SEMBILAN 💎 : KEMBALI

2.5K 283 14
                                    

Minho terkejut melihat kedua orang tuanya meninduk memberi hormat. Hal itu membuat Minho berkaca-kaca.

"Jangan seperti itu, aku Minho anak kalian" kata Minho sambil memegang kedua tangan mereka.

"Maafkan kami, karena kami kau menjadi seorang selir. Pasti sangat sulit bagi mu" kata pria itu sambil memeluk anaknya. Minho tersenyum hambar sambil menatap sang ibu yang juga menangis.

"Tidak masalah, yang penting mereka tidak akan menganggu kalian lagi. Sebentar aku membawa sesuatu" kata Minho lalu dia mengambil sebuah gulungan di sakunya.

"Ini bawalah, yang mulia sudah membebaskan hutang kita. Jika ada yang menangih perlihatkan ini pada mereka" kata Minho.

Mereka kembali menangis, ini sama seperti menjual anak mereka pada mereka.

"Jangan khawatir aku baik-baik saja, lagipula aku juga tidak terlalu sibuk di sana" kata Minho.

"Minho tolong maafkan kami" kata sang ibu lagi. Minho mengangguk pelan.

"Tuan sepertinya kita harus segera kembali" kata Minhyun sambil menyentuh bahu pria itu.

"Ibu, ayah aku akan segera pergi. Jika terjadi sesuatu datanglah ke kota. Tolong jaga kesehatan kalian" kata Minho sambil mengusap air mata kedua pria itu.

"Sampai jumpa" kata Minho sambil melambai.

"Hiks " Minho menumpahkan air matanya saat mereka pergi dari sana.

"Tuan jangan menangis" kata pria itu berusaha untuk menenangkan Minho.

"Kakak apa aku hanya menjadi alat pemuas nafsu raja?" Tanya Minho kemudian. Pria itu tiba-tiba menghentikan kudanya. Dia lalu turun dari sana.

"Sebelum kita ke Istana, ayo jalan-jalan sebentar" kata Minhyun pada pria itu. Minho mengangguk lalu dia turun dari sana.

"Sudahlah jangan menangis Tuan, jika mata mu bengkak maka yang mulia akan memarahi ku" kata Minhyun.

"Jangan panggil Tuan, aku ingin menjadi adik mu seperti Hyunjin" kata pria manis itu kemudian. Minhyun lalu tersenyum dan terkekeh mendengarnya.

"Baiklah, kita jadi saudara saat tidak di istana" kata Minhyum sambil mengusap rambut Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, kita jadi saudara saat tidak di istana" kata Minhyum sambil mengusap rambut Minho. Hal itu membuat Minho tersenyum.

 Hal itu membuat Minho tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SELIR || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang