Wei Wuxian adalah remaja nakal yang tiba-tiba saja dijodohkan oleh orangtua angkatnya, keluarga Jiang yang kaya raya. Calon suaminya merupakan pria berumur 13 tahun lebih tua darinya, kaku, membosankan dan terlebih lagi, sangaaat menyebalkan!
Dan We...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"A-Apa?"
Mata Wei Wuxian membelalak. Dia memandang terkejut pada paman Jiang dan tertawa kering.
"Paman pasti bercanda!" seru Wei Wuxian sementara yang lain hanya diam. Jiang Yanli menelan ludah memandang ke arah lain, Jiang Cheng memejamkan matanya dan menunduk sementara Madam Yu sudah seperti orang yang habis dirampok.
"Itu semua salahmu! Kalau saja kau tidak nakal dan bertingkah seperti berandalan!" tuding Madam Yu. "Semua orang berpikir aku tidak mampu mendidik-"
"A-Yu!" Jiang Fengmian menegur Madam Yu yang langsung membanting vas bunga di meja samping.
"Wei Wuxian!" Madam Yu begitu geram dan-
PLAK!!
Semua begitu terkejut karena Wei Wuxian ditampar. Sementara pemuda itu sendiri hanya diam dan tidak bergerak. Tidak ada yang menyadari jika tangannya gemetar.
"Aku telah gagal! Kau adalah kesalahan!" Jiang Fengmian segera menarik Madam Yu menjauh dan sementara wanita itu menjerit memaki-maki Wei Wuxian. "Kau menghancurkan reputasi keluarga ini! Kau adalah aib!"
Wei Wuxian terkekeh pelan sementara air matanya mengalir.
◇◇◇◇
"Wei Wuxian, paman harap kau mengerti."
"Paman, kenapa aku harus dinikahkan? Paman, aku tidak hamil!" seru Wei Wuxian pada Jiang Fengmian.
Setelah rapat keluarga tadi hancur berantakan karena amukan Madam Yu, kini Jiang Fengmian memutuskan untuk bicara berdua dengan Wei Wuxian.
Jiang Fengmian menghela napasnya. "A-Xian, ini adalah perjanjian lama Ayah dan Ibumu dengan keluarga calon suamimu."
Wei Wuxian menelan ludahnya. "Paman, apa tidak ada cara untuk membatalkannya? Lagipula paman aku masih sekolah dan aku ingin melanjutkan cita-citaku menjadi Arsitek!"
Jiang Fengmian tersenyum, "A-Xian, kau masih bisa melanjutkan pendidikanmu. Kau hanya menikah, meskipun paman dan bibi tidak setuju, namun ini keinginan kedua orangtuamu. Kau sudah menginjak usia 17 tahun dan keluarga calon suamimu sudah mendesak. Mereka akan datang besok malam, paman harap kau tidak kabur."
Wei Wuxian menelan ludahnya. Dia berpikir tidak ingin menerima perjodohan itu atau pun mengecewakan Jiang Fengmian.
"A-Xian, ini tidak akan seburuk yang kau pikirkan. Kau hanya menikah dan tinggal dengan suamimu, kau pasti akan bisa melanjutkan mimpimu."
