Jisung terkejut ketika para pangeran mendatangi dirinya yang baru saja mengantarkan putra mahkota ke kamarnya. Jisung menundukkan kepalanya memberikan hormat kepada para pangeran tersebut, "Semoga kalian panjang umur yang Mulia!"
Kemudian Jisung bangkit karena dia ingin pergi namun, ditahan oleh Sungchan yang terpesona melihat Jisung secara langsung.
"Ada apa Yang Mulia Pangeran?" Tanya Jisung sembari menatap tajam pada tangannya yang di pegang oleh Sungchan.
Sungchan buru-buru melepaskan tangannya dari Jisung, "Kami ingin membicarakan suatu hal dengan mu!" Seru Jeno.
Jisung hanya mengangguk paham, "Jika pangeran berkenan bisakah kita pindah dari sini? Saya takut akan menggangu waktu tidur Putra Mahkota jika kita berada disini" jawab Jisung.
Renjun mengangguk kemudian memandu perjalanan menuju tempat yang mereka tentukan diikuti yang lainnya.
Tanpa sadar ada seseorang yang mengikuti mereka, dia adalah Putra Mahkota. Jaemin mengikuti mereka karena penasaran apa yang akan dilakukan saudara nya kepada Jisung, Jaemin tahu bahwa mereka mencoba melindungi dirinya tapi bisa saja kan saudara nya juga menyukai Jisung seperti dirinya?
•••
Sebenarnya Jisung bingung kenapa para pangeran mendatangi nya, kemudian mengajaknya untuk mengobrol. Seingat Jisung dirinya tidak pernah membuat masalah, bahkan dirinya lah yang terkena masalah.
"Kau! Apakah kau calon Jaemin?" Tanya Haechan.
Sekarang Jisung tau alasannya, ternyata mereka penasaran tentang hubungan dirinya dan Jaemin. Pasti mereka berpikir bahwa dirinya menginginkan kekuasaan atau hal lain, padahal Jisung hanya ingin membalaskan dendam nya pada Menteri Lee dan Selir Lee selebihnya dia tidak peduli lagi.
Dan setelah Jisung pikir pikir lagi, sekarang dia tidak punya kekuatan untuk menghancurkan kedudukan musuhnya jadi dengan menikahi Jaemin, dia pasti akan mendapatkan kekuatan dan dengan begitu dia bisa membalas dendam kepada Menteri Lee dan Selir Lee.
"Saya tidak tahu apapun, Permaisuri lah yang memilih saya untuk menjadi pasangan Putra Mahkota" jawab Jisung.
"Kau tidak ada maksud tertentu kan?" Tanya Jeno curiga.
Jisung tersenyum, dirinya tau bahwa kedua orang yang bertanya kepada nya adalah anak Selir Lee. Sebenarnya dia tidak benci kepada mereka hanya saja ketika saat seperti ini mereka terlihat menyebalkan.
"Jika saya bilang saya memang memiliki tujuan tertentu, memangnya kenapa?" Tanya Jisung dengan senyuman sinis.
Jaemin yang mendengar itu terdiam, dia tidak tahu harus berbuat apa. Tapi dirinya lebih memilih mempercayai Jisung karena bagaimanapun penilaian Jaemin selama ini tidak pernah salah dan Jisung merupakan jenis manusia yang paling Jaemin suka, Jisung itu keras diluar namun sebenarnya memiliki hati yang lembut.
Orang seperti Jisung bisa mengorbankan apapun demi sosok orang yang dia sayangi, dan Jaemin tidak akan pernah melepaskan sosok seperti Jisung.
"Apa tujuan mu sebenarnya? Ingin menguasai kerajaan?" Tanya Minhyung.
Jisung yang mendengar itu langsung tertawa dengan keras karena menurut Jisung sangat lucu. Keluarganya mati di kerajaan ini dan dia ingin menguasai tanah terkutuk ini? Jangan bercanda!
"Saya tidak seserakah itu!" Jawab Jisung seadanya.
"Jadi? Kau menginginkan uang yang banyak?" tanya Renjun.
"Jika iya, aku akan memberikan mu uang yang banyak asalkan kau menjauhi saudara ku" seru Sungchan.
Jisung tersenyum sinis, "Jika aku bilang aku ingin menghancurkan keluarga Lee kalian bisa apa?" Tanya Jisung dengan wajah penuh dendam.
Semuanya terkejut mendengar ucapan Jisung, mereka tidak mengira bahwa Jisung membenci Selir Lee yang merupakan orang yang Jisung layani.
"Kau membenci ibuku?" Tanya Haechan.
"Iya, aku membenci beliau karena banyak hal yang telah direnggut dari hidupku dan pelaku perenggutan itu adalah ibu beliau sekalian!" Jelas Jisung.
•••
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed of Park Family (JaemSung)
AdventureKeluarga Perdana Menteri Park dituduh melakukan kudeta oleh sang Kaisar yang dihasut oleh selirnya. Keluarga Park yang dianggap berkhianat membuat kaisar murka, dan memerintahkan untuk menghabisi seluruh orang bermarga Park yang ada di kerajaan itu...