Hari ini bertepatan hari weekend kini gavin mengajak anara untuk fitting baju pernikahan-nyaa di sebuah tokoh butik ternama di daerah Jakarta dan setelahnya Gavin kini sudah duduk berbincang bincang bersama orang tua anara sambil menunggu anara yang tengah membersihkan tubuhnya
"Vin kamu siap kan jadi suami anara ?" tanya Nugroho kepada Gavin untuk memberikan kepercayaan nya kepada Gavin menjaga anak perempuan satu satunya
"aku sangat siap om, om percaya sama Gavin"
"Vin anara itu anaknya mood-nya gampang berubah jadi jangan kaget yaa" desis iraa sambil memberikan senyuman diraut wajahnya, Gavin terkekeh
"iyaa Tan namanya juga cewe yaa gitu, oh iya om Tan setelah kami menikah Gavin sudah menyiapkan rumah untuk kita tinggal bersama samaa masih di Deket kompleks sini jugaa om jadi om Tante jangan khawatir kalian bisaa main kapan aja"
"iya Vin papah kamu sudah bilang samaa om tante, om sama Tante setuju banget mandiri malah Vin" titah Nugroho panjang lebar kemudian anara turun dari kamarnya dengan mengenakan Hoodie crop dan celana jeans pendek dan tas yang sudah mencang-klek di tangan kanan-nya
"gue udah siap ni ka"
gavin menoleh ke arah anara ia pun terus menerus menatap pekat anara dengan tatapan kosong
"Ka Gavin kebiasaan deh kenapasi liatin aku gitu terus" anara memutar balikan matanyaaa kesal
"aku kagum sama kamu raa kamu cantik banget"
"udah ah basi tau gaa muji terus"
"mah pah kenapa untuk gaun pengantin-nya engga di butik aku ajaa ?"
"emang bisa kamu pesan secara mendadak sementara 3 minguuan lagi kamu repsepsi-nya"
"yaudah om Tante kitaa berduaa pergi yaa" sapaa Gavin kepada Ira dan Nugroho
merekaa sudah tengah didalam mobil milik Gavin menuju butik tersebut, dan setelah nyaa iaa sudah berada di butik untuk membeli gaun yang akan ia kenakan
"gimana cocok ga kaa" tanya Nara kepada calon Gavin suaminya
gavin tersenyum kearah anaraa, anara terkekeh malu dengan penglihatan Gavin kepada-nya
"Kenapaa ga cocok ?"
"bagus banget raa, kamu pinter banget pilih bajunya"
"siapaa dulu dong"
"iyaa bu iyaa percaya ko"
anara cemburut mendengar yang Gavin katakan
"kenapaa cemberut gtu si raa, emang ada yang salaah ya ?"
"ya iya lah gausah panggil gue bu, gue kan bukan ibu ibu mukaa gue aja masih baby face"
"yaudah berarti mulai saat ini boleh dong panggil sayaang ?"
Anaraa terkekeh geli mendengar ucapan yang barusan Gavin katakan
"Apansi kak"
"gausah panggil saya kaa, panggil sayaa mass ajaaa"
"gamau"
Dan setelah nyaa merekaa sudah memilih baju yang akan iaa pakai dihari pernikahan nyaa, pernikahan nyaa yang ia gelar secara tertutup, yang mereka undang hanya orang yang tertentu saja. pukul jam 3 sore ia sudah bersiap siap untuk pulang, dan setelahnya mereka berjalan menuju parkiran mobil. sesampai di parkiran mobil mereka masuk dan berjalan pulang
"ini kita langsung pulang raa, mau mampir dulu gak ? ke cafee gitu atau mau liat sunset kamu kan sukaa banget tuh samaa sunset" Gavin menengok ke arah anara dan tersenyum
"gue mau pulang ajaa kaa, cape banget soalnya"
"yaudah deh, kalau kamu capee tidur aja mending perjalanan nya masih lumayan jauh raa"
anara tersenyum dikit demi sedikit mata anara tertutup ia tertidur pulas, Gavin yang tak tega melihat anara kecapean ia pun membuka sweater Hoodie nyaa untuk menyelimuti tubuh anaraa
mobil Gavin melaju kencang degan perkiraan 90 kilo meter iaa melajunyaa tak sadar kepala anara terbentur saking kencangnya Gavin membawa mobilnya
"aduh sakit, ka bisa ga pelan pelan bawa mobilnya ?"
"eh sorry sorry ra"
anara yang sedari tertidur pulas merasa terganggu ketika ia terbentur, kini anara melanjutkan tidurnya
Gavin menggeleng - geleng kepalanya melihat anara tertidur pulas
"aduh raa kamu tidur ajaa cantik"
setelah hampir lumayan lama didalam mobil kini mobil Gavin sudah terparkir di depan teras rumah naraa, Gavin melihat anara tidak tega untuk membangunkannya
"raa hei bangun sudah sampai"
suara itu berbisik pelan di telinga anara, lantas serentak kaget melihat wajah gavin yang begitu dekat dengan wajahnya
"eh eh mau ngapain ? sudah sampai ya ?"
"suer aku ga ngapa-ngapain kamu ko, aku tadi bangunin kamu raa"
"aku ngiler gaa ?"
Gavin tertawa lepas mendengar yang barusan nara lontarkan
"ih ka Gavin ko ketawaa"
"engga ko raa, engga"
"yaudah aku balik yaa, salam buat mamah ayah kamu raa"
"gamau mampir dlu kaa ?"
"kayanya engga deh, aku mau istirahat"
gavin menarik sabuk pengaman mobil dan berjalan melaju pulang ke rumah miliknya
"dah naraa"
"Hati hati kaa"
anara berjalan masuk menuju pintu rumah tak lupaa ia pun sudah menutup pintu gerbang milik rumahnyaa
"hai anak mamah" tanya iraa kepada Nara anak semata wayangnya
"hai mamah"
"gimana tadi fitting bajunya ?"
Anara kembali duduk di sofa sambil berbincang bincang bersama Ira dan Nugroho

KAMU SEDANG MEMBACA
Arah
RomantikCeritaa ini adalah tentang gadis bernamaa anaraa, ia adalah gadis mandiri Namun kedua orang tuanya yang masih menaggapnyaa seorang anak kecil Anaraa mempunyai seorang kekasih bernama "nouval" seorang ketua geng motor, dan mempunyai club malam. tapi...