08. Sekutu

1K 193 7
                                    


Hari ini adalah hari pemeriksaan kesehatan Jaemin. Pemuda itu membawa Jisung untuk menemui tabib tersebut.

Saat Jaemin akan diperiksa Jisung diminta untuk menunggu Jaemin diluar, diam-diam Jisung mendengus kesal jika dirinya berakhir diluar kenapa dia harus ikut? Entah apa yang dipikirkan pangeran gila itu sehingga dirinya dipaksa untuk ikut kesini.

Disisi lain Jaemin kini mendengarkan dengan seksama tentang laporan yang diberikan oleh tabib yang menangani dirinya, sebenarnya tabib itu adalah salah satu kaki tangannya yang setia.

"Jadi Perdana menteri Lee dan Selir Lee sudah membujuk Kaisar untuk menaikkan upeti? Ini tidak bisa dibiarkan. Secepatnya, kita harus menemukan seseorang yang cocok untuk mengekang kekuasaan Selir Lee dan juga Perdana Menteri itu"

Jaemin berucap dengan wajah yang serius. Dirinya saat ini sedang berpikir siapakah orang yang cocok untuk dijadikan pengekang otoritas keluarga Lee yang sudah kelewatan itu.

"Kenapa kita tidak menjadikan alasan pernikahan kita untuk mengekang mereka?" Tanya Jisung secara tiba tiba.

Sang tabib terkejut, berbeda dengan Jaemin yang tersenyum. Tujuan dirinya membawa Jisung kesini adalah untuk membuat Jisung menjadi sekutu dirinya.

Selama ini Jaemin sadar bahwa Jisung telah mencurigai dirinya, dan juga memata-matai dirinya. Jaemin sudah memperkirakan bahwa Jisung menganggap dirinya sebagai musuh, karena pemuda itu mungkin saja berpikir bahwa dirinya adalah seorang yang berada di pihak Selir Lee. Apalagi Jaemin yakin bahwa Jisung mengetahui dirinya sedang diawasi olehnya.

Jadi karena itulah Jaemin memutuskan untuk segera menjadikan Jisung orangnya. Karena menurut Jaemin akan lebih menguntungkan jika musuh dari musuhmu menjadi temanmu. Namun, sebelum itu Jaemin harus tahu siapa sebenarnya Jisung.

Tabib itu langsung mengarahkan pedangnya kepada Jisung, "Lancang sekali kau menguping pembicaraan kami"

Jisung tanpa beban langsung menghindari serangan si Tabib, "Jika kau ingin menyerang diriku cobalah dengan gerakan yang tidak bisa aku baca"

Jaemin menyuruh sang Tabib untuk kembali ke tempatnya, kemudian dirinya menatap Jisung yang juga menatap dirinya dengan tatapan menyelidik.

"Selama ini kau berpura-pura gila?" Tanya Jisung, Jaemin tidak membantah dan mengangguk.

"Apa yang kau inginkan dariku? Kenapa kau membuatku terjebak bersama mu?"

"Aku yakin kau tidak bodoh, Jisung"

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Jisung mendengar rencana Jaemin dengan serius, sesekali dia akan menimpali kalimat Jaemin dengan perencanaan yang dia punya.

Saat ini mereka terlihat sangat cocok karena keduanya saling memahami satu sama lain, sang Tabib saja berharap bahwa mereka berdua berjodoh. Namun, kenyataannya adalah Jaemin dan Jisung tidak lebih dari sekutu.

"Baiklah, kini rencana kita sudah sempurna. Aku yakin kau bisa memanfaatkan para Pangeran yang ingin membantumu untuk menghancurkan Selir Lee dan juga aku harap setelah balas dendam mu selesai kau akan meninggalkan diriku, tenang saja aku akan menjamin bahwa hidup mu akan tenang" seru Jaemin.

"Tapi aku punya prinsip menikah cukup satu kali seumur hidup dan tidak ada perceraian di pernikahan ku" jawab Jisung.

"Itu terserah dirimu, kau bebas mengganggap ku masih sebagai suamimu atau tidak ketika saat itu datang karena yang jelas aku ingin kau meninggalkanku setelah semuanya selesai"

Jisung hanya mengangguk, tidak masalah dirinya menerima hal itu semua. Lagipula ini adalah konsekuensi yang harus ia tanggung karena membuat perjanjian dengan Jaemin. Dan juga dirinya memang tidak mengharapkan bahwa Jaemin akan mempertahankan dirinya.

Bersambung...

Cursed of Park Family (JaemSung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang