anara-nya"
"eh gapapa Vin malah tantee seneng kalian berduaa bisa memulai pendekatan"
"sini duduk dulu" desis Nugroho ayah anara
"aku langsung balik om tantee udah sore banget ini"
"yasudah kalau itu mau kamu, naraa antarkan Gavin sampai depan teras dong" ucap Ira menyuruh Nara untuk menghantarkan Gavin sampai depan terass kemudian Nara mengangguk menuruti perintah ira
"aku balik dulu yaa Ra" desis Gavin sambil menatap pekat mata naraa
"iya ka hati hati yaa"
lalu Gavin masuk kedalam mobil-nya kemudian Nara melihat terus menerus mobil Gavin sampai hilang di hadapannya
Nara pun masuk dan duduk di sofa sambil menonton serial tv dan menyantap makanan yang sudah tersedia
"tadi kamu dari mana aja raa" tanya irzan kepada naraa
"kedepan"
"yaa iya kita tau kamu kedepan tapi ayah kamu pengen tau raa"
"Udah ahh Nara ke kamar dulu ya istirahat"
kemudian Nara berdiri dan berjalan menuju kamar miliknya dan setelah ia langsung merebahkan tubuhnya sambil meratapi langit langit atap kamarnya
"halo Gavin aku anaraaa sekarang kamu yang menemani dikamar ini, tau gaa ? aku tuh mulai ada rasaa samaa ka Gavin dia itu baik banget samaa aku kayanya hati aku udah mulai Luluh deh" anara terus menerus berbicara kepada boneka yang Gavin kasih padanyaaa seolah olah boneka itu adalah manusiaaa

ka Gavin manusia unik, dia punya cara tersendiri untuk menghibur orang yang iaa cintai -anaraaa

*halo gimana nih dengan ceritanyaa ? seru gaa ? komen dan votenya jgn lupaa karena dari situlah aku bisaa terus semangat untuk menulisss
trimakasiii 🌻






ArahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang