Setelah mengunjungi tabib. Jaemin sengaja membawa Jisung ke penginapan yang tidak jauh dari kediaman sang tabib. Mereka harus mendiskusikan segalanya sebelum memulai rencana besar ini.
"Kenapa tidak kembali ke istana saja?" Tanya Jisung.
"Istana memiliki telinga, kau tidak bisa percaya pada siapapun. Tempat itu hanya terlihat nyaman namun, sebenarnya menyesakkan dan menjijikkan."
Jisung hanya menghela napas dan tidak peduli dengan ucapan Jaemin, lebih baik dia memesan kamar terlebih dahulu. Lagipula tidak mungkin seorang Na Jaemin yang di kenal sebagai pangeran dengan keterbelakangan memesan kamar.
"Baiklah sekarang kau harus berakting seperti biasanya yang mulia, disini ada banyak orang yang sudah mengenal dirimu" ucap Jisung dengan senyum dipaksakan.
Jaemin mengangguk dan mengubah mimik wajahnya. Pemuda yang tadinya nampak serius itu berubah menjadi makhluk menyebalkan yang berisik dan hobi merengek.
"Peri~~~ Jaemin ingin menginap disitu~~~" rengek Jaemin.
"Wow, kau bahkan sangat pandai mengubah ekspresi dalam sekejap, kau benar-benar seperti seorang penipu" gumam Jisung.
"Peri~~~ jangan takut ih~~ tidak akan ada yang memarahi mu" rengek Jaemin yang masih berakting.
Diam-diam Jaemin mengambil kesempatan untuk memegang tangan Jisung dan kepalanya disandarkan ke bahu Jisung.
"Yang Mulia anda terlalu dekat" bisik Jisung yang merasa tak nyaman. Dulu saat dia tidak mengetahui Jaemin itu hanya berbohong, Jisung tidak masalah karena dia pikir Jaemin hanya bertingkah kekanakan.
Sekarang berbeda Jisung sudah tahu Jaemin hanya pura-pura dan sejujurnya Jisung merasa kehilangan sosok Jaemin yang kekanakan itu. Entah kenapa Jisung jadi kesal dengan Jaemin.
"Tidak apa kan? Lagipula bukannya kau sudah terbiasa dengan kedekatan seperti ini?" Bisik Jaemin penuh keheranan.
"Iya aku sudah terbiasa sebelum kau menghancurkan pikiran ku tentang dirimu" balas Jisung.
Akhirnya keduanya memasuki penginapan tersebut, banyak orang yang menyaksikan tingkah mereka menjadi gemas sendiri dengan mereka. Apalagi melihat Jisung yang sepertinya dengan sabar merawat Jaemin yang hobi merengek meminta ini dan itu.
°°°°°
"Jadi apa yang ingin kau sampaikan?" Tanya Jisung.
Keduanya kini dikamar yang sama, Jaemin meminta untuk satu kamar dengan Jisung. Alasannya agar dia bisa memeluk sang peri setiap saat, dan Jisung merasa sangat sebal dengan tingkah Jaemin yang seenaknya itu.
"Kita harus mencarikan keluarga bangsawan yang akan mengadopsi dirimu," seru Jaemin.
"Kenapa?"
"Kau tidak akan bisa menikahi seorang pangeran jika posisimu hanyalah seorang pelayan rendahan, apalagi kau akan dinikahkan dengan ku yang merupakan seorang Putra Mahkota." Ucap Jaemin entah mengapa menyakiti perasaan Jisung.
"Jadi Maksudmu aku harus mencari bangsawan yang mau mengadopsi ku? Aku rasa tidak akan ada yang mau terlebih aku akan menikah dengan orang yang berpura-pura idiot" balas Jisung sarkas.
°°°°°
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cursed of Park Family (JaemSung)
AdventureKeluarga Perdana Menteri Park dituduh melakukan kudeta oleh sang Kaisar yang dihasut oleh selirnya. Keluarga Park yang dianggap berkhianat membuat kaisar murka, dan memerintahkan untuk menghabisi seluruh orang bermarga Park yang ada di kerajaan itu...