Puncak part 1 | Hans

215 26 4
                                    

~Selamat membaca~

Pukul 12.30 Hans sampai pada cafe tempat ia dan gebetannya lebih tepatnya salah satu dari sekian banyaknya gebetannya janjian

Kepala Hans menoleh mencari Yura, sang gebetan yang memberitahu bahwa ia sudah lebih dulu sampai

"Hans" panggil Yura yang ternyata habis dari toilet

Hans yang mendengar namanya dipanggil otomatis langsung menghampiri Yura

"Sorry lama" ucap Hans sambil duduk

"Santai, nggak papa kok" balas Yura sambil tersenyum manis

Hans kenal Yura saat mereka berdua sama-sama menjadi panitia acara amal bulan kemarin, Hans iseng minta nomer wa nya dan lanjut sampai sekarang.

Mereka berdua lanjut ngobrol sampai bunyi hp Hans menghentikan, terlihat nama Leo pada layar hpnya

"Wait ya angkat telfon dulu" izin Hans, Yura otomatis mengangguk, Hans keluar dari cafe dikarena keadaan cafe lagi ramai serta sedikit heboh karena live music

"Hallo bro" ucap Hans saat menempelkan hpnya ke telinganya

"Hans lu dimana?" Ucap Leo to the point

"Di cafe depan kampus, kenapa bro?"

"Lu kagak jadi ikut ape gimana dah? Udh jam 1 lewat ini, gua, sama yang lain udah nunggu lama" Omel Leo pada Hans

"Astaga lupa gua bro, otw gua otw dah gua tutup ya" Sial Hans lupa harusnya jam 1 ia sudah ada dirumah Leo, mereka rencananya akan ke villa milik keluarga Mahesa yang ada dipuncak untuk merayakan ulang tahun sahabatnya itu

Buru-buru Hans masuk kedalam cafe dan berpamitan pada Yura

"Yura sorry banget nih, gua ada ada keperluan mendadak, lu mau bareng pulangnya atau gimana?" Tanya Hans

"Em~ gua nanti mau balik ke kampus lagi si, lu duluan aja nggak papa" jawab Yura

"Ok deh, pamit duluan ya, sebagai gantinya ini makanan biar gua aja yang bayar, bye cantik" pamit Hans sambil mengedipkan matanya

*****

"Lama banget lu, modusin siapa kali ini?" Tanya Leo sesaat setelah Hans sampai

"Kagak modus bro, yang ini tu beda" jawab Hans sambil tersenyum bodoh

Mereka berlima yaitu Leo, Jean, Hans, Xilya dan Helsa berangkat ke puncak menaiki mobil Leo, sedangkan Mahesa sudah lebih dulu berangkat bersama kedua orang tuanya beserta adik-adiknya kemarin, Helsa harusnya juga berangkat kemarin tapi karena tiba-tiba salah satu dosennya meminta jam mata kuliah mereka ditukar jadilah ia tidak jadi ikut sebab dosennya yang satu ini galak banget dan tidak suka mahasiswanya bolos tanpa alasan yang jelas seperti sakit.

Diperjalanan para gadis yang duduk dibangku tengah heboh sibuk mengobrol mulai dari boy band korea hingga makan-makan yang lagi viral

"Kak Leo~ Sasa mau pipis" ucap Helsa tiba-tiba

"Yang buruan cari toilet, itu aja tu didepan rest area" ucap Jean sedikit panik sebab adik gemesnya sudah merengek tak tahan

Akhirnya mobil mereka pun memasuki rest area Jean dan Helsa buru-buru turun karena Helsa tak berani pergi sendirian

Sedangkan Hans dan Xilya diminta Leo membeli kopi dan makanan ringan di minimarket, Leo menunggu sang Pacar dan Helsa di dekat toilet, karena demi apapun disini sedang ramai dan Leo takut mereka berdua kenapa-kenapa

*****

"Tadi lu abis pergi sama Yura?" Tanya Xilya sambil memilih minuman yang akan mereka beli

"Hm, cuma ngobrol-ngobrol aja dicafe depan kampus" jawab Hans santai sambil mengambil kopi kesukaannya

"Lu tau kan Yura baru putus?" Tanya Xilya lagi sambil berjalan ke arah rak makanan ringan

"Tau" jawab Hans lagi sambil mengikuti Xilya

"Terus lu nggak ngerasa apa-apa gitu?" Tanya Xilya lagi

"Ya terus gua harus apa Xily sanyangggg~" ucap Hans sambil mengusak rambut Xilya gemas

"Biarin aja kali, lu pasti denger berita jelek tentang gua ya? Nggak usah didengerin mereka yang ngomongin gua tu cuma iri" Lanjut Hans santai sambil memasukkan oreo kesukaannya pada keranjang yang ia bawa

Xilya yang tadi mendapat perlakuan manis dari Hans masih terdiam, tapi kemudian otaknya tiba-tiba berfikir mungkin kali ini ini Hans serius suka pada Yura karena tindakan Hans kali ini berbeda tidak seperti pada perempuan-perempuan yang lalu-lalu yang hanya dimodusin olehnya

Xilya tersadar saat Hans menggenggam tangannya dan membawanya ke kasir

"Lu mau pop mi nggak?" Tanya Hans sambil menunjuk rak pop mi disamping mereka berdiri

"Nggak" jawab Xilya

Hans mengerutkan alisnya menatap Xilya yang sedang melihat hpnya, ini kenapa tiba-tiba Xilya jadi pendiam gini, padahal beberapa menit yang lalu ia nyerocos bertanya terus pada Hans

Hans merangkul Xilya saat seorang pria menatap Xilya lekat dari atas sampai bawah dibelakang mereka, Hans tidak sengaja melihatnya dari monitor layar sisi tv yang ada di atas meja kasir, Hans menolehkan kepalanya kebelakang sambil melotot tajam pada pria tersebut

"Bayar" ucap Xilya sambil menyikut perut Hans pelan, Hans yang dari tadi menoleh kebelakang dan tidak sadar bahwa belanjaan mereka sudah selesai dihitung kemudian mengeluarkan kartu dari dari dalam dompetnya

*****

"Lama banget elahhh" ucap Leo saat Xilya dan Hans masuk kedalam mobil

"Ngomel mulu lu kayak nenek-nenek" balas Hans sambil memberikan kantung belanjaannya ke para gadis-gadis

"Kak Xilya cocok sama abang, sifatnya saling melengkapi tapi abang jelek, kak Xilya jangan mau" ucap Sasa tiba-tiba sambil makan coklat

"Bwahahahaha" Hans dan Xilya yang mendengar ocehan bocah imut itu langsung tertawa menggelegar

"Gua mah ganteng yang ngantri mau jadi pacar gua banyak, Xilya noh jelek dari dulu nggak ada yang deketin" ucap Hans sambil terkekeh

Xilya yang mendengar sedikit sedih, padahal kan ia bukannya tidak ada yang deketin tapi memang ia nya saja yang malas berhubungan tidak jelas dan mantapkan hati bahwa ia harus fokus belajar, terlebih ia juga sedang menjaga hatinya.

~Terimakasih sudah membaca~

Tbc

Relationship Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang