Chapter 13

99 12 1
                                    

halo...
lama banget ya aku gk up..
mian yorobunn..

Kini ke-enam cowok alias teman-teman Haris menatap objek di depan nya bingung. Kenapa? Karena Haris yang membawa Axel ke meja mereka yang berada di kantin itu.

Apalagi mereka tahu kalau Axel yang tadi pagi berangkat bersamaa Cathline, kerutan di dahi mereka menunjukan kebingungan. Mengapa Haris bisa akrab dengan dia?

"Ris, temen-temen lo serem.." bisik Axel pada Haris.

"Siapa Ris?" tanya Juan.

"Axel, sepupu Cathline" jawab nya.

Mendengar jawaban Haris membuat mereka ber'oh' ria dan mengangguk mengerti. Dan di situ lah mereka berkenalan dengan ala cowok, di saat semua nya sudah berkenalan, kini tinggal Satya yang menjabat tangan Axel.

"Satya.." kemudian cowok itu melirik Haris sekilas serasa tersenyum miring.

"Nggak jajan lo Xel?" tanya Juan.

"Oh iya, bentar dah gue jajan dulu" balas Axel, lalu cowok itu berdiri dari duduk nya dan berjalan menuju stan makanan.

"Lo se-penasaran itu sama dia?" tanya Satya sambil terkekeh.

Mereka yang tahu maksud Satya pun mengangguk membenarkan, bagaimana tidak? Pertama, Haris mungkin terlihat tidak peduli dengan Axel dan Cathline, tetapi sikap Haris menunjukan bahwa lelaki itu penasaran dengan hubungan Axel dan Cathline.

Seperti tadi pagi, saat Haris melihat Axel dan Cathline berangkat bersama. Teman-teman nya sudah mengajak nya untuk masuk ke gedung sekolah, tetapi Haris malah memperhatikan dua insan itu yang tengah bercengkrama. Dan dari itu semua, Satya lah yang paling peka karena dia juga diam-diam memperhatikan Haris.

Reyhan menyeletuk, "Gue ngerasain Haris yang lain tau, lo biasa nya gak pernah kepo sama orang-orang di sekitar lo, tapi ini?"

"Apa sih? Orang gue biasa aja," balas Haris.

"Mungkin lo ngomong biasa aja, tapi sikap lo berbanding balik tau gak?" kata Juan.

"Setuju, lo suka ya sama si Cathline itu bang?" tanya Ricky.

Haris yang tengah minum pun tersedak, ia terbatuk lumayan keras sehingga semua pengunjung kantin melihat ke arah mereka dengan tatapan bertanya (?).

"Ya allah bang santai-santai, kaget banget gue liat" ucap Sean sambil menepuk-nepuk punggung Haris.

"Gak usah nyimpulin yang nggak-nggak." ucap Haris setelah batuk nya mereda.

"Ya gimana kita gak langsung nyimpulin? Lo aja kek gini, ya jangan salahin otak kita yang udah mikir lo suka sama tuh cewek" balas Ricky lagi.

Satya berdecak, "Udah-udah, kita di liatin tau gak!" ucap nya, hal yang paling tidak suka dari laki-laki itu adalah menjadi pusat perhatian dan di lihat banyak orang, karena itu sangat risih.

"Btw bang Azkan lama bener dah, kemana sih dia?" tanya Sean.

"Lagi ngurus rumah tangga nya sama kak Vio" balas Ricky.

"Lah lo ijinin bang?" tanya Sean pada Reyhan.

Reyhan mengangguk santai, "Tapi tenang, Vio udah gue kasi siraman rohani 24/7 supaya dia gak luluh sama rayuan nya Azkan"

"Hooh, gue liat nya juga gedek banget. Kak Vio mau-mauan aja lagi maafin bang Azkan" ujar Ricky.

"Dia terlalu sayang sampe jadi bego," sahut Satya.

"Lo ngatain kakak gue bego?!" ucap Reyhan tak terima.

"Fakta anjing"

"Elo bang, kalo ngomong tajem bat kek piso mami gue" kata Sean.

𝐇𝐀𝐑𝐈𝐒 - Lee HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang