18. couple siblings

73 9 0
                                    

Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi
Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati
Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi
Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati
Malam-malamku bagai malam seribu bintang
Yang terbentang di angkasa bila kau disini
'Tuk sekedar menemani, 'tuk melintasi wangi
Yang s'lalu tersaji di satu sisi hati
Cintaku tak harus, miliki dirimu
Meski perih mengiris
Iris segala janji

Ceritanya Tala dan Rafael sedang nyantai berdua di cafe. Dengan dalih, Rafael ingin mengajak adiknya refreshing karena akhir-akhir ini selalu terlihat murung.

Rafael iseng maju untuk menyanyikan sebuah lagu. Tak lupa ia selalu menggandeng adiknya untuk maju bersama.

Keadaan cafe juga cukup ramai malam ini karena kebetulan juga malam Minggu. Malam seribu bintang adalah lagu yang Rafael pilih untuk dinyanyikan.

Namun semua orang malah salah fokus. Bukan karena suaranya, tapi karena bagaimana romantisnya Rafael dan Tala di atas panggung seperti sepasang kekasih.

Karena banyak memang yang tidak mengenal mereka. Padahal mereka adalah kakak adik sekandung, tapi di mata orang-orang yang tidak mengenal, mereka berdua bagai sepasang kekasih yang sukses membuat iri.

Semua orang bersorak dari setiap bait yang di nyanyikan. Bahkan tidak sedikit yang merekamnya. Kebetulan suara Rafael memang bagus. Maka jadilah malam itu memang malamnya semua orang seketika mengidolakan mereka berdua.

"Huwaa, sweet banget."

"Abangnya ganteng banget please. Mau dong yang kaya gitu satu buat aku."

"Suaranya sopan banget sih masuk ke telinga."

"Sumpah ya, jiwa jomblo gue meronta-ronta melihat keuwuan ini."

Beginilah kira-kira gambaran komentar-komentar yang ada. Tentu ada lebih banyak dari ini komentar mereka yang ada di cafe.

"Bang El, semua orang kenapa jadi salah sangka sama kita berdua gini sih." Tala berbisik setelah mereka berdua turun dari panggung.

"Udah biarin aja, yang penting mereka senang." Rafael lantas menggandeng adiknya untuk terus berjalan dan kembali duduk di kursi mereka yang tadi.

"Abang gak masalah gitu kalo gosip kaya gini kesebar? Nanti kalo gebetan bang El jadi salah sangka gimana?"

"Ya gak lah, apaan sih. Jauh banget mikirnya sampe kesana. Lagian juga, doi udah tau kali kalo kamu itu adiknya Abang."

"Cie-cie udah ngaku. Itu pasti kak Nindya kan? Ayo dong jujur aja. Emang udah sejauh mana hubungan bang El sama kak Nindya?"

"Doain aja yang baik-baik."

Ini pertama kalinya Rafael menanggapi serius ucapan adiknya. Membuat Tala kegirangan bukan main. Doanya selama ini akhirnya sebentar lagi akan terkabul. Memiliki kakak ipar seperti kak Nindya pasti akan menyenangkan.

Memiliki Abang seperti bang El saja hidupnya sudah enak. Apalagi ditambah kakak ipar seperti kak Nindya, pasti semakin banyak lagi orang yang iri sama dia. Semakin banyak lagi orang yang menginginkan ada di posisinya.

Malam berlanjut dengan khidmat. Tetap seperti rencana awal, lebih tepatnya rencana dadakan. Dimana Rafael dan Tala malah melanjutkan gosip orang-orang seolah mereka memang benar-benar sepasang kekasih.

***

Sesuatu yang tidak di sangka-sangka. Ketika Tala sampai kampus, semua orang-orang memberi perhatian lebih padanya. Tidak seperti biasa.

LARA(END)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang