Map 8

27.9K 1.6K 10
                                    

Asya menatap lekat Pangeran Athar.

"Sejujurnya iya, saya sangat tidak nyaman. Saya tidak suka berada di Negara ini. Seandaikan saya tidak pergi ke sini, mungkin tidak akan pernah terjadi hal buruk seperti malam itu. Saya masih belajar untuk menerima semua yang sudah terjadi. Saya pikir mungkin memang ada maksud Tuhan yang saya tidak pernah tahu. Saya menikah dengan Tuan juga adalah bentuk tanggung jawab saya kepada Tuhan. Tapi.." Asya menjeda perkataannya dan menundukkan wajahnya.

"Tapi maaf Tuan Athar, saya sama sekali tidak punya perasaan suka kepada anda. Jadi saya mohon beri saya waktu untuk benar-benar menerima semua yang telah terjadi dan juga belajar menerima anda sebagai seorang suami.. Saya yakin apa yang anda rasakan pada saya juga sama. Terlebih Tuan sebenarnya sudah memiliki tunangan dan anda mencintainya. sejujurnya saya tidak ingin menjadi orang yang menghancurkan hubungan orang lain"

Kembali Asya mengangkat kepalanya menatap Pangeran Athar yang sedari tadi dengan intens mendengar penjelasan Asya.

"jadi saya harap ikatan pernikahan kita tidak perlu berlangsung lama" Asya memberanikan diri mengatakan keinginan terbesarnya saat ini.

Athar menghela nafas berat mendengar kalimat terakhir Asya. Kemudian menatap tajam pada Asya.

"Aku memang tidak ada rasa padamu. Aku juga hanya bertanggung jawab atas perbuatanku.
Tapi kamu tidak punya hak menentukan kapan aku akan memutuskan ikatan pernikahan ini!"
Ucap Pangeran Athar dengan penekanan tegas.

Athar berdiri dan meninggalkan Asya begitu saja masuk ke kamarnya.

Entah kenapa ada rasa marah dan tidak suka dengan perkataan Asya tentang pernikahan mereka.

**

Sebulan lebih sudah Asya berstatus istri dari Pangeran Athar. Selama sebulan dia tidak bertemu dengan Pangeran Athar.

Pria itu pergi seminggu setelah menikah ke kota A untuk mengurus pekerjaannya.

Asya yang tadinya di perbolehkan untuk bekerja. secara mendadak Pangeran Athar menunda Asya untuk bekerja.

Sekertaris Duta menjelaskan pada Asya kalau pihak JCompany sudah menerima transfer kerja Asya ke Rashaad Company untuk sementara waktu setelah selesai dari cutinya mengunjungi keluarganya di Jawa.

Sebenarnya Asya ingin protes. Tapi tidak pernah tersampaikan karena hampir tidak pernah bertemu dengan Pangeran Athar.

Athar berangkat kerja sangat pagi dan pulang sangat malam. Dia juga tidak pernah makan di mansion. Ponsel Asya yang lama juga entah kemana. Mungkin hilang atau mungkin di simpan oleh Pangeran Athar.

Asya mengkhawatirkan sahabatnya, online shopnya dan juga rumahnya. karena Asya belum bisa mengabari sama sekali.

**

Sore hari di pinggir pantai depan mansion S.

Sita mendekati Asya yang sedang duduk di atas pasir menghadap laut.

"Nyonya sebaiknya anda masuk ke dalam. Langit semakin gelap. Anginnya juga tidak baik untuk kesehatan Nyonya" Asya menoleh pada Sita dan tersenyum.

"it's oke Ta.. sebentar lagi ya? Aku sedang ingin menikmati sunset" jawab Asya kemudian kembali menerawang pada matahari yang akan hilang itu.

**

Gedung Rashaad Company.

"jadwal pertemuan untuk 3 hari ke depan tidak ada Tuan Muda. Berkas-berkas dan surat kontrak juga sudah selesai. Hanya tinggal kita pantau saja prosesnya" Sekertaris Duta berdiri di depan meja kerja Athar memberikan laporan.

Mengandung Anak Pangeran | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang