45. dia kembali ke sisinya

67 8 1
                                    

Cerewetnya Aku-_-

"Jadi"

"Jam 12 otw"

"Iya nanti kabarin lagi"

Tara melihat kembali beranda chatnya dengan Tala. Itu adalah chat tadi siang yang Tala kirimkan padanya. Chat yang mengatakan jika Tala jadi pergi dengan kedua sahabatnya dan akan berangkat pada jam 12 setelah dzuhur.

Karena sebenarnya mereka akan bertemu setelah semua urusan Tala selesai. Makanya Tala mengatakan untuk mengabarinya lagi nanti setelah semuanya selesai.

Namun sampai sekarang, tak kunjung ada chat lebih lanjut yang mengatakan bahwa ini adalah waktunya. Waktu sudah sore, sebenarnya Tara tidak ingin mengganggu, namun dirinya benar-benar khawatir takut terjadi apa-apa.

whatsApp Tala juga tak kunjung online sampai sekarang.

Saat ini, duduknya Tara benar-benar sudah tidak tenang memikirkan apa yang sebenarnya terjadi.

Tiba-tiba ponselnya beredering, namun bukan dari nomor yang ditunggunya, melainkan dari nomor lain yang ia sendiri tidak tau siapa pemilik nomor itu. Tara hanya mengangkat takut-takut itu adalah hal yang penting.

"Assalamualaikum Tar, ini tante Nesya. Tara bisa ke rumahsakit sekarang? Tala drop dan sekarang keadaanya kritis."

Deg, bagai ada belati besar yang menghantam tepat di dadanya saat itu juga. Sesuatu yang ia takutkan benar-benar terjadi sekarang.

"Hhha, yang benar tante?" Suaranya terbata, keringat mulai membasahi keningnya karena rasa takut, panik, khawatir, semuanya bercampur menjadi satu.

"Sekarang ke rumah sakit dulu aja ya, tante tunggu di sini. Assalamualaikum." Bahwa suara Nesya juga sudah sangat tertekan. Lagi-lagi sesuatu berat datang menghampirinya.

Tara langsung terduduk lesu. Tersenyum tipis sambil menatap ponsel yang ada di genggamanya. "Kamu pasti kembali kan sayang?" Bulir bening jatuh begitu saja saat Tara mengatakan itu.

...

Saat Tara sampai di rumah sakit, keadaan Tala memang benar sudah tidak sadarkan diri. Dengan semua alat yang kini terpasang di tubuhnya, semua orang hanya menatapanya penuh kasihan.

"Ta, hei kok malah begini sih? Belum juga kita ketemuan kan? Janjinya tadi mau ngabarin aku lagi, aku udah nungguin loh kamu ngabarin lagi." Laki-laki itu menangis. Setiap ucapanya dipenuhi dengan harapan yang amat besar.

"Sayang... gak boleh pergi ya? Temenin aku disini. Janji kan? Cerita kita belum lama, belum bisa di abadikan kalo sesingkat ini."

Semua orang makin tercekat mendengar setiap kalimat yang Tara ucapkan. Namun semua itu tidak mungkin lagi bisa terjadi. Dokter mengatakan, kondisi Tala sudah sangat kritis. Ini serangan kedua, dan termasuk sudah penanganan yang terlambat.

Awalnya semua orang heran, kenapa serangan yang kedua? Ternyata memang dokter menemukan jejak rekam pasien sebelumnya. Itu sekitar setahun yang lalu, dimana Tala perawatan.

Tala sakit Leukimia. Atau sakit kanker darah akibat tubuh yang terlalu banyak memroduksi sel darah putih abnormal.

Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam sumsung tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya dengan efektif.

Leukimia seringkali tidak terdeteksi karen gejalanya mirip dengan penyakit lain. Hanya saja, Tala sebagai penderita sebenarnya sudah tau dan sadar akan bagaimana kondisinya. Apalagi dirinya sempat konsul sekitar setahun yang lalu. Itu artinya, dirinya paham betul dengan keadanya sendiri.

LARA(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang