Ciahh. Langsung semangat liat judul ++
Seperti biasa rated ++
Skip bagi yang merasa kurang nyaman
Jangan lupa vote ya bestie (vote anjlok parah wkwkwk)Disarankan bacanya pas malem aja kalo udah buka puasa bagi yang menjalankan, biar berkah :)
Mereka tidur berpelukan di atas ranjang Tamara yang dingin. Taeyong tidak melepaskan Tamara sedikitpun, bahkan sekarang Tamara harus menahan panggilan alam yang dari tadi memaksa keluar.
"Tyongie, aku harus ke kamar mandi." Sungguh Tamara tidak tahan, daripada mengotori kasurnya, Tamara melepaskan pelukan Taeyong dengan paksa dan berlari ke toilet.
Sedangkan Taeyong yang memang belum tidur hanya mendengus kesal lalu mengambil posisi tengkurap sambil menangis. Taeyong tidak pernah secengeng ini bahkan saat menjadi korban bullying, semua ini terjadi karena dia takut kehilangan Tamara. Dia jadi lemah karena Tamara.
Setelah selesai dengan urusannya, Tamara kembali ke ranjang namun disuguhkan pemandangan yang membuatnya panas dingin.
Bagaimana tidak. Taeyong duduk dengan W Sitting, dan menunduk, tangannya memilin baju oversize milik Tamara yang dipakainya, celananya sudah tergeletak di lantai.
"Noona."
DAMN!!
Tamara meremang begitu suara seksi Taeyong terdengar, ia menghampiri Taeyong yang masih menunduk lalu dengan gerak pelan Tamara mengangkat dagu Taeyong agar menatapnya.
"Kenapa hm?"
"Can you say my name?"
"Of course, baby. Lee Taeyong."
"No. Not that. Call me Kittyong."
DOUBLE DAMN!!!!
Tamara mengangkat Taeyong dan mendudukannya di pangkuan Tamara. Sedangkan Taeyong dengan manja mengalungkan tangannya di leher Tamara.
"Noona. I'm yours now."
"So?"
Taeyong meremang begitu nafas hangat Tamara menerpa di leher jenjangnya, sesuatu sudah berkedut disana meminta untuk dilepaskan.
"Do you want to play with me?" suara Taeyong begitu menggoda, membuat Tamara tidak tahan ingin menerkam.
"What kind of game?"
"The game that makes us drunk, and unable to walk, is full of passion and sweat. We will play like that."
Taeyong tersenyum pun dengan Tamara, mereka saling menatap beberapa detik hingga bibir Taeyong ingin menyambar bibir Tamara namun di cegah membuat Taeyong bertanya-tanya.
"Interesting game, we'll see who wins."
Tamara menyambar bibir Taeyong hingga Taeyong terhuyung hampir jatuh jika saja Tamara tidak sigap memeluk Taeyong. Mereka berpagutan dengan panas, decapan mereka terdengar keras dan seksi. Tamara menanggalkan baju Taeyong dan melemparnya asal, masih dengan pagutan bibir yang semakin panas Taeyong mulai membuka kancing piyama Tamara dengan tergesa-gesa.
Ciuman Tamara turun ke leher jenjang Taeyong yang mulus, membuat beberapa jejak miliknya disana, sedangkan Taeyong hanya bisa melenguh dan mengeratkan pelukannya. Lalu turun lagi hingga ke nipple berwarna pink yang sedari tadi menggoda, menggelitikan lidahnya disana dan membasahinya, mengulum dan memutar-mutarkan nipple itu dengan lidahnya. Taeyong jelas pasrah, malam ini harus jadi malam yang indah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Submisive - LTY
Fanfiction21+ (GxB) FEMDOM - MALESUB Bukan cerita HOMO!!! BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!