Hari ini Tamara dan Taeyong sepakat untuk tinggal bersama di apartemen Taeyong. Tamara sedang mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke apart Taeyong, tidak banyak memang hanya beberapa kardus alat-alat dan dua koper besar.
Taeyong senang bukan main tentunya, setelah mendapatkan hati Tamara sekarang Taeyong juga tinggal bersamanya. Sungguh sesuai dengan yang Taeyong inginkan.
"Aku cuma bawa sedikit barang-barangku karena aku tidak mau apartemenmu jadi berantakan," ujar Tamara.
"Nggak pa-pa, kamu bisa pake barang-barangku juga."
Tamara tersenyum lalu mengusak rambut Taeyong gemas, Taeyong yang diperlakukan seperti itu jelas sudah tidak karuan bentuknya. Apalagi mengingat kejadian semalam yang begitu memabukkan (meski hanya dia yang mabuk.)
"Nanti kita bikin perayaan kecil-kecilan untuk penyambutan kamu. Ajak Jisung sekalian, besok kan minggu. Oh iya, temen-temen kampus juga harus dateng, pasti bakalan seru deh," ucap Taeyong dengan semangat. Tamara terkekeh lalu mengecup pipi Taeyong membuat lelaki diam membeku.
"Jangan gemas-gemas, nanti aku lupa diri."
***
"Jisung udah pesen ayam goreng belum?"
"Udah kok, kak."
"YUTA!! ASTAGA DAPUR GUE HANCUR!! HAECHAN!!"
"Hyung!!! Bir, mana bir?!
"Cowok kok nggak punya soju!!"
"Gue belum beli goblok. Makanya gue minta lo buat beliin sekalian, ntar gue yang bayar."
"Nih apa nih.. Astaga lo minum susu sehari berapa liter Yong?"
"TAEYONG!! GILAK LO BELI PELUMAS BUAT APAAN ANJIR?!!!"
"Menurut ngana pelumas buat goreng ayam? Ya jelas buat aweu-aweu sleketep cihuy."
"Maksud gue kan sebelumnya Taeyong sendirian, bisa jadi dia pake buat ngubek-ngubek lobang sendiri."
"BACOT!! GUE DENGER YA ANJING!!!"
"Mereka luar biasa banget ya kak," bisik Jisung kepada Tamara yang sedang merapikan lemari. Jisung membantunya merapikan kamar, karena Tamara tidak mau Jisung-nya yang imut ini ternodai oleh ocehan teman-teman kampus Taeyong.
"Namanya juga bujang. Tapi kamu jangan sampe kayak mereka, nggak baik buat kamu."
Jisung mengangguk mengerti. Lagipula ia juga tidak mau menjadi seperti mereka yang otaknya kurang.
"Kakak kok pindah kesini? Terus apartemen kakak gimana?"
"Maybe mencoba sesuatu yang baru? Kalo apart ya dibiarin aja begitu, kakak juga bakal pulang seminggu sekali."
"Seneng deh, soalnya kalo mau ke kakak tuh nggak perlu jauh-jauh naik bus atau taksi. Kan kita udah jadi tetangga," ujar Jisung.
Benar juga, Tamara juga tidak perlu repot untuk menghantar jemput Jisung ke sekolah karena sekolahnya cukup dekat —hanya 500 meter dari apartnya.
"Kak Tamara pacaran ya sama kak Taeyong?"
"Begitulah."
"Bagus deh. Kak Taeyong itu bandel, kalo sama kak Tamara pasti jadi nurut," Jisung terkekeh pelan sambil menatap Tamara yang kini mengernyit.
"Soalnya kak Tamara itu galak," lirihnya.
"Hey!"
"Hehe maaf."
Tamara kembali melanjutkan aktivitasnya, begitu selesai ia mendapati Taeyong di dapur sedang membuat ramen, aroma penyedap yang gurih ditambah Wangi panggangan daging membuat perutnya minta di isi.
"Mau makan ramen denganku?" ucapnya lalu memeluk Taeyong dari belakang.
Sedangkan Taeyong yang hendak membalikan daging pun tersentak saat suara halus itu terdengar, beberapa detik setelahnya dia mendapati lehernya di kecup beberapa kali membuatnya bergidik.
"Dagingnya gosong."
"Uh?"
Benar saja, dagingnya sedikit hangus padahal ia mengingkan yang medium. Taeyong mematikan kompor lalu berbalik menatap Tamara yang kini juga menatapnya.
"Kalau aku sedang masak, jangan di ganggu, nanti jadi nggak fokus."
"Oh iya? Jadi lebih mementingkan masakan itu daripada aku hm?"
"Bukan begitu aku—"
Cup
"😐"
"Aku lapar."
Melihat reaksi Taeyong yang gelagapan membuat Tamara gemas sendiri, ingin sekali ia menerkam Taeyong saat ini juga. Tapi karena masih ada teman-temannya dan juga Jisung disini, jadi urungkan saja. Tidak apa-apa, Tamara akan menunjukkan karya seninya nanti.
"Baiklah, aku akan menyelesaikan ini dulu. Noona tunggu di luar saja, makanan akan segera siap," Taeyong mengangguk mantap.
"Bukan begitu. Harusnya aku sudah siap."
Ucapan Tamara membuat wajah Taeyong memanas karena mengerti kemana arah yang dimaksud. Ah noonanya itu benar-benar membuatnya gila.
"Aku akan segera siap."
***
TBC
HUHUHUHU.... Sempet-sempetin nengok WP padahal sibuknya luar biasa. ㅠㅠ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.