Jisung menatap kesal putra mahkota, Jisung memang tidak tahu apa apa tentang Jaemin sang putra mahkota. Tapi tampaknya Jisung sangat kesal dengan putra mahkota yang mengganggu tugasnya itu.
Jisung berjalan mengikuti Jaemin yang sekarang sedang mengajak nya melihat lihat ke kebun milik kerajaan, Jisung diam diam mengutuk di dalam hatinya. Sungguh Jisung tidak menyangka bahwa Jaemin menjadi hambatan untuk menyelesaikan misinya ini.
Tugas utama Jisung adalah mengawasi selir Lee, tapi kenapa sekarang dia malah menjadi pengasuh putra mahkota yang terkenal dengan kebodohan nya itu?
"Jisung! Itukan namamu? Sekarang aku sudah menyelamatkan mu dari monster kejam!" Jaemin tersenyum senang melihat wajah kesal Jisung, namun dia harus tetap berpura pura bodoh.
"Tapi Yang Mulia Putra Mahkota, Selir Lee bukanlah monster yang kejam" bela Jisung.
Jaemin menggeleng tidak setuju, "bagi Jaemin monster adalah monster, dan kau adalah peri yang harus diselamatkan dari monster yang seperti nya ingin memakan mu! Ih serem" Jaemin bergedik seperti membayangkan sesuatu yang menyeramkan.
"Dia monster, dan kau adalah bayi monster yang harus aku jaga!" Gumam Jisung yang didengar oleh Jaemin namun karena sedang berakting Jaemin pura pura tak mengerti.
Jisung adalah pemuda yang menarik, bahkan didepan putra mahkota dia berani, dan karena itu Jaemin tertarik pada Jisung.
"Bolehkah Jaemin panggil Jisung dengan peri? Tapi sepertinya Jaemin tidak butuh persetujuan! Karena Jaemin kan putra mahkota" kemudian Jaemin meninggalkan Jisung yang mengekori Jaemin.
Seketika Jisung ingin mengatai Jaemin, "Ku dengar negara ini terkutuk yang menjadi raja akan gila, tapi kurasa itu tidak berlaku untuk nya, karena dia sudah gila duluan sebelum jadi raja"
"Peri~~ kenapa lama! Ayo kita ke danau di dekat taman!" Teriak Jaemin dengan senyum kekanakan nya.
"Sepertinya aku harus minta gaji lebih, karena aku sekarang menjadi pengasuh bayi besar kesayangan permaisuri, hore gaji besar!" Seru Jisung kemudian berlari mengejar Jaemin yang berada di depan nya.
"Peri~, lihat disana ada banyak sekali kupu-kupu! Ayo kita tangkap kupu-kupu nya! Siapa yang paling banyak dia yang menang" Jaemin mengajak Jisung untuk berlomba dengan nya, Jaemin menarik tangan Jisung yang sedang sibuk dengan pikirannya untuk meminta gaji besar karena mengurus Jaemin, putra mahkota kesayangan sang permaisuri.
Mata Jaemin berbinar-binar saat melihat begitu banyak kupu-kupu yang berterbangan dihadapan mereka, Jaemin kemudian bersenandung senang layaknya anak kecil, setelah itu dia berlarian untuk menangkap kupu kupu.
Jisung hanya diam menatap Jaemin yang sedang sibuk berlari mengejar kupu-kupu, sungguh seperti Jisung harus protes kepada permaisuri agar sang permaisuri menjauh kan dirinya dari Jaemin.
"Peri~~, kenapa diam saja? tidak suka ya bermain dengan Jaemin ya?" Jaemin menunjukkan wajah yang terlihat sangat sedih.
Hal itu tentunya membuat Jisung kelabakan sendiri karena bagaimanapun orang tolol ini adalah Putra Mahkota, sedikit saja dia salah maka sama saja dengan membunuh dirinya sendiri.
Jadi buru buru Jisung memasang wajah bersemangat nya dan berusaha membuat, Jaemin sang putra mahkota kembali tersenyum.
"Tidak Kok, Jisung tadi hanya menghitung kupu-kupu saja agar Jisung bisa membagi nya sedikit untuk Yang Mulia Putra mahkota"
Jaemin tersenyum mendengar ucapan Jisung, namun senyuman itu hanya sebentar dan digantikan ekspresi kesal Sang Putra Mahkota.
"Kenapa masih memanggil Jaemin dengan sebutan putra mahkota? panggil saja Jaemin! Kalau Peri tidak menurut Jaemin akan melaporkan Jisung kepada Ayah Jaemin agar Jisung dihukum!" Ancam Jaemin agar Jisung memanggil nya dengan namanya saja.
•••
Haechan yang sedari tadi duduk di taman memperhatikan Jisung dan Jaemin yang sedang bermain.
"Akhirnya aku bebas dari putra mahkota yang suka mengajak ku bermain menangkap kupu-kupu, terima kasih pelayan ibu yang baru! Aku doakan semoga kau kuat"
Jaemin memang belum menunjukkan sifat aslinya kepada siapapun, oleh karena itu tidak ada yang tahu bahwa Jaemin sebenarnya tidaklah bodoh ataupun idiot.
Sedangkan disisi lain selir Lee sengaja mengajak permaisuri untuk melihat Jisung dan Jaemin yang sedang bermain.
"Kurasa sudah waktunya mencarikan Putra Mahkota pengantin kan Yang Mulia?" Tanya Selir Lee tersenyum mencurigakan.
Permaisuri mengangguk, kemudian tersenyum tipis melihat Jaemin dan Jisung yang bermain, sepertinya Permaisuri tau apa yang ingin dibicarakan selir Lee dia pasti akan mengatakan...
"Bagaimana jika kita jodohkan saja dengan pelayan ku yang sedang bermain dengan nya itu?"
Tepat seperti dugaan permaisuri, Selir Lee berusaha untuk membuat Jisung menjadi istri putra mahkota. Dan tentunya Permaisuri tidak akan menolak karena dengan itu anaknya akan aman dari kutukan yang menakutkan itu.
•••
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed of Park Family (JaemSung)
AdventureKeluarga Perdana Menteri Park dituduh melakukan kudeta oleh sang Kaisar yang dihasut oleh selirnya. Keluarga Park yang dianggap berkhianat membuat kaisar murka, dan memerintahkan untuk menghabisi seluruh orang bermarga Park yang ada di kerajaan itu...