05. Pamer

1.3K 230 11
                                    

Saat ini Jaemin sedang berkumpul dengan para Pangeran lainnya, hal ini memang selalu dilakukan ketika sedang makan malam.

Mereka akan makan malam bersama, setelah itu berkumpul dan mulai memamerkan hal hal yang mereka miliki, biasanya para pangeran akan mengolok-olok Jaemin, yang dianggap aneh.

"Hai putra mahkota, aku dengar kau punya mainan baru?" Tanya Haechan pada Jaemin.

"Hah mainan baru? Sepertinya aku ketinggalan berita ya?" Tanya Sungchan pada para kakaknya.

"Tentu saja kau ketinggalan berita, kau saja jarang pulang ke istana," sinis Minhyung.

Sungchan sendiri mengangkat bahu tidak peduli, dan bertanya pada Jaemin, "Hyung, siapa yang memberikan mu mainan baru? Aku ingin meminta nya juga,"

Jaemin menggeleng ribut, "Jaemin tak punya mainan baru! Tapi Jaemin punya calon istri,"

Uhuk! Uhuk!

Kini para pangeran tersedak karena ucapan dari Jaemin, astaga wanita bangsawan mana yang mau menikahi Jaemin? Kalaupun ada mungkin dia sudah sama gilanya dengan Jaemin.

"Kau benar-benar memiliki calon istri?" Tanya Jeno heran.

Jaemin kemudian mendekatkan jari telunjuknya ke bibir nya, sembari memberitahu kepada para saudaranya untuk diam, "Kalian diam, sebenarnya ini rahasia Selir Lee dan Ibu ku! Tapi karena kalian saudaraku, Jaemin akan memberi tahu kalian namun, kalian harus berjanji untuk tidak membocorkan hal ini pada siapapun ya!"

Para pangeran mengangguk, mereka sudah terlanjur penasaran dengan sosok calon istri dari Putra Mahkota sinting ini, jadi mereka setuju saja dengan perkataan Jaemin.

"Calon istri Jaemin adalah pelayan baru Selir Lee, namanya Park Jisung tapi Jaemin memanggilnya Peri, karena dia sangat imut dan cantik," seru Jaemin dengan menyebarkan aura berbunga-bunga.

"Tunggu! Pelayan baru ibu kan lelaki, kau sudah gila ya ingin menikahi seorang lelaki?" Tanya Minhyung.

"Terlebih dia itu seorang pelayan? Itu hanya merendahkan mu," seru Jeno

"Kan sudah ku tebak, bahwa pilihan Jaemin pasti tidak benar," ejek Haechan.

"Harap Putra Mahkota mempertimbangkan kembali pemikiran anda," seru Renjun, memang di antara saudara Jaemin, hanya Renjun yang menghormatinya meskipun saat ini dia sedang berpura pura gila.

"Aku sih tidak masalah, karena menurut ku semua orang memiliki hak untuk menentukan pasangan hidup mereka," ujar Sungchan, yang diantara saudara Jaemin, dialah yang berpikiran terbuka meskipun kurang ajar dan jarang berada di istana.

"Tapi menurut Jaemin, Peri adalah pasangan terbaik untuk Jaemin, jangan bilang kalian iri kan dengan Jaemin karena tidak bisa menikahi peri seperti Jisung? Jaemin tahu kok kalian sebenarnya iri," jawab Jaemin.

".........."

Chenle yang mendengar perkataan Jaemin, tertawa dengan keras meskipun tidak ada yang tahu karena dia menyembunyikan dirinya dengan kekuatan nya.

"Hahahaha, manusia ini memang sesuatu sekali! Lihatlah para pangeran tidak bisa berbicara lagi, padahal saat ini dia sedang menyamar menjadi orang bodoh! Tapi tetap saja tidak ada yang bisa mengalahkan nya dalam berdebat," gumam Chenle.

Chenle memang mengetahui bahwa Jaemin hanya berpura-pura namun, dia tidak bisa memberitahukan pada Jisung, karena itu akan merusak jalannya takdir, jadi untuk sekarang biarkan saja waktu mengalir.

•••

Para pangeran kini berkumpul, mereka sedang mendiskusikan tentang Jaemin dan calon istrinya itu. Meskipun mereka tidak menghormati Jaemin namun, mereka itu menyayangi Jaemin layaknya saudara. Jadi mereka tidak ingin Jaemin dimanfaatkan oleh pelayan seperti Jisung, atau lebih parahnya lagi Selir Lee lah yang memanfaatkan Jaemin.

"Kita harus mempelajari sikap, Pelayan itu!" Seru Haechan.

"Kau benar, jika dia adalah orang yang serakah maka kita harus menyingkirkan nya bagaimanapun caranya," Seru Renjun.

"Ya sudah ayo gerak, kalian hanya ngomong saja daritadi," ucap Jeno kesal, karena saudara saudara nya sedari tadi hanya ngomong saja.

"Aku sih ngikut aja, yang penting gak ganggu kebebasan ku," sahut Sungchan tidak peduli.

"Kali ini kau harus ikut! Jangan kabur kemana-mana," seru Minhyung menyeret Sungchan.

Kini para pangeran berjalan menuju taman, tempat Jaemin dan Jisung sedang bermain. Disana kelihatan bahwa Jaemin sedang tidur berbantal paha Jisung sembari menatap wajah Jisung, dan Jisung sedang mengelus rambut Jaemin dengan lembut.

"Peri~~"

"Iya?" Tanya Jisung menahan kesal karena Jaemin seenaknya tidur di atas pahanya.

"Jaemin, senang sekali karena Peri benar benar memperlakukan Jaemin dengan apa adanya, tidak seperti mereka yang ingin dekat dengan Jaemin karena status Jaemin namun, nyatanya mereka jijik bahkan sering menghina Jaemin," Jaemin memang saat ini ingin melihat reaksi Jisung, karena menurut Jaemin, Jisung adalah pemuda baik namun, sifatnya hanya sedikit keras.

Jisung yang mendengar itu merasa bersalah, seharusnya dia tahu bahwa Jaemin itu ibaratnya anak kecil yang terperangkap di dalam lingkungan yang buruk.

"Jaemin, sekarang tidak perlu sedih lagi, Jisung akan berada disini untuk menemani Jaemin," Jisung tersenyum lembut sembari mengusap lembut rambut Jaemin.

"Apakah Peri berbicara seperti itu karena kasian pada Jaemin yang idiot?"

"Tidak, Jisung berbicara sebagai teman Jaemin, menurut Jisung, Jaemin bukanlah orang idiot melainkan orang gila yang memiliki pemikiran yang berbeda," jawab Jisung jujur, karena jika dia menjawab tidak atau berbohong itu hanya akan memberikan harapan palsu pada Jaemin.

"Hahahaha, Peri memang orang yang jujur, Jaemin harap peri tidak terkejut jika sesuatu berubah," tawa Jaemin.

Para pangeran mengintip di balik pohon yang agak jauh dari Jaemin dan Jisung sehingga mereka tidak mendengar apa yang diucapkan oleh kedua orang itu.

"Apa yang sedang mereka bicarakan?"

"Apakah pelayan itu sedang menggoda, Jaemin?"

•••

Bersambung...

Cursed of Park Family (JaemSung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang