Naruto-kun

1.4K 184 10
                                    

“Ya ampun, Hina-chan kau kenapa?” Kushina berteriak tertahan melihat Hinata yang memeluk dirinya sendiri dengan jaket milik Naruto, berjalan pelan dan terlihat sedikit menggigil walau Naruto sudah berusaha merengkuhnya dari samping.

“Hinata hanya kedinginan saja, Bu.” Sang suami mewakili istrinya untuk menjawab dan itu cukup membuat Kushina sedikit tenang, setidaknya Naruto ada di sisi gadis itu.

“Kalau begitu cepat bawa istrimu ke kamar, berendam dengan air hangat jika perlu atau langsung saja selimuti dia.”

Naruto mengangguk dan membimbing Hinata untuk berjalan menuju lantai atas, kamar mereka.

“Mereka kenapa, Menma-chan?” Kini perhatian Kushina beralih kepada Menma yang tadi berjalan mengekor di belakang Naruto dan Hinata.

Menma mengangkat bahu. “Tadi Naruto menelponku agar menjemput mereka karena mobil mereka mogok. Saat aku datang, kakak ipar sudah kedinginan dan selama dalam perjalanan, mereka hanya diam tanpa bicara, walau yah, Naruto terus memeluk Hinata di kursi belakang.”

“Kakakmu memeluk Hina-chan?”

“Mungkin untuk mengurangi rasa dingin kakak ipar.”

Kushina hanya mengangguk dan ber-oh mendengarnya. Cukup lega karena Naruto tidak melakukan kesalahan lagi.

.
Ganti Status Kilat by Rameen
Naruto by Masasi Kishimoto
Uzumaki Naruto x Hyuuga Hinata
.

Naruto meneguk ocha hangat miliknya yang tadi diantar oleh Menma. Setelah itu, safirnya melirik seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi dan duduk di depan meja rias, menyisir rambut indigo miliknya.

Tatapan matanya terus tertuju pada orang itu hingga membuat yang ditatap cukup gelisah walau sebisa mungkin ditutupi. Hinata menyadari tatapan Naruto, tapi hanya diam, berpura-pura sibuk dengan rambutnya.

Naruto menghela napas pelan dan menaruh gelasnya. “Ada ocha hangat yang diantar Menma, minumlah agar tubuhmu lebih hangat.”

“Uhm.” Orang itu hanya menggumam pelan dan mengangguk singkat.

Naruto memejamkan matanya dan mendongakkan kepalanya bersandar pada sofa di belakangnya. Entah apa yang dia pikirkan, tapi apapun itu, dia ingin agar semua keadaan jadi lebih baik.

Membuka matanya, Naruto kembali menatap orang itu. “Hinata.” Panggilnya pelan dan kembali mendapat respon gumaman.

“Aku ngantuk,” ucapnya, “Bolehkah malam ini aku tidur di ranjang?”

Hinata terdiam dan gerak tangannya terhenti. Berbagai pemikiran tentang hal tadi sore belum lenyap dan sekarang Naruto memperjelas keputusannya dengan hal baru? Hinata mengerti jika Naruto mengajaknya tidur seranjang dengan pertanyaan tadi. Dan itu semakin membuat jantung Hinata berdetak cepat.

“Uhm.” Dia kembali mengangguk pelan. Bagaimanapun, Hinata selalu merasa kasihan jika terbangun di malam hari dan melihat Naruto meringkuk di sofa. Yah, mungkin apa yang dikatakan dan ditawarkan Naruto bukan hal yang buruk, batinnya.

Naruto segera berdiri dan berjalan menuju ranjang setelah Hinata mengangguk. Membaringkan tubuhnya menyamping dan menutup matanya.

Ganti Status Kilat (republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang