Happy Reading
Semoga suka ❤
Jangan lupa vote ya pren
Jangan lupa bahagia.... (◍•ᴗ•◍)
___________________________________Seorang remaja baru saja turun menuju keruang keluarga.
Dia melihat sekeliling lalu netranya terpaku, menemukan sosok yang jarang sekali berada di rumah. beberapa minggu lalu sang ayah kembali setelah 5 tahun lamanya berada di luar negeri,itu pun setelah datang juga sangat jarang sekali berada di rumah.
Dia menghela napas kasar, berharap beban nya sedikit berkurang.
"Pagi, yah, " sapa remaja lelaki itu, lalu berjalan kearah ayahnya yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.
"Pagi, " balas sang ayah singkat.
remaja lelaki itu mendudukkan dirinya disofa samping sang ayah. ditatap lama wajah ayahnya dari samping rasa ragu menyeruak di hati tapi berhasil di patahkan, sekali lagi dia menghela napas.
"Yah! Em... Kalo misalnya Nuel keluar, ayah ngizinin gak?" Manuel bertanya dengan ragu.
"Mau ngapain? " tanya sang ayah tanpa mengalihkan pandangannya dari benda bersegi empat yang memperlihatkan tulisan yang dari tadi dia ketik.
"Nuel bosen, mau jalan-jalan, " ucap Manuel jujur, sungguh benar-benar bosan berada di rumah terus menerus.
"Boleh, tapi kamu harus sama pak satria."
"Pah! Nuel udah besar. lagi pula Nuel bisa nyetir sendiri, " Manuel kesal.
"El dengarin ayah , kamu itu baru banget 17 tahun. nyetir sendiri bisa bahayain kamu! Kamu mau ngapain emang nyetir sendiri, mau pamer sama orang-orang kalo seusia kamu udah bisa bawa mobil! "Ucap Sang ayah yang tanpa sadar menaikkan nada bicaranya.
Manuel menunduk enggan mengangkat kepalanya, selama ini dia tidak sebebas remaja seusianya jika di bilang wajar juga tidak karna jika dia di rumah hanya akan menjadi bulan bulanan sang mama tiri.
Ayahnya langsung mengusap wajahnya sedikit kasar, sadar jika tindakannya akan membuat sang remaja lelaki di sampingnya ini takut.
" ma'af. ayah gak maksud, tadi ayah gak sadar, "sesal sang ayah yang langsung mengusap surai rambut berwarna hitam kecoklatan milik Manuel dengan pelan.
Manuel menggeleng pelan lalu mendongak sedikit. " Nuel yang terlalu maksa ayah ma'af, "Manuel langsung berdiri lalu lari menaiki tangga, meninggalkan ayahnya yang memperhatikan dari sofa.
" mas bayu kamu liat apa? "Tanya seseorang membuat membuat orang yang bernama bayu terpanjat kaget panggilan perempuan dibelakangnya ternyata.
" gak aku cuma liat Manuel tadi dia turun buat minta izin keluar dan nyetir sendiri, "jelas bayu sesingkat singkatnya .
" terus kamu kasih izin? "Tanyanya dengan suara di buat ramah.
Bayu menggeleng singkat. " aku gak mungkin kasih izin dia nyetir sendiri sementara umur nya baru 17 tahun."
"Pilihan kamu tepat mas dari pada nanti dia kenapa napa mending dianter sama pak satria aja atau gak usah keluar sekalian."
"Hm, yaudah aku mau lanjut kerja dulu."
"Oh yaudah mas aku mau ke kamar dulu ada yang mau ku ambil, " kata perempuan itu lalu dengan cepat bayu mengangguk.
Karina nama perempuan itu dia mulai melangkah menuju tangga dengan senyum miring yang tercetak jelas di bibirnya.
"Awas kamu Manuel, " suara pelan yang tidak terdengar siapapun kecuali karina sendiri.
******
"Dor!! ""Astaghfirullah, Marchael. Kamu itu ya suka banget ngagetin ibu sama tante kamu, "ucap sang ibu sambil mengelus dadanya pelan.
" hehehe maaf, siapa suruh ibu ngelamun kalo tante Riri mah gak kaget orang dia tau kalo Marchael jalan kesini, " ucap Marchael sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali.
Ibunya menghela napas sebentar. "Marchael, Marchael kan ibu bilang jangan ngangetin lagi. "
"Iya bu, maaf. Marchael gak bakal ngangetin ibu lagi, " ucap Marchael sambil memperlihatkan deretan giginya.
"Mungkin, " batin Marchael sambil tersenyum setelah itu.
"Kamu ngomong nya gitu nanti malah dilakuin lagi, "ucap sang ibu dengan wajah seolah kesal.
" ya gimana lagi bu, kan anak ibu emang gini, "ucap Marchael lagi, lagi menampilkan deretan giginya.
Sang ibu tersenyum simpul. " emang bisa banget ya kamu buat ibu senyum, "ucap ibunya lalu mengacak-acak rambut hitam kecoklatan milik Marchael.
" bisa dong, Marchael gitu loh, "ucap Marchael sambil menampilkan jari berbentuk finger heart.
" iya deh, iya. "
Sang ibu tertawa pelan lalu menyuruh Marchael duduk.
"Chael, " panggil Riri-tantenya- setelah Sang kakak-dewi- ibunya Marchael pergi kedepan karna ingin mengambil sesuatu.
"Kenapa tan?"
" tadi kemana kok gak ada di rumah? "
"Tadi Marchael keluar bentar liat liat. "
"Gak bikin ulah lagi kan, " ucap riri penuh curiga.
"Gak tan. "
"Bagus deh kalo gitu."
Hening, riri sibuk membaca novel yang berada di tangannya sedangkan Marchael sibuk memperhatikan handphone nya sesekali mengetik sesuatu, di benda pesegi panjang itu.
Tiba tiba saja ada.....
Hey semuanya gimana?
Kira-kira ada apa?
Gimana nih Marchael sama Manuel ketemu nanti?
Jangann lupa vote!!!
Pencet tanda bintang yang di pojok bawah sampe berubah warna oren!!
Jangan lupa komen juga
Spam komen juga boleh
Makin banyak komen dan vote itu buat aku makin semangat upload!!!
Kalo ada saran atau request boleh komen siapa tau bisa buat tambahan ide
Thanks for Reading guys
Di ketik tanggal:24 februari 2022
775 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Bolehkah, Egois? (Hiatus)
Dla nastolatków"Bisa gak kalo sementara Nuel tinggal di rumah kamu, terus kamu tinggal dirumah Nuel? " dia bertanya penuh harap. "Gue tinggal di rumah lo, jadi diri lo, bisa rusak telinga gue denger ocehan mama lo, " balasnya dengan nada terkesan tak suka. *****...