02.

8.6K 290 11
                                    

"Mau minum bareng?"

Taeyong gugup saat perempuan itu menawarinya minum bir bersama, dan tentu saja Taeyong tidak menolak. Taeyong membawa perempuan itu ke meja bar dekat jendela.

"Kamu pekerja keras juga ya," tanya si perempuan.

"Haha, nggak juga kok. Aku cuma kerja di kafe, disini aku cuma gantiin temen," ujar Taeyong.

Suasananya jadi agak canggung, perempuan itu lebih banyak diam dan Taeyong pun bingung mencari topik pembicaraan.

"Tamara."

"?"

"Namaku Tamara Jung. Namamu siapa?"

"Lee Taeyong."

"Apakah kamu menyukaiku?"

Taeyong membeku. Pertanyaan Tamara tepat mengenai hatinya. Sejujurnya Taeyong sudah menyukai Tamara sejak awal, seperti cinta pandangan pertama saat Tamara ke kafe tadi siang.

"Em, iya. Aku suka kamu."

"Ternyata tebakanku benar. Sejak kapan?"

"Hah?"

"!"

"Tadi siang."

Lalu mereka sama-sama diam tanpa bicara, sesekali meneguk bir kalengan itu dengan nikmat sembari menikmati angin malam yang semakin dingin.

"Kamu kedinginan?" tanya Taeyong. Sebab sejak tadi Tamara memeluk dirinya sendiri.

"Sedikit."

"Kalo gitu ayo mampir ke apartemenku. Deket kok, diatas mini market ini."

Tamara menatap Taeyong dengan tajam, menuntut penjelasan. Taeyong dibuat gelapan oleh tatapan itu.

"Aku nggak macem-macem kok. Janji."

***

Mereka tidak jadi ke apartemen Taeyong karena Jisung kembali ke mini market saat mereka hendak pergi. Jisung membawa kardus besar yang terlihat berat dan memberikannya pada Taeyong.

"Perasaan aku nggak beli apa-apa deh," ucap Taeyong.

Jisung hanya diam saja melihat Taeyong yang kebingungan, lalu dengan gerak perlahan Jisung menghampiri Tamara yang sedang membolak-balik paket itu.

"Kak Tamara."

"?"

"Anu..."

"Hey Jisung sana pulang! Udah mau jam sebelas. Nanti kesiangan bangunnya," Taeyong menarik Jisung menjauh dari Tamara. Taeyong merasa tidak nyaman dengan situasi ini.

Apa Taeyong cemburu?

"Padahal aku mau cerita sama kak Tamara. Huh! Kak Taeyong ganggu aja," gerutu Jisung dengan wajah yang terlihat menggemaskan.

Tamara yang melihat Jisung cemberut pun hanya terkekeh, Jisung itu anak yang lucu. Dan pemandangan itu tidak luput dari Taeyong, bahkan sekarang dia merasa kesal.

"Besok. Seperti biasa."

Jisung yang tadinya cemberut langsung kembali ceria setelah mendengar ucapan Tamara. Lalu dengan gerak lincah, Jisung berlari sambil melambaikan tangan kepada Tamara dan Taeyong.

"Kamu deket sama Jisung?"

"Seperti yang kamu lihat." setelah berucap, Tamara kembali fokus kepada paket yang dibiarkan dimeja.

"Dari Jennie Kim."

Sontak mata Taeyong terbelalak mendengar nama mantannya disebut. Taeyong segera menghampiri Tamara lalu merebut paket itu dan membongkarnya saat itu juga.

Submisive - LTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang