12. Kerandoman Calief

7.7K 822 140
                                    

Karena kejadian tidak terduga saat berlibur di Lombok, pada akhirnya Chaewon mengusulkan pada Doyoung agar Jaemin setidaknya memiliki basic dalam bela diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kejadian tidak terduga saat berlibur di Lombok, pada akhirnya Chaewon mengusulkan pada Doyoung agar Jaemin setidaknya memiliki basic dalam bela diri.

Mereka mafia Calief yang terkenal, sudah pasti menjadi incaran musuh dimana-mana. Apalagi jika musuh tahu kalau kelemahan Calief ada pada si bungsu, maka persentase penyerangan pada Jaemin semakin tinggi. Itu yang menjadi pertimbangan Chaewon untuk Jaemin setidaknya memiliki dasar dari pertahanan diri.

Doyoung awalnya menolak dan memilih opsi meningkatkan penjagaan pada si bungsu. Namun Mark akhirnya turun tangan untuk membujuk sang ayah. Chaewon benar, Jaemin harus mempunyai kemampuan dasar bela diri agar ia bisa bertahan setidaknya lima menit pertama sebelum bantuan datang.

Setelah mengadakan diskusi dengan seluruh anaknya, maka diputuskan bahwa Jaemin akan belajar pertahanan diri dibimbing oleh anak buah kesayangan Doyoung. Kenapa bukan Doyoung langsung atau enam anaknya yang lain?

Satu alasan. Mereka terlalu lemah iman.

Jadi disinilah Jaemin sekarang. Ruang latihan khusus milik Doyoung yang biasa digunakan Calief untuk berlatih. Sudah ada anak buah kesayangan Doyoung yaitu Kun yang akan menjadi pelatih pertama dalam latihan perdana si bungsu.

Jaemin mengerucutkan bibir kesal. Ia memang menyetujui ide Chaewon untuk berlatih bela diri, tetapi demi Tuhan ia bukan bahan tontonan! Diliriknya seluruh keluarganya yang duduk di pinggir ruangan untuk menonton latihan perdana yang spektakuler ini.

Haechan sengaja menggelar tikar di pinggir ruangan untuk alas duduk seluruh anak Calief. Ada jejeran makanan dan minuman yang tersedia juga, persis seperti piknik. Doyoung duduk di kursi dengan elegan walau sesekali kakinya menendang pelan anak-anaknya yang mulai ribut padahal latihan belum dimulai. Lalu bagian paling menyebalkan, tiga sepupu ajaib Calief juga ikut menonton! Si kembar Pradipta dan Minju duduk di atas tikar sembari berceloteh, mengunyah ria, juga bercanda dengan para putra-putri Doyoung.

"Go Dedek go Dedek go!" Jeno dengan semangat membara berteriak dari pinggir ruangan.

"Latihannya masih sepuluh menit lagi, Mas." cibir Yeji.

Chaeyeon mendadak berdiri dan otomatis mendapat atensi penuh dari seluruh keluarganya. "Mbak mau ke depan dulu, ada pacar Mbak nganterin kue buatan mamanya buat Dedek."

Mendengar kata 'pacar' membuat Doyoung memicingkan mata dan ikut berdiri sembari bergumam, "Ayah ikut." kemudian mengekor Chaeyeon ke depan. Doyoung ini memang paling sensitif jika menyangkut pacar anak-anak gadisnya. Yena saja sampai berpikir ulang untuk punya pacar karena takut pacarnya trauma seumur hidup.

"Pacarnya Mbak masih teman SMA-nya itu kan?" Minju berbisik-bisik untuk memulai perghibahan.

Chaewon mengangguk. "Iya, masih yang itu."

"Keren juga pacarnya si Mbak." sahut Yeji. "Kok bisa tahan?"

"Pacarnya tuh yang pernah ditodong pistol di jidat sama Om Doy kan?" Hyunjin yang penasaran akhirnya bergabung dalam pergunjingan.

Calief AttackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang