Gara-gara ketua songong | Leo

170 19 0
                                    

~Selamat membaca~

Pagi ini Leo tengah bersiap, rencananya ia akan mengantar Jean pemotretan untuk acara amal, kemudian ia akan ke kampus karena hari ini ia ada mata kuliah, lalu sekitar jam 12 nanti ia akan menemui Jean kembali untuk makan siang bersama

Setelah selesai Leo turun dari kamarnya menuju ruang makan, terlihat sang mama tengah mengupas buah

"Papa mana ma?" Tanya Leo sambil mendudukan dirinya kursi meja makan

"Dikamar lagi siap-siap mungkin" jawab sang mama, kemudian memberikan buah yang sudah dikupasnya pada sang anak

Leo pun hanya mengangguk dan memakan buah yang ada didepannya

Tak lama sang papa datang dengan dasi yang belum terpasang sambil membawa tas kerjanya

"Mah tolong" ucap sang papa sambil menyodorkan dasinya

"Papa udah tua masih aja nggak bisa pasang dasi sendiri" ledek Leo pada sang papa

"Papa itu bukannya nggak bisa, cuma emang nggak mau aja, kalo mama yang masangin papa dasi kan papa bisa liat muka cantik mama dari deket" jelas papanya sambil tersenyum, sedangkan Leo hanya tertawa, sudah tua masih saja papanya ini suka gombal ala-ala pengantin baru

"Udah ah kalian ini, buruan makan nanti pada telat" ucap sang mama setelah menyelesaikan memasang dasi suaminya

Akhirnya keluarga ini pun makan bersama sambil sesekali Leo melemparkan pertanyaan atau lelucon recehnya

Leo ini anak tunggal, dulu saat ia kecil ia kadang iri pada sahabatnya yang lain karena mereka memiliki adik sedangkan ia tidak

Ia malah sempat ngambek dengan papa dan mamanya karena tak diberi adik padahal ia sudah memohon, sampai suatu malam sang papa bercerita bahwa saat melahirkan dirinya sang mama mengalami hal buruk hingga rahimnya harus diangkat, papanya juga bercerita bahwa mama sedih dan menangis setiap malam karena merasa tidak bisa mengabulkan permintaan Leo

Leo kecil sebenernya belum mengerti maksut dari cerita papa, hanya ada beberapa hal yang ia tangkap seperti sang mamanya yang mengalami hal buruk dan menangis karena tak bisa memberikannya adik

Kemudian sang papa juga memintanya tidak mengungkit masalah adik lagi didepan sang mama atau mamanya akan bersedih, Leo yang tidak ingin mamanya bersedih pun akhirnya tidak pernah mengungkit masalah adik lagi didepan kedua orang tuanya

Namun ia bercerita masalah ini pada sahabat-sahabatnya dan mereka pun menghibur Leo dan mengatakan bahwa adik mereka juga adalah adik Leo, jadi Leo tak perlu bersedih lagi.

*****

"Belajar yang bener yang, biar kamu pinter" ucap Jean tadi saat keluar dari mobil Leo, Leo hanya bisa tersenyum saat mengingatnya

Saat ini kakinya tengah melangkah masuk ke gedung jurusannya, banyak pasang mata yang memandangnya dengan pandangan kagum namun ia tak memperdulikannya dan tetap lanjut menuju kelas

Saat sampai dikelas Leo memilih bangku belakang dimana setengahnya sudah terisi oleh teman-temannya yang lain

Mereka asik mengobrol random sampai dosen datang dan memulai pembelajaran

"Leo pulang nanti boleh nebeng nggak?" Tanya Yumi berbisik sambil menoleh kebelakang tempat Leo duduk

Leo yang sedang sibuk mencatat pun mendongakkan pandangannya kearah Yumi

"Sorry nggak bisa, gua ada urusan" jawab Leo singkat lalu kembali mencatat

Yumi yang merasa ditolak pun kembali pada posisinya sambil memasang wajah juteknya

Mata kuliah pertama berakhir di jam 09.45 seluruh mahasiswa-mahasiswi dikelas membubarkan diri, terlihat ada beberapa anak yang langsung pulang dan ada yang pindah ke kelas lain untuk melanjutkan jadwal mereka

Leo salah satu mahasiswa yang masih ada mata kuliah lagi di jam 10.00 sambil menunggu waktu 15 menit sebelum masuk ke kelas Leo bersama teman-temannya duduk mengemper didepan kelas yang akan mereka gunakan, alasannya ya karena kelas itu masih dipakai.

"Le, BEM mau ada acara apa lagi dah? Gua liat ada foto cewek lu disg mereka?" Tanya salah satu teman Leo sambil melihat ig story BEM kampus

"Mau galang dana buat acara amal" jawab Leo, karena penasaran ia pun membuka aplikasi ignya untuk melihat story yang dibicarakan temannya

Setelah melihat semua storynya Leo merasa kesal pasalnya dari banyaknya perempuan yang lain kenapa si Malvin alias ketua BEM harus photo bersama sang pacar

"Ngegas juga si Malvin" ucap Ardino salah satu teman yang memang akrab dengan Leo ketika tak sengaja melihat gambar dihpnya yang masih menunjukkan foto sang pacar dengan sang ketua BEM

Leo menoleh kearah Ardino sambil tersenyum remeh kemudian mengunci hpnya dan memasukkannya kedalam tas

"Udah berkali-kali gua kasih tau bro, masih nggak paham juga anaknya" ucap Leo

*****

Ketika kelasnya selesai Leo langsung menuju parkiran, ia berjalan bersama Aldino dan beberapa teman mereka yang lain

"Inget yang salah bukan cewek lu" ucap Aldino sesaat sebelum ia dan Leo berpisah jalan, Leo hanya mengacungkan jempolnya tanda bahwa ia mengerti

Diperjalanan ia memutuskan mampir sebentar ke minimarket untuk membeli minum untuknya dan yoghurt untuk sang pacar karena ia hafal Jean sangat menyukai yoghurt dari salah satu brand terkenal

Setelah masuk kembali kedalam mobil, dan sebelum menjalankannya ia memutuskan menghubungi sang pacar namun panggilannya ditolak, aneh pikir Lee, ia pun memutuskan menjalankan mobilnya kembali menuju ketempat sang pacar

Sesampainya ditempat Leo mencoba menelfon lagi sang pacar dan kali ini diangkat

"Halo yang" jawab sang pacar ketika telfon mereka tersambung

"Aku udah didepan, kamu udah selesai belum? Mau aku samperin kesana atau kamu langsung kesini?" Ucap Leo membalas jawaban Jean dengan nada sedikit memburu yang Jean yakini bahwa sang pacar mungkin saat ini sedang kesal

"Tunggu bentar aku pamit dulu sama yang lain" balas Jean, setelah telfon mereka terputus Jean menghampiri teman-temannya yang lain dan berpamitan, ia mohon maaf tak bisa menemani hingga selesai, setelahnya teman-temannya mengizinkan ia pun berjalan keluar dari tempat mereka photoshoot

Namun saat sampai dilobi ia malah berpapasan dengan Malvin yang tadi sedang keluar mengangkat telfon, dalam hati Jean memohon semoga Malvin tak menahannya

"Udah mau pulang?" Tanya Malvin karena melihat tas yang dibawa Jean serta wajahnya yang sudah tidak bermakeup lagi

"Iya, cowok gua udah jemput, sorry ya gue pulang nggak nunggu sampe selesai dulu" jawab Jean kemudian mulai melangkahkan kakinya lagi

"Gua anterin lu sampe parkiran deh" Malvin memutuskan ikut berjalan bersama Jean

Jean tau kok Malvin ini suka padanya, sang kekasih sendiri yang bilang, jadi ia mencoba menjaga jarak karena ia tidak ingin pacarnya salah paham

"Nggak usah, gua bisa sendiri, lu mending liatin anak-anak yang lagi photoshoot didalem aja, kayaknya mereka butuh bantuan lu" Jean menghentikan langkahnya dan menghadap Malvin

"Nggakpapa gua anterin lu dulu, nanti gua balik lagi" ucap Malvin masih memaksa ingin menemani

Malvin ini sadar nggak sih kalo dia tetap memaksa ikut mengantar Jean ke parkiran itu sama saja ia mencari masalah, kenapa sih Malvin suka banget mencari masalah dengan pacarnya, pikir Jean

"Nggak usah, please. Gue nggak mau berantem sama cowok gue cuma gara-gara masalah sepele kayak gini" Jean menatap tajam ia sedikit dibuat emosi oleh tingkah Malvin

"Nggak bosen-bosen gangguin pacar orang" ucap Leo dengan nada dingin yang entah bagaimana tiba-tiba sudah ada depan Jean dan Malvin, Leo kemudian menggenggam tangan sang pacar lalu membawanya pergi dari hadapan Malvin

Mereka berdua masuk kedalam mobil Leo, Leo sendiri masih bungkam dengan wajah dinginnya sedangkan Jean juga memutuskan bungkam karena ia takut malah salah bicara nantinya.

~Terimakasih untuk yang sudah membaca dan memberikan vote~

Tbc

Relationship Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang