Yola sedang menatapi dirinya di depan cermin besar studio. Dua hari lagi syuting akan dimulai. Yola sedang mempersiapkan gerakan yang akan dia tarikan untuk video klip nanti. Semenjak kesepakatan itu, Yola terus menciptakan gerakan tari yang sesuai. Wirya, manajer band Reflection sempat mengirim lagu dan lirik lagu itu untuk penghayatan Yola. Sedikit demi sedikit, Yola menemukan gerakan untuk lagu. Lagunya bagus. Yola ngerasa seneng bisa terlibat dalam video klip lagu ini, dia terlanjur jatuh hati sama lagunya. Itulah sebab dia berusaha begitu keras menemukan gerakan yang newakili lagu tersebut.
Yola mendengar pintu studio terbuka. Jadwal latihan rutin akan segera dimulai.
"Eh udah di sini aja, kak Yo." sapa Jiska, anak musik yang juga nyasar di dance.
Yola hanya nyengir. Dia masih merahasiakan proyek rahasianya sama teman-temannya, kecuali Irina sih. Bukan bermaksud sok-sokan rahasia, tapi menghargai privasi band Reflection yang mungkin mau kasih kejutan ke fansnya. Dipikir-pikir lagi Yola belum pernah bertemu member Reflection. Tau orangnya sih iya, tapi tidak kenal. Mereka bertiga lumayan populer, terutama Yardan. Keyboardist sekaligus vokalis utama band. Yola agak bergidik juga memikirkan salah satu scene dia berinteraksi dengan salah satu member itu nanti.
"Ngapain bengong, kak. Ayo ayo ke barisan" jerit Cherry yang langsung disusul anggota yang berhamburan membentuk barisan, tak terkecuali Yola.
Hari ini latihan rutin berjalan lancar seperti biasa, latihan berlangsung 3 jam. Banyak orang berbakat di sini. Yola kaget karena videonya viral padahal banyak seniornya yang lebih hebat dan berbakat. Walau demikian dia sangat bersyukur dan semakin bersemangat dengan dance yang dia ambil. Yola ingat pertanyaan Mahen,
'Kamu jurusan sastra inggris? Kok ga ambil seni tari?'
Banyak sih yang mempertanyakan ini padanya, biasanya hanya dijawab dengan senyum oleh Yola. 'Semua punya pilihan masing-masing' kadang juga dijawab seperti itu. Yola belum ingin membagi alasan dia ngambil sastra Inggris walau mungkin bagi orang-orang dia berbakat di tari.
Lamunan Yola disadarkan oleh Jiska yang menghampirinya.
"Kak, habis ini punya waktu? Mau nanya sesuatu dong" kata laki-laki jangkung itu.
Yola nelirik jam, okay dia masih ada waktu 30 menit sebelum berburu outfit di Mall sama Irina. Pertanyaan Jiska dibalas dengan anggukan oleh Yola. "30 menit"
"Kak Yo, bantuin aku pilih musik untuk video dance solo dong" rengek Jiska.
"Idih, ngejek lu" Yola memutar bola matanya sengit.
"Lah kok gitu? Serius kak. Aku juga pengen viral-" Jiska tidak melanjutkan kalimatnya karena menghindar saat lengannya dipukul Yola.
"Lu gila, Jis. Seorang anak musik berbakat seperti kamu minta pertimbangan musik ke orang lain? Jangan ngadi-ngadi lah. Langsung aja sana lu buat musik edm dengen kreasi lo" jawab Yola malas.
"Eh, bener juga ya. Aku kan bisa buat musik sendiri. Kenapa ga kepikiran ya" Jiska mengangguk-angguk setuju.
"Dih sombong! Dahlah aku mau mandi. Eh ya tolong kasi tau temen aku kalau udah datang ya." Yola mengemasi barangnya menuju toilet. Latihan hari ini cukup menguras tenaga, membuat baju Yola basah keringat. Jiska mengangguk pasrah, sambil lanjut mencoba menari dengan musik yang ada.
Yola menyisir rambutnya yang basah sehabis keramas. Rasanya jauh lebih baik setelah mandi keringat tadi. Dia mengecek handphone dan menduga Irina pasti sudah di studio, tapi tidak ada satupun chat darinya setelah pesan terakhirnya yang berbunyi "OTW"
Saat menuju ruang latihan, Yola bisa melihat Irina yang melambai ke arahnya. Mereka berpamitan pada Jiska dan segera berangkat menuju mall yang mereka sepakati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding My Happy Ending
FanfictionSemua orang tahu bahwa hidup memang ga selalu ramah. Manusia diminta terus menemukan jawaban terhadap berbagai hal dalam kehidupan, kadang manis, kadang pahit. Tidak terkecuali untuk anak-anak muda ini yang berusaha mencari jawaban terhadap eksisten...