Bab 13: Bunker

45 16 0
                                    

Bolehkan Bomi pingsan kali ini, akibat mendengar perkataan Jojo, kalau burung yang ia lihat di atap Plant grower adalah sebuah robot burung yang sedang berada ditengah mereka.

"Jadi sekarang kita benar-benar mencari sebuah jarum di tumpukan jerami?" tanya Bomi panik, sambil
menggigiti kukunya.

Jojo hanya menunduk, ia tidak tau lagi harus mentakan apa agar Bomi tidak harus panik, karena di dalam diri Jojo pun gadis itu tengah panik.

Malam ini terasa lebih dingin dari biasanya, bahkan cahaya bulanpun tertutupi oleh awan yang menggembung besar, membuat mereka harus bersiap akan air hujan yang akan turun ataupun badai yang mungkin saja akan membuat perahu mereka bergerak tidak karuan.

Suara petir saling bersahutan, kilatan cahaya mampu membuat Jojo dan Bomi menutup telinga dengan
cepat.

"sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang" ucap Fredi mengelus kepala Jombrang yang tidur dipahanya, tadi siang Jombrang mendedikasikan bahwa pak Fredi adalah ayahnya, sepertinya cowok itu sangat senang tidak terkecuali Fredi yang seharusnya sudah mempunyai Cucu, melihat Jombrang yang seperti itu membuat Jojo kesal, lihat sekarang siapa yang anak manja.

"Teman-teman lihat sepertinya itu bungker yang para mermaid bilang" ucap Leo yang baru saja masuk.

Semuanya lagsung bangun dan menuju kebagian depan perahu, sesekali hampir terjatuh karena gelombang air yang sudah mulai tinggi.

Tampak tiang-tiang tinggi di depan mereka, membuat mereka berenam menengok ke atas mencari ujung tiang tersebut.

Sebuah bangunan kokok terbuat dari baja, membuat pandangan mereka terpaku, Tama memarkirkan
perahu mereka di bawah bungker lalu menalinya di empat tiang agar perahu tidak terseret ombak.

Perahu bertulisan Bentala Zoi terpakir disebrang perahu mereka. Tama tampak tau dengan nama itu, nama tim yang ayahnya pimpin tim bentala Zoi, yang dapat diartikan Kehidupan Bumi.

"Apa yang mau kita lakukan di sini?" tanya Jojo bingung

"Kita harus memastikan apa penduduk Zoi masih ada yang selamat atau oun tidak, kalaupun ada mereka pasti dijadikan budak oleh mereka.

"Hai" Jojo hampir saja menjerit kaget saat seseorang muncul dari permukaan air.

"Celo? Apa yang kau lakukan di sini sendirian?" tanya Fredi menghampiri sahabat kecilnya itu, Celo lebih cocok disebut sahabat kecil Fredi karena usia Celo dan Fredi terlihat sangat jauh.

"Aku tidak sendirian" ucap Celo lalu masuk kedalam air, kemudian muncul dengan teman-temanya.

"Penduduk Aqua hanya beberapa saja yang ikut sementara sisanya memutuskan untuk tinggal di sana, sementara kami ingin ikut dengan penduduk Zoi" Jojo tersenyum rasanya benar-benar bahagia saat mereka semua bisa berkumpul bersama.

Penduduk Aqua, itu adalah sebutan bagi para mermaid yang tinggal di terowongan bawah air, namun kali ini sepertiya mereka ingin mengubah status mereka menjadi penduduk Zoi.

"Celo bagaimana cara naik ke atas?" Leo sepertinya juga penasaran, ia harus memastikan bahwa Nathan masih hidup kali ini.

"Mereka menggunakan piringan pipih yang diturunkan dan diangkat dengan rantai, kalaupun kau ingin masuk kau harus mengabari orang yang berada di atas" jelas Celo membuat Leo frustasi.

Jojo menatap Buck lama, kemudian tersenyum seolah-olah sedang mendapatkan ide yang sangat hebat.

"Pak Fredi apa Buck bisa merekam agar kita bisa melihat keadaan di atas sana?"

"Ide bagus aku Sebenarnya memiliki tangga di kapal kapsulku jika kita memang harus naik ke atas"

"Baiklah sekarang kita periksa keadaan terlebih dahulu dengan Buck, lalu setelah aman kita naik ke atas" semau mengangguk setuju atas usul Tama.

Bentala Biru (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang