10. Liburan

6.7K 907 204
                                    

Ini adalah chapter special yang ditulis secara penuh oleh Reacorn_hfz haha. Please say thanks to her yang sudah mengerahkan effort untuk menulis seluruh chapter 10 karena penulis aslinya yang terlalu sibuk. Jangan lupa komen yg banyak ya biar Rea seneng😂

 Jangan lupa komen yg banyak ya biar Rea seneng😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang realita itu tak akan seindah ekspektasi. Bayangan dimana masa SMA penuh akan kesenangan baru, lebur begitu saja bahkan di bulan pertama.

Jaemin yang hanya sekolah umum selama setahun belakangan karena home schooling sejak SD merasa kewalahan.

SMA dengan SMP jelas berbeda. Tekanan yang didapat pun berbeda. Jika boleh jujur Jaemin capek sekali. Tugas yang datang tanpa henti, materi-materi baru yang sulit dipahami, dan konflik-konflik kecil lain yang datang silih berganti membuat kepalanya seperti akan meledak.

Karena itu, dengan kesadaran penuh Jaemin memeluk sang ayah dari samping, meletakkan kepalanya dan bersandar pada bahu sang ayah yang tengah sibuk menonton pertandingan motoGP yang disiarkan live dari Mandalika, Lombok.

"Ayah~"

"Hm."

Panggilan manja putra bungsunya kali ini tidak mampu mengalihkan pandangan Doyoung sepenuhnya.

"Oh shit keduluan." Gerutunya kala melihat jagoannya malah disalip di tikungan tajam.

"Ayah dengerin Dedek nggak sih?!"

Kemudian Doyoung mendesah dan menunduk hanya untuk melihat wajah putranya yang tengah mencebik. Bibirnya mengerucut, alisnya nyaris menyatu, dan pipinya malah tampak penuh menempel pada dada Doyoung.

Doyoung gemas.

"Iya Dedek. Kenapa, sayang?"

"Tuhkan! Ayah gak denger."

Doyoung meringis, dia memang tidak mendengar sepenuhnya apa yang putranya inginkan.

"I'm sorry, darl. Kenapa? Kesayangan Yayah mau apa?"

Jaemin mencebik lagi tapi kemudian mengeratkan pelukannya pada sang ayah. Dengan mata yang tiba-tiba membulat seperti anak anjing, ia berkedip.

"Ayo liburan!"

Doyoung mengerjap.

"Liburan?"

Jaemin mengangguk dan bangkit dari duduknya, menatap Doyoung dengan mata berkaca-kaca juga bibir yang melengkung ke bawah.

"Pwease? Dedek needs rest Yayah, high school really hit me so hard." Katanya dramatis dengan tangan yang dia letakkan di kepala seolah bebannya memang begitu berat.

Baru juga kelas sepuluh.

Doyoung lemah tapi sebagian dirinya berpikir rasional bahwa sudah waktunya Jaemin belajar bahwa keinginannya tak selalu bisa diwujudkan.

Calief AttackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang