Yola menatap Jemy dan Jonah canggung. Pertemuan mereka beberapa hari lalu, rasanya tidak mungkin mereka sudah lupa Yola. Emosi Yola masih kacau. Rahasia yang dia simpan hampir sekian tahun, masa harus didengar oleh orang yang baru dikenalnya beberapa hari lalu.
"Hi, mau gabung? Lebih seru kalau bertiga" Jemy nyengir canggung.
"Kami tidak mendengar apapun tadi." Tambah Jemy, seakan ingin menenangkan Yola. Walau Yola tau itu tidak mungkin.
Yola menimbang-nimbang. Ia ingin pulang ke kosan, tapi toh nanti juga sendiri.
"Maaf, aku ga bisa main uno" Yola duduk di sebelah mereka, perlahan.
Jemy dan Jonah tertawa. "Uno mah gampang, ga perlu baca teori."
Akhirnya Yola menyaksikan Jemy dan Jonah bermain uno, sambil belajar memahami aturan main, sih katanya. Tapi yang ada dia hanya menatap mereka yang asik dengan permainan uno mereka sambil sesekali berteriak uno. Tatapan Yola kosong. Ah grup keluarga. Dia belum balas pesan di grup keluarga. Yola membuka grup chat keluarga. Ada sekian pesan yang mengucapkan selamat atas prestasi Julia, foto Julia dengan medali, dan berbagai stiker khas dengan jempol dan sejenisnya.
Wow, selamat ya Julia. Semoga selalu berprestasi dan membanggakan keluarga. 😊🙏
Yola membalas pesan itu singkat kemudian mengunci hp nya sambil menghela nafas. Jemy dan Jonah menoleh.
"Eh, eh maaf." Pinta Yola ga enak.
Mereka nyengir. Yola merasa nyaman melihat kehangatan dua sekawan ini. Mereka terlihat seru dengan dunia mereka berdua. Setelah akhirnya permainan dimenangkan Jemy, mereka menghentikan permainan.
"Sandwich?" Tawar Jonah.
"Wah, thanks. Tapi tadi baru aja habis makan." Yola tersenyum halus. "Buat ya?" Sambungnya lagi.
"Iya, biasa. Buatan Jemy." Jawab Jonah.
Yola memperhatikan sekitar mereka. Mereka sedang duduk di atas karpet plastik dan ada kotak makanan serta minum. Ada dua sepeda pula yang bertengger di pohon dekat mereka.
"Kalian memang biasa main di sini?" Tanya Yola. "Itu sepeda kalian?"
"Iya, sesekali sambil refreshing. Piknik kecil-kecilan di kota." Kekeh Jemy.
"Seru banget!" Pekik Yola antusias. "Kok aku ga kepikiran ya ajak Irina piknik gini di sekitar kampus."
"Coba aja. Sesekali sambil melepas penat kampus. Ada banyak spot seru kok di sekitar sini. Kami ganti-ganti tempat main sih. Yang penting inget makanan dan minum." Jelas Jemy yang disetujui Jonah.
Yola merasa perasaannya jadi lebih baik.
"Terima kasih ya, Jemy, Jonah. Perasaanku jadi lebih baik." Yola terhenti sejenak untuk menghela nafas. "Yang tadi, kalaupun kalian dengar. Ga masalah." Yola sudah pasrah. Mungkin bebannya harus diungkapkan agar ia tak terus tertekan.
Jemy dan Jonah tersenyum hangat. "Denger dikit kok, soalnya terlaku fokus teriak uno"
Mereka bertiga tergelak.
"By the way, kamu diundang ke Cats and Dogs besok?" Tanya Jemy.
"Oh ya, video premiere-cieh, bahasanya, nonton klip dan live show Reflection kan?" Jawab Yola.
"Yup. Videonya keren loh. Aku sempet liat sama kak Mahen." Jemy nyengir menggoda.
"Eh tanpa aku?" Jonah terlihat ga terima.
"Ya, waktu itu kamu lomba atletik aku main ke rumah kak Mahen, eh dia lagi ngedit. Ya udah deh."
"Yah ga seru." Jonah dan Yola berkata bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding My Happy Ending
FanfictionSemua orang tahu bahwa hidup memang ga selalu ramah. Manusia diminta terus menemukan jawaban terhadap berbagai hal dalam kehidupan, kadang manis, kadang pahit. Tidak terkecuali untuk anak-anak muda ini yang berusaha mencari jawaban terhadap eksisten...