Ngambek gemes | Mahesa

402 38 1
                                    

~Selamat membaca~

Dua orang remaja tengah berhadapan duduk disalah satu sudut cafe, pembicaraan mereka tampaknya serius karena dilihat dari tatapan mereka berdua yang tidak santai, sang pria menatap tajam lawan bicaranya sedangkan sang perempuan yang ditatap tajam tak kalah menatap tajam juga sambil memanyunkan bibirnya.

"Aku cuma nanya kenapa kemaren kamu bisa pergi sama Gani?" Sang pria terlihat mengeram kesal dari nada bicaranya

"Ya nggak sengaja ih dari tadi dibilangin nggak sengaja nggak sengaja masih aja, kalo kamu mau ngomel-ngomel mulu aku pulang aja ah, sebel tau abis ulangan pusing malah diomelin" sang perempuan yang menjadi lawan bicara pria itu terlihat mulai membereskan dan memasukkan barang-barang yang ia letakan dimeja kedalam tasnya

"Siapa yang ngomelin kamu sih ay? Orang aku cuma nanya, makanya kalo orang nanya itu dijawab yang bener, yang jelas, kamu tu kebiasaan kalo ditanya jawabannya asal aja" pria tersebut alias Mahesa tengah menahan kesabarannya, pacarnya ini masih sedikit kekanakan maklum anak bungsu yang dari kecil dimanja jadi jika ia merasa sesikit tersudut mulai lah ia mengeluarkan jurus-jurus andalannya seperti merengek dan lain-lain.

Helsa atau biasa dipanggil Sasa oleh orang-orang terdekatnya adalah nama sang pacar, mereka berdua sudah hampir 4 tahun menjalin hubungan, jadi hal-hal kecil seperti ini Mahesa sudah hapal diluar kepala.

Saat Helsa akan beranjak dari kursinya Mahesa menahan handphone sang pacar lalu memasukkannya kedalam kantong celananya

"Iihhh balikin hp aku" pinta Helsa tak terima akan tindakan sang pacar

"Makan dulu, baru nanti aku anter pulang" ucap Mahesa sambil menatap serius pada sang pacar

"Nggak mau, aku mau pulang aja" Helsa masih ngotot ingin hpnya dikembalikan sambil menghentak-hentakan kakinya menunggu hpnya dikembalikan

"Kamu aku perhatiin dari tadi ngomongnya kamu kamu mulu sama aku, coba ngomong yang bener" pasalnya dari tadi sang pacar memanggilnya dengan sebutan 'kamu' tidak seperti biasanya

"Ya abisnya mas dari tadi ngomelin aku mulu, udah mana hpku aku mau pulang iihhhh" paksa Helsa sambil menarik lengan kemeja sang pacar

"Duduk, terus makan makanan kamu Helsa"

Dengan terpaksa Helsa kembali duduk diskusinya dan memakan makanannya dengan kesal sambil mengomel dalam hati, iya dalam hati soalnya kalo diucapin takut, abisnya sang pacar sudah memanggilnya dengan nama aslinya itu tandanya pacarnya tidak mau ucapannya dibantah lagi.

*****

Setelah Mahesa membayar ia menghampiri Helsa yang saat ini tengah menunggunya di luar cafe, Mahesa kemudian menggenggam tangan sang pacar, menggandengnya sampai pada mobilnya yang tengah terparkir, tak lupa membukakan pintu untuk sang pacar.

Suasana didalam mobil masih hening belum ada pembicaraan apapun, tapi tangan Helsa masih digenggam Mahesa sambil sesekali dielus dan dikecupnya, Sasa kan jadi baper yang tadinya dalam hati masih ngomel-ngomelin sang pacar kini jadi merasa bersalah.

"Aku mau mampir ke minimarket dulu" ucap Helsa saat mobil yang mereka tumpangi sebentar lagi memasuki area perumahannya

"Hmm" balas Mahesa

Nggak usah bingung guys ini mas pacar masih marah apa enggak Sasa udah hapal Mahesa tu emang gini kadang nggak jelas perlakuannya nunjukin kalo dia kayak udah nggak marah lagi tapi ucapannya masih cuek

*****

Karena masih sedikit sebal dengan mas pacar jadi Sasa memutuskan akan mengerjai pacarnya dengan mengambil banyak coklat, dan snack-snack, dan akan menyuruhnya untuk membayar semuanya, rasain tuh biarin aja uang pacarnya abis

"Nih mas udah, bayarin" ucap Helsa sambil memberikan keranjang makanannya pada mas pacar yang sedari tadi menunggunya didekat meja kasir

Mahesa menerima keranjang dari sang pacar kemudian langsung berjalan ke arah kasir yang kebetulan sedang kosong dari antrian, setelah membayar ia dan sang pacar langsung pulang

"Masuk dulu?" Tanya Sasa pada pacarnya yang sudah memberhentikan mobilnya didepan rumahnya

"Nggak usah aku mau langsung pulang aja" jawab Mahesa sambil mengeluarkan belanjaan pacarnya kemudian memberikannya pada sang kekasih lalu mengelus kepala Sasa dan mengecup keningnya

"Yaudah, makasih ya mas, aku masuk dulu hati-hati, bye sayang" Sasa dadah-dadah pada mobil mas pacar yang sudah jalan

*****

"Buset belanjaan lu banyak amat, sini bagi gua dikit" pinta sang kakak, Hans.

Ya, Hans sahabat Mahesa adalah kakak kandung dari Helsa

Fyi, Mahesa dan Helsa pacaraan saat SMA, mereka sudah saling kenal dari mereka masih kecil, tepatnya dari Mahesa masih Tk saat ia bermain kerumah temannya yaitu Hans, Mahesa melihat Helsa dan sudah ada rasa pada adik dari sahabatnya itu saat pertemuan pertama, saat itu Helsa masih berumur 4 tahun anak itu sangat manis dan lucu dimana Mahesa, hanya saja namanya anak-anak ia belum paham apa itu cinta-cintaan, yang ia tahu hanya ia yang menyukai gadis gembil itu dan berencana menikahinya pada saat dewasa nanti sama seperti papa dan mamanya.

Jadi saat mereka SMA tepatnya saat Helsa kelas 2 SMA Mahesa memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya, hal itu juga bukan semata-mata direncanakan olehnya tapi juga didasari oleh satu hal yaitu, ia mendengar bahwa salah satu teman sekelas Helsa juga menyukai Helsa dan akan mengajaknya berpacaran, karena Mahesa yang takut didahului oleh adik kelasnya tersebut jadi ia pun memutuskan mengungkapkan isi hatinya.

Helsa sendiri sebenarnya sudah sadar bahwa sahabat kakaknya itu suka padanya terlihat dari seringnya ia membelikan makanan untuknya, mengajaknya jalan-jalan dan melakukan hal-hal manis padanya.

Begitulah awal mula mereka berpacaran.

*****

"Ngelamun aja lu" Ucap sang kakak sambil mengambil snack dari kantung belanjaan sang adik

"Iihhhh abang! Balikin, kenapa sih suka banget ngambil makanan aku" rengek Sasa pada kakaknya

"Kenapa sih kalian berdua ini ribut mulu, mami pusing tau dengernya" sang mami yang sedang didapur menghampiri kedua anaknya

"Abangnya nakal" adu sang adik pada maminya

"Boong mi, emang ni bocil aja suka teriak-teriak" sangkal sang kakak sambil terus memakan jajanan yang ia ambil tadi

"Bocil bocil, enak aja mi marahin abang miiiiiii" rengek Sasa mengeluarkan jurus andalannya agar sang mami mau menuruti keinginannya

"Udah ah nggak usah berantem-berantem, saling minta maaf kalian" ucap sang ibu pada kedua anaknya

"Utu utu sini bocil peluk dulu" Hans langsung memeluk sang adik erat.

~Terimakasih sudah membaca~

Tbc

Relationship Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang