SEPULUH 💎 : MALAM PANAS

3.5K 270 10
                                    

Setelah mendengarkan itu Chan langsung menatap ke arah Yongbok.

"Apa yang kau katakan? Aku menyayangi kalian berdua. Apalagi kau" kata Chan sambil memegang tangan pria itu.

Yongbok menghela napas, dia yakin Chan berbohong saat itu.

"Hari ini adalah jadwal kita bersama. Jadi jangan sampai lupa yang mulia" kata pria itu lalu dia bangun dan memberi hormat pada Chan.

Chan menatap kepergian Yongbok, dia tahu pria itu pasti sangat kecewa padanya. Tapi Chan tidak ingin membuat sebuah kesalahan seperti orang tuanya dulu lagi.

"Yongbok Maafkan aku, aku tidak bisa memberi mu lebih" batin Chan.

Yongbok sudah menyiapkan dirinya di kamarnya. Kamar itu sangat besar dan bahkan lebih besar dari kamar Minho.

"Sepertinya Yang mulia memang menyukai Selir Lee" kata pria itu sambil menatap dirinya di cermin.

Sepuluh tahun mereka menikah, namun Chan sepertinya tidak pernah melakukan sesuatu yang lebih untuknya. Saat berhubungan juga Chan terlihat tidak menikmatinya dan seperti cuma-cuma saja.

Pintu itu mulai terbuka memperlihatkan seorang pria kekar masuk dengan penuh wibawa.

"Yangbok kenapa kau menangis?" Tanya  Chan saat melihat pria itu menutup wajahnya di depan cermin.

Chan berusaha memeluk pria itu dan menenangkannya. Chan baru sadar saat  ada Minho pria itu terlihat emosional.

"Aku baik-baik saja yang mulia, jangan khawatir" kata pria itu sambil mengusap mata basahnya. Chan lalu melumat bibir pria itu dengan lembut.

🔞

Yongbok nampak diam tanpa melakukan apapun. Pria itu nampak sangat pasrah saat Chan menyentuhnya.

Pergerakan Chan sangat minim, dia hanya mendekatkan pria itu padanya saja.

"Kau bisa menyentuh ku semau mu yang mulia" kata Yongbok. Chan sebenarnya tidak ingin, tapi malam ini adalah hari mereka bersama. Dia tak ingin mengecewakan pria itu.

Chan langsung membawa pria itu ke kasur dan menindihnya. Dia menyambar bibir pria itu dengan lembut tanpa menyakitinya. Sedangkan tangan pria itu melepaskan pakaian pria itu.

"Aku akan masuk" kata Chan sambil mengangkangkan kedua kaki pria itu. Yongbok berusaha meremas seprei saat pria itu memasukan kejantangannya dalam lubang miliknya.

"Ahh ahh" desahan itu terdengar saat Chan mulia menggenjot lubang milik pria itu. Saat bermain Chan benar-benar was-was.

Pria itu menarik batangnya saat ingin melakukan pelepasan. Chan menghela napas saat cairan itu dia keluarkan di luar.

"Kenapa di luar? Lepaskan saja di dalam" kata Yongbok. Chan lalu kembali memasukannya dan membuat Yongbok menjerit lagi. Dan itu yang Chan lakukan berulang kali sampai terlihat pria itu puas.

"Sepertinya sudah cukup" kata Chan saat melihat pria itu lelah dan lemas. Chan langsung mengambil pakaian Yongbok dan memakaikannya pada pria itu.

"Tidurlah dengan nyentak" kata Chan sambil mengecup dah sang ratu. Yongbok sepertinya terlihat sudah puas dan lelah.

Terkadang Chan merasa bisa memuaskan pria itu saja. Namun tidak dengannya. Karena perasaan was-was tadi Chan jadi sama sekali tidak menikmatinya. Orang mengira Chan adalah pria yang memiliki nafsu yang besar karena tidak pernah puas bermain dengan istrinya.

Tapi memang benar itu yang dia rasakan kepuasan itu, perasaan takut dan cemas selalu menghantui dirinya saat berhubungan badan dengan pria itu, istrinya, ratunya dan adik sepupunya sendiri.

Chan dinikahkan dengan adiknya itu untuk tetap mempertahankan kemurnian dari penerus tahta kerajaan mereka seperti raja-raja yang lalu.

Ayah dan ibu Chan juga seperti itu, mereka adalah kakak dan adik. Karena perkawinan satu keluarga itu membuat banyak sekali adik-adik Chan yang meninggal karena kelainan fisik. Hanya dia yang bisa bertahan walaupun dengan kondisi yang tidak sempurna.

💎💎💎

Chan berjalan keluar dari kamar Yongbok saat memastikan bahwa pria itu sudah terlelap.

"Tiba-tiba aku ingin melihat selir ku" kata Chan lalu dia berjalan ke arah istana Selir.

Pria itu melihat keadaan bangunan istana itu sangat sepi. Tak seramai tempat ratu dan dia.

"Sepertinya aku harus menambah penjagaan di sini" gumam pria itu. Dia tidak ingin Minho diserang sewaktu-waktu. Apalagi istana itu sangat jauh dari istana utama dan tempatnya sangat di pinggir.

Pria itu melihat pelayan Minho sudah terlelap di depan pintu. Sepertinya dia sangat lelah sampai tak menyadari kehadiran Chan.

Chan membuka pintu, bisa-bisanya Minho tidak menguncinya. Dia lalu masuk dan menatap pria itu tengah berbaring di kasurnya.

Chan tersenyum lalu dia mempercepat langkahnya, wajah Minho benar-benar polos saat tertidur. Chan berusaha untuk menyentuh wajah pria itu.

Saat tangan Chan sampir sampai tiba-tiba tangannya di tahan oleh Minho.

"Refleks mu bagus" kata Chan sambil tersenyum saat melihat kelompok mata pria itu terbuka.

"Yang mulia?" Tanya Minho kebingungan. Chan langsung mencium bibir pria manis itu beberapa kali.

"Tiba-tiba aku merindukan mu" kata Chan kemudian. Minho langsung bangun dan menepis tangan pria itu.

"Bukankah sekarang jadwal mu dengan ratu? Kenapa ke sini?" Tanya Minho berusaha untuk menjauh. Melihat itu membuat Chan terkekeh.

"Berhentikah memikirkan jadwal, ayo lakukan kewajiban mu istri ku" kata Chan sambil menyentuh hidung mancung Minho. Dengan cepat pria itu menggeleng.

"Tidak aku hanya melayani anda saat jadwal, di luar itu tidak" kata Minho. Chan terkekeh lalu dia memeluk pria itu dengan erat. Minho berusaha untuk melepaskan diri. Saat mereka di kamar itu Chan benar-benar liar.

"Jangan menolak ku manis, aku tidak menerima penolakan" kata Chan sambil membawa pria itu ke kasur. Dia langsung menindih tubuh Minho dan melumat bibirnya dengan seksual.

Minho berusaha menyingkirkan pria itu dari tubuhnya. Tapi Chan tak kehabisan akal, dia berusaha untuk memancing Minho agar mulai bergairah.

 Tapi Chan tak kehabisan akal, dia berusaha untuk memancing Minho agar mulai bergairah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahh jangan hmm" suara Minho saat Chan memainkan bokongnya. Dia meremasnya dengan seksualitas dan akhirnya Minho terpancing juga.

Semakin lama semakin panas, Minho sampai mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu saat bercinta.

"Ah ah sudah cukup" kata Minho yang sudah terengah-engah. Sepertinya lubangnya sekarang sudah penuh dengan cairan milik pria itu. Begitu pula dengan Chan. Perut dan dadanya juga sudah basah karena cairan milik Minho yang mengemprot dirinya.

Chan menyelimuti tubuh mereka saat itu. Keduanya sudah terengah-engah sekarang.

"Sebaiknya kau kembali" kata Minho sambil menutup matanya. Bukannya menurut Chan malah memeluk pria itu dengan erat sambil mencium aroma milik si manis.

"Aku ingin tidur dengan mu sekarang" kata Chan sambil mengusap tubuh pria itu. Jujur saat bersama Minho dia benar-benar merasa bebas tanpa tertekan sedikit pun. Hal itu membuat Chan sangat menikmati setiap permainan mereka.

TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

SELIR || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang