Beli hadiah | Mahesa

196 29 2
                                    

~Selamat membaca~

Hari ini Mahesa ada janji dengan Xilya, tepatnya Mahesa mengajak sang sahabat untuk membantunya memilih hadiah untuk Sasa, pacarnya itu beberapa hari lagi akan berulang tahun.

Sebenarnya Mahesa bisa saja memilih hadiah sendiri namun ia sedikit trauma sebab beberapa waktu yang lalu ia pernah membelikan mamahnya hadiah kalung namun karena kebodohannya yang hanya manggut-manggut saja saat penjaga toko menjelaskan model kalungnya

Sampai dirumah mamahnya bilang bahwa kalung yang ia beli jelek dan sudah model lama alias norak, mamahnya Mahesa itu ceplas ceplos tapi ia sangat modis dan mengerti fashion jadi ia menasehati Mahesa agar lain kali jika membeli perhiasan Mahesa lebih baik mengajak orangnya langsung atau mengajak seseorang yang mengerti fashion, namun setelah mengoceh panjang lebar juga kalung yang Mahesa berikan tetap dipakai

Mahesa tau mau bentuknya bagaimana pun sebenarnya mamahnya pasti akan menggunakan dan menjaganya dengan baik.

"Lama banget" ucap Mahesa saat Xilya membuka pintu mobilnya

"Ya maaf, namanya juga dosen killer, nggak ada yang berani nyetop omongannya buat ngasih tau kalo jamnya udah abis" jelas Xilya sambil memasang seat beltnya

"Yaudah langsung jalan ya, takutnya Sasa tau lagi gua kekampus, batal deh rencana" ucap Mahesa lagi sambil menjalankan mobilnya keluar area parkir

Mereka berdua tidak sadar bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan yang sulit diartikan

*****

"Yang ini atau yang ini aja sih Sa kalo kata gua" ucap Xilya sambil menunjuk dua buah kalung yang menurutnya cantik dan cocok untuk pacar sang sahabat

"Yaudah mbak saya ambil dua-duanya" ucap Mahesa pada mbak pramuniaga toko

"Baik, tunggu sebentar ya kak" balas sang pramuniaga sambil membungkus kalung yang dibeli kemudian menulis kan kwitansi dan lain-lain

Setelah selesai membayar mereka bedua pun keluar dari toko perhiasan tersebut

"Lu laper nggak?" Tanya Mahesa pada Xilya

"Nggak terlalu sih, nanti gua makan dikosan aja" jawab Xilya

"Jangan, kita makan dulu aja, sebagai ucapan terimakasih karena lu udah nemenin gua jadi hari ini gua teraktir" ajak Mahesa sambil menggandeng tangan Xilya

"Widihhhh, boleh lah" ucap Xilya sambil terkekeh, lumayan ia jadi tidak perlu keluar uang hari ini

Mereka berdua pun memutuskan makan disalah satu tempat didalam mall, Xilya bilang ia ingin makan ramen

Sambil menunggu mereka pun mengobrol dan bercanda serta saling ejek, mungkin bagi orang yang tidak tahu bahwa mereka bersahabat pasti mereka mengira adalah sepasang kekasih

Selesai makan Mahesa pun ngantar Xilya pulang.

*****

"Makasih ya Sa udah nganterin" ucap Xilya sambil membuka safety beltnya

"Sama-sama, nih buat lo" balas Mahesa sambil memberikan salah satu dari kalung yang ia beli tadi

"Loh kok dikasih ke gue?" Tanya Xilya tidak paham

"Kan belinya dua yang satu buat Sasa yang satu buat lo" jelas Mahesa

"Eh nggak usah Sa, udah dua-duanya kasih buat Sasa aja" ucap Xilya menolak kemudian ia membuka pintu mobil Mahesa

Tapi saat Xilya akan keluar tangannya ditahan oleh Mahesa, Xilya kaget kemudian menoleh dan mendapati tatapan serius Mahesa

"Ambil Xily" ucap Mahesa sambil memberikan kotak kalungnya pada Xilya

"Okedeh, Thanks ya Sa, gue masuk dulu, lu hati-hati dijalan bye" akhirnya Xilya pun menerima kalung dari Mahesa

"Pamit ya" ucap Mahesa sambil menjalankan mobilnya

*****

Setelah Mahesa sampai dirumah ia mengecek hpnya banyak pesan masuk dari sang pacar, ia tersenyum gemas saat salah satu dari chat pacarnya adalah sebuah foto, foto pacarnya yang tersenyum manis dengan segelas minuman

Setelah semua pesan dari pacarnya dibaca, Mahesa kemudian menelfon sang pacar lalu mengalihkannya pada mode vidcall saat mendengar ocehan sang pacar yang sebal karena ia tidak ada kabar dan tidak membalas pesannya

"kamu dengerin aku nggak sih mas?" Tanya Helsa sebal

Mahesa yang dari tadi memandangi wajah sang pacar sambil senyum gemes mengangguk

"Denger sayanggg~" jawab Maseha dengan nada lucu

"Yaudahlah, kamu juga dari tadi aku tanyain jawabnya nggak jelas, giliran aku aja jawab kayak gitu kamu marah. Udah aku matiin bye!" Helsa yang sebal mematikan sambungan vidcall mereka

Mahesa kaget tapi kemudian tersenyum membayangkan wajah sang pacar yang ia yakini pasti sekarang sedang menggembungkan pipinya sambil memanyunkan bibir, lucu.

Setelah tersadar dari lamunannya Mahesa buru-buru chat sang pacar

Pacar😘

Yang jangan marah
Aku nggak macem-macem
Kamu kalo mau tidur,
Jangan lupa baca doa
Besok aku jemput jam 7 pagi
Good night pacarku sayang😘

Setelah mengirim chat dan sama sekali tidak dibaca oleh sang pacar Mahesa pun menaruh hpnya dinakas, kemudian membaringkan tubuhnya dikasur dan pergi ke alam mimpi.

*****

Pagi harinya Mahesa benar menjemput sang pacar tepat jam 7 pagi

"Pagi amat bro" sapa Hans saat sahabat yang merangkap menjadi pacar adiknya sudah duduk rapih diruang keluarga rumahnya

"Mau sarapan diluar sekalian bujuk ayang lagi ngambek" jelas Mahesa sambil mengikuti Hans yang berjalan kearah dapur

"Kalian nggak mau makan disini aja?" Tanya mami Tenia mamahnya Hans dan Helsa pada Mahesa

"Nggak usah mi, mau aku mau bujuk Helsa dulu, anaknya ngambek biasa" jawab Mahesa pada mami Tenia

Fyi, Mahesa dan sahabat Hans yang lain juga menyebut maminya Hans dan Helsa dengan sebutan yang sama begitupun sebaliknya.

Helsa yang ditunggu pun sudah turun dari kamarnya sambil menenteng tas kuliahnya menuju dapur tempat mami, abang dan pacarnya berkumpul.

"Mami~" panggil Helsa sambil memeluk maminya yang sedang mengaduk susu untuk nya

"Nih minum dulu" ucap sang mami sambil menyodorkan gelas ke Helsa

Setelah meminum susunya, Helsa mengajak Mahesa untuk segera berangkat tidak lupa mencium pipi sang mami, Hans pun ikut-ikutan menyodorkan pipinya pada Helsa namun hanya ditanggapi Helsa dengan tepukan pelan pada pipi Hans

"Mi pamit ya, bro duluan" pamit Mahesa sambil menyalami calon mertuanya kemudian menepuk pundak Hans

Mahesa menduga pasti pacarnya masih ngambek soalnya ia dari tadi dicuekin, dalam hati ia berucap semoga nanti ia berhasil membujuk sang pacar.

~Terimakasih sudah membaca~

Tbc

Relationship Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang