UNDERCOVER

1K 126 25
                                    

Jiang Cheng bukannya membenci Wei Wuxian. Hanya saja, dia suka lepas kendali dalam kekesalan melihat kakak angkatnya itu. Melihat seseorang selalu bermain-main, tidak pernah belajar, suka buang waktu dan menyemburkan omong kosong selalu mendapat nilai bagus, dia tidak terima.

Dia selalu bekerja keras hanya untuk berada di bawah Wei Wuxian. Ibunya atau ayahnya tidak bangga padanya. Jiang Cheng hanya ingin pengakuan. Satu ucapan bangga mereka sangat berarti untuknya.

Dia pulang minggu ini karena khawatir pada Wei Wuxian. Terbukti saat ini kamar pemuda itu kosong, artinya kakak keduanya itu belum kembali. Madam Jiang dan Tuan besar Jiang harus pergi keluar kota untuk mengurus perusahaan yang mengalami penurunan. Lianhua Corp mengalami penurunan dan terancam bangkrut, sokongan keluarga Lan membantu banyak dan itu hanya membuat Jiang Cheng marah.

Kenapa Wei Wuxian?

Kenapa kakaknya itu harus menjalani perjodohan yang tidak dia inginkan untuk membantu keuangan keluarganya?

Sekitar jam 3 subuh, Wei Wuxian merangkak naik ke jendela dan terkejut melihat Jiang Cheng. "A-Cheng!" serunya senang.

Jiang Cheng selalu kesal melihat wajah ceria itu. Kenapa Wei Wuxian selalu senang melihatnya? "Jangan A-Cheng padaku! Dari mana kau?"

Wei Wuxian tertawa senang dan bercerita tentang Wen Chao, bahkan menunjukkan video live sebelumnya. Begitu saja, dan Jiang Cheng akan tertawa berdua semalaman sampai pagi. Setelah asik bercerita, keduanya tidur dan bangun siang. Jiang Cheng bangun lebih dulu dan memasak untuk sarapan mereka. Meski ada pelayan, Jiang Cheng lebih suka melakukan sesuatu sendiri.

Dia membangunkan Wei Wuxian saat siang hari dan makan di kamar pemuda itu. "Kenapa kau pulang? Paman dan Bibi tidak ada."

Jiang Cheng mendengus. "Bukankah kau senang melihatku?"

Wei Wuxian tersenyum begitu lebar dan mengangguk, "Tentu saja! Aku bosan sendirian di rumah ini, apalagi jiejie jarang ke sini."

"Kau bayi besar, semua harus mengurusmu, berapa umurmu?"

"Aku baru tiga tahun!"

"Baiklah, didi, ayo minum susumu!" Jiang Cheng mencoba menyodorkan gelas susu pada Wei Wuxian yang menolak.

"Tidak mau! Berikan aku daging!"

Ketukan di pintu membuat keduanya berhenti tertawa geli. Seorang pelayan berdiri di sana dan menyampaikan ada tamu.

Keduanya segera turun dan mendapati Lan Wangji dan Lan Yibo di sana. Lan Yibo segera masuk dan menatap sekeliling dengan takjub. Dia sangat menyukai rumah Jiang yang campuran antara tradisional Tiongkok dan minimalis modern.

"Hai gege!" seru Lan Yibo dengan tawa bahagia.

Wei Wuxian memberengut kesal dan Jiang Cheng bingung. "Siapa dia, Lan Wangji dengan sifat setan!"

"Dia Lan Yibo, dia yang melawan Wen Chao semalam, Wang Yibo."

Kini Jiang Cheng mengerti, lantaran dalam Live Luo Binghe, wajah Lan Yibo tidak terlihat. Lan Yibo mendekat pada Jiang Cheng, mereka seumuran.

"Hai Chengcheng!" Lan Yibo menyeringai.

"Kenapa kalian kesini?" Wei Wuxian duduk di depan Lan Wangji yang diam saja.

"Akan ada makan malam keluarga malam ini. Er ge ditugaskan menjagaku dan kau di rumah ini!" Lan Yibo duduk di samping Lan Wangji dan meminum gelas berisi jus yang disediakan pelayan.

"Apa ini semacam pendekatan? Bisakah kau pergi saja dan meledakkan rumah Wen Chao?" Wei Wuxian mencibir apalagi melihat Lan Wangji malah fokus pada tablet miliknya. "Kenapa kau tidak pergi berdua saja dan jangan ganggu disini?"

The Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang