47. chat tak berbalas

71 9 1
                                    

Tara terus meratapi chat terakhir dari Tala. Dirinya benar-benar tak berdaya dengan situasi dan kondisi yang seperti ini.

Cerewetnya Aku-_-

"Jadi"

"Jam 12 otw"

"Iya nanti kabarin lagi"

Itu adalah chat terakhir yang Tala kirimkan padanya.

Harusnya, hari itu mereka bertemu dengan sama-sama melempar senyuman. Namun nyatanya, hanya Tara yang bisa menyambut. Bukan sambutan dengan bahagai, namun sambutan penuh luka karena mengetahui ia akan di tinggal untuk selama-lamanya.

"Ta, gimana kabarnya?"

"Aku lagi gak baik-baik aja disini."

"Bang El jahat ya, perginya ngajak-ngajak kamu"

"Cerewetnya aku udah pergi"

"Sayang......"

❤️❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️❤️❤️

"Love yang paling kamu suka, walaupun cuman emoticon"

"Tunggu ya?"

"Gak lama lagi kok, aku pasti bakalan nyusulin kamu."

"Selamat pagi cerewetnya aku."

Hari pertama ia harus menjalani hidup kembali seorang diri. Dunia seakan tak membiarkanya bahagia barang sebentar.

Baru saja ia ingin merajut kisah setelah resmi berpacaran dengan Tala, namun takdir yang berbeda tiba-tiba saja terjadi.

"Kini aku tau maksud kamu selama ini selalu ngomong aku harus apa tanpa bang El? Ternyata memang ini artinya. Kamu memang benar-benar tidak bisa hidup tanpa bang El ya? Sampai kamu lebih milih buat nyusulin dia daripada kamu harus menua dan bahagia sama aku."

"Kalau kamu milih gitu, terus aku gimana? Aku juga pengen punya sakit kayak kamu biar aku bisa punya alasan untuk pergi. Tapi sekarang aku harus apa? Kalo bunuh diri, aku takut gak ketemu kamu di surga."

Makam ini masih basah. Jam memang sudah mengarah ke siang hari, namun suasana mendung dan dinginya ini membuat sisa-sisa embun malamnya belum sepenuhnya mengering.

Disitulah tempat Tara mengadu nasibnya sekarang. Terus mengirim chat ke nomor Tala walaupun ia tau tidak akan pernah mungkin ada balasan dari chat itu.

Terus mengajak gundukan tanah itu berbicara, meski ia juga tau tidak akan pernah ada yang membalasnya dari dalam sana. Namun yang Tara tau, ia harus selalu disini agar Tala tidak kesepian. Karena wanita yang baru berstatus pacar belum genap sebulan itu paling tidak suka dan tidak bisa sendiri.

Tala benar-benar menyembunyikan sakitnya dengan baik. Tidak ada yang tau bahkan sampai detik-detik terakhirnya baru semua orang tau itupun dnegan cara yang tidak disengaja. Tidak tau kenapa ia memilih seperti itu, namun sikapnya membuat semua orang jadi merasa bersalah.

Wanita manja yang satu ini sejatinya selalu membuat dirinya mengerti orang lain. Namun malah orang lain sama sekali tidak ada yang mengerti dan perduli dengan bagaimana keadaanya. Atau yang pasti, tidak ada yang sadar dengan kondisinya. Saking cerianya dia menahan sakit itu seorang diri.

LARA(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang