07. Dendam

1.2K 200 23
                                    

Haechan, Jeno, dan Minhyung saling menatap. Mereka tahu ibu mereka itu sangat jahat tetapi dan tentunya banyak yang membenci ibu mereka. Tetapi sampai sekarang belum ada yang berani mencoba menghancurkan ibu mereka secara terang-terangan apalagi berbicara seperti itu didepan mereka yang merupakan anak Selir Lee.

"Kau tidak takut? Bahwa kami akan membunuh mu karena perkataan mu itu?" Tanya Jeno.

Jisung menggeleng, "Jika kalian ingin membunuhku maka seharusnya kalian sudah membunuhku sedari tadi"

Perkataan Jisung memang benar, mereka tidak akan membunuh Jisung, malah sebaliknya mereka akan membantu Jisung jika pemuda itu benar benar ingin menghabisi ibu mereka. Hal itu disebabkan karena mereka terlalu banyak melihat orang orang menderita hanya karena ibu mereka, jadi menurut mereka Ibunya memang pantas untuk di binasakan.

"Jika kau dendam dengan Selir Lee kenapa kau malah mendekati Jaemin? Aku jadi ragu bahwa kau ingin membalas dendam! Jangan bilang kau ingin menguasai kerajaan ini?" Tanya Sungchan.

Jisung tertawa mendengar tuduhan yang diberikan oleh Sungchan, untuk apa dia menguasai negara yang telah membuat orang tuanya mati dengan cara yang mengenaskan?

"Aku tidak mendekati Jaemin! Saudaramu sendirilah yang datang padaku! Dan jangan takut aku tidak aku memanfaatkan saudara kalian"

Para pangeran menatap Jisung dengan tatapan tak percaya bisa saja kan pemuda itu memanfaatkan statusnya untuk berbuat hal lain.

Sedangkan Jaemin hanya tersenyum mendengar ucapan Jisung, dia tidak menyangka pemuda itu menyimpan dendam kepada Selir Lee dan perkataan Jisung tidak salah karena memang dialah yang mendekati Jisung.

"Kau benar benar tidak akan memanfaatkan Jaemin?" Tanya Renjun masih curiga.

"Tidak akan!" Jawab Jisung jujur, dia tidak ingin memanfaatkan orang lain demi rencananya yang mungkin saja membahayakan nyawanya sendiri.

"Jika kau berhasil membalas dendam pada ibuku, setelah itu apa yang akan kau lakukan? Kau akan meninggalkan Jaemin?" Tanya Minhyung yang mendengar dari ibunya bahwa Jisung akan dinikahkan dengan Jaemin seminggu lagi.

"Tidak tahu, tapi menurutku pernikahan adalah hal yang sakral jadi ada kemungkinan aku akan selalu bersama Jaemin" jawab Jisung.

Selama hidup bersama Chenle, Jisung diajarkan bahwa hubungan pernikahan adalah hubungan yang suci dan hanya sekali seumur hidup. Jadi sesulit apapun jika kau sudah menikah maka berusahalah untuk selalu bersama kecuali dia memang orang yang kasar dan tak tau diri dan menurut Jisung Jaemin bukanlah orang yang kasar.

"Maksudmu kau punya tujuan lain?" Tanya Haechan.

"Menurut ku pernikahan itu hanya satu kali oleh karena aku mungkin akan memutuskan untuk bersama Jaemin selamanya"

Jaemin tersenyum lebar, perasaan sangat bahagia ketika Jisung menjawab bahwa dia akan selalu bersama dirinya. Sudah Jaemin duga bahwa Jisung adalah orang yang setia, sungguh Jaemin tidak salah memilih Jisung sebagai orangnya, iya Jaemin memang ingin menjadikan Jisung sebagai salah satu orang kepercayaannya.

Jaemin tidak pernah berpikir untuk mengikat Jisung dalam hubungan pernikahan. Tetapi ibunya malah menjodohkan dirinya dengan Jisung namun, tak masalah karena dengan begitu Jisung akan terikat dengannya. Akan lebih mudah mengendalikan Jisung jika begitu.

Lagipula Jaemin masih bisa memilih selir yang mungkin saja akan dia cintai, karena sampai sekarang Jaemin belum mencintai siapapun.

***

Jisung masuk ke kamarnya dengan keadaan lelah, sekarang sudah tengah malam dan besok dia harus menemani Putra Mahkota.

"Kenapa kau cemberut?" Tanya Chenle.

"Aku tahu kau mengetahui segalanya, jadi tidak perlu aku jelaskan bukan?"

Chenle tertawa, "Jangan cemberut bukannya para pangeran bilang mereka akan membantu mu melawan Selir Lee?"

Jisung mengangguk, dia senang mendapatkan sekutu. Tetapi dia juga pusing karena secara tiba-tiba dirinya dijodohkan dengan Jaemin.

"Jangan kaget begitu siapa tahu kalian jodoh" Chenle tersenyum sendu, andai dialah yang menjadi jodoh Jisung dan bukan pemuda itu.

"Tapi aku tak mau mengikat diri dengan keluarga kerajaan! Aku ingin hidup bebas"

"Sudahlah lebih baik kau tidur besok kau harus bangun pagi-pagi sekali"

Chenle menatap Jisung yang mulai memejamkan matanya, dia merasa kasihan karena kedepannya hidup Jisung akan sulit terlebih lagi ikatan benang merah antara Jisung dan Jaemin.

***
Bersambung

Cursed of Park Family (JaemSung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang