Mau dalam cerita apapun, dalam judul berbentuk apapun, kamu akan tetap menjadi tokoh utamanya, selamanya.
🌄
Aku menunggu di depan kelasku sembari menunggu Kak Azizah untuk menjemputku rapat eskul musik (lagi). Kak Azizah adalah wakil ketua eskul musik pada periode tahun ini.
Sebenarnya aku dulu sangat sering mengikuti berbagai kontes menyanyi, hanya saja sekarang sudah tidak lagi. Kalian pasti sudah bisa menebak apa yang menjadi alasannya. Tentu saja tugas yang bertambah banyak, kelas yang bertambah banyak jenisnya, waktu istirahat yang semakin berkurang, dan masih banyak hal lain yang menjadikanku tidak bisa mengikuti konten menyanyi seperti dulu lagi.
Sekarang tujuanku ikut eskul musik adalah untuk terus melatih kemampuan vokalku dan memperdalam bakatku. Sesekali aku juga menjadi panitia jika eskul ini mengadakan event.
Di depan kelas, aku hanya seorang diri disini, sampai ketika ada seorang lain yang menghampiriku, dan ternyata Adhi.
"Ini, makan siang untukmu!" kata Adhi sambil menyodorkan sebuah kotak makan
"Kamu?" tanyaku yang tidak percaya Adhi menggunakan kata 'kamu'
"Bukankah lebih enak didengar seperti itu?"
Tanpa bertanya terlebih dahulu, dan sebelumnya tak meminta ijin dariku, dia langsung saja duduk di sebelahku.
"Ini, makanlah!" perintahnya
"Kan kemaren udah gua bilang. Eh sorry, maksudnya kan kemaren aku udah bilang ke kamu dan kamu pun juga udah tau alasannya kan? Kenapa masih berlanjut?"
"Loh itu kan sarapan, kalo ini makan siang. Gak mungkin kan jika kamu tolak lagi?"
"Hmm, tapi aku sedang tidak lap.."
Ggrrhhhhhh
Perutku yang tidak tahu diri ini tiba-tiba saja berbunyi panjang dan cukup kencang hingga sampai suaranya terdengar di telinga.
Kenapa sih harus berbunyi sekarang di depan Adhi? Kan aku sengaja ingin menolak makanan dari dia.
"Lidah bisa berbohong tapi perutmu itu tidak" ucapnya sambil tertawa kecil
Astaga. Pasti pipiku sangat merah menahan malu yang disebabkan oleh perutku sendiri. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku untuk menutupi rasa malu itu. Tetapi jika dipikir-pikir perutku tidaklah salah sama sekali. Aku tidak sarapan, dan jam di tangan pun sudah menunjukkan pukul 3 sore. Secara otomatis, dari bangun tidur sampai saat ini aku belum makan sama sekali. Pantas saja jika perutku meminta haknya untuk diisi oleh makanan.
Akhirnya, dengan perasaan malu, aku menerima kotak makan berwarna hijau tosca yang diberikan olehnya
"Ini untuk aku aja atau untuk dimakan oleh kita berdua?" tanyaku
"Makanan ini dibuat untukmu, jadi kamu yang aja yang makan" jawab Adhi
Melihat isi di dalamnya, terlihat sangat enak dan menyehatkan. Semur daging ayam kecap ditambah nasi yang di atasnya ada daun bawang, juga ada beberapa buah apel, itulah isi kotak makanannya.
Dan ketika suapan pertama menyentuh lidahku, langsung aku rasakan kenikmatan itu ke seluruh tubuhku. Makanannya sangat lezat dan sedap. Aku tidak ragu untuk bilang bahwa inilah makanan yang terlezat di dunia yang pernah aku makan.
Uhuk-uhuk
Saking nikmatnya, aku pun tersedak karena ingin memasukkan makanan itu sebanyak-banyaknya ke dalam mulutku. Tetapi dengan sigap, Adhi memberikanku air mineral.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUPILIH HATIMU UNTUK YANG KEDUA
Teen Fiction"Katakan bahwa kamu mencintaiku!" "Tidak akan!" "Kenapa? Apakah selama ini aku salah mengira kalau kamu mencintaiku? Atau selama ini aku salah sangka kalau perbuatan baikmu itu merupakan bentuk cinta?" "Kamu dan dugaan kamu tidaklah salah. Aku hanya...