TUJUH BELAS 💎 : SEBUAH KEINGINAN

2.3K 242 27
                                    

Saat itu hari yang ditunggu-tunggu oleh Minho. Dia sudah merias wajahnya semanis mungkin dan menggerai rambut panjangnya untuk menarik perhatian Chan.

"Bagaimana penampilan ku?" Tanya Minho pada Minhyun.

"Anda sangat manis dan cantik, saya yakin yang mulia pasti sangat menyukainya" kata pria itu. Minho langsung mengangguk dengan bersemangat.

Minho melihat banyak orang ke sana, dia lalu duduk di tempatnya yang biasa.

Pria itu menatap ke sekeliling melihat keberadaan Chan. Dia tidak sabar melihat reaksi pria itu.

Detak jantung Minho tidak bisa dikendalikan saat melihat pria itu memasuki ruangan bersama sang ratu.

Tak sengaja tatapan mereka beradu, Minho langsung memberikan senyumannya yang semanis mungkin pada pria itu.

Namun Chan terlihat tak menghiraukan pria itu. Dia membuang muka dan kembali fokus ke depan.

"Selamat datang ke kerajaan kami Jendral Christopher Bang Oliver" kata sang raja sambil menyambut sang jendral.

Pria itu nampak mengangguk memberi hormat.

"Yang mulia Terima kasih atas kemurahan hati anda, anda memberikan kami tempat yang nyaman untuk menginap" kata pria itu dengan sopannya.

"Kami senang kalian semua merasa senang, jadi saat di sini kalian bergembiralah. Aku akan memberikan semua yang anda inginkan saat di sini" jelas Chan.

"Terima kasih yang mulia anda sangat murah hati" kata pria itu.

Chan tersenyum, dia benar-benar senang bisa membalaskan kebaikkan dari mereka terhadap kerajaan ini.

Saat menatap ke samping, Chris melihat Minho tengah duduk di sana sambil menatap sang raja dengan tatapan memuja.

Pria itu terlihat sangat manis dan cantik saat itu. Pakian berwarna putih itu membuat dirinya menjadi sangat menawan dan menggoda.

"Bagaimana pun caranya dia harus melayani ku malam ini" batin pria itu lalu kembali menatap sang raja di singgasananya.

💎💎

"Saya akan pulang besok" kata Chris sambil meneguk minumannya.

"Kenapa sangat terburu-buru?" Tanya Chan sambil tersenyum.

"Kami sudah ditunggu di Barat, setelah ini kami akan berkunjung ke negeri seberang" kata pria dengan rambut pirang itu.

"Bersenang-senang lah di sini, aku akan memberikan semua yang kau inginkan. Kalian sudah membantu pembangunan jembatan kami dan melindungi kerajaan ini dari peperangan dengan negara musuh" kata Chan dengan ramahnya.

Sesuatu terlintas di benak Chris, saat dia menatap ke depan. Dia melihat seorang pria dengan rambut panjang dan hanbok putih bersihnya berjalan mendekat ke arah mereka.

Chan juga menoleh ke sana, dia tiba-tiba menganga melihat pria itu datang padanya. Wajah Minho benar-benar manis dan cantik saat itu.

"Yang mulia" kata Minho saat sampai. Dia memberikan hormat pada pria itu.

"Tuan Chris tunggu sebentar" kata Chan lalu dia membawa Minho pergi.

"Ada apa dengan mu? Aku sudah pernah mengatakan kan? Jangan ganggu aku" kata Chan sambil melepaskan tangan pria itu.

"Yang mulia saya merindukan yang mulia, lihat lah bagaimana menurut anda penampilan saya?" Tanya Minho sambil tersenyum. Jujur Chan benar-benar terpesona, sore itu dia benar-benar sangat manis. Tapi ego Chan lebih besar dari itu sekarang.

"Kau bertanya hal yang tidak penting ini?" Tanya Chan dengan senyuman miringnya. Hal itu membuat Minho menunduk. Dia kira Chan akan luluh dan memaafkannya.

"Yang mulia, sekarang adalah malam ke 7 jadi apa anda bisa datang berkunjung ke tempat saya?" Tanya Minho sambil memegang tangan pria itu.

"Itu saja?" Tanya Chan dia lalu mencoba melepaskan tangan Minho.

"Yang mulia tunggu" kata Minho lagi sambil memegang dadanya.

"Aku harus mengatakannya" kata Minho sambil menghela napas.

"Cepat! Kau membuat waktu ku" bentak Chan.

"Aku menyukai yang mulia" kata Minho dengan mata yang berkaca-kaca. Chan benar-benar terkejut mendengar itu.

"Jangan berbohong" kata pria itu kemudian.

"Saya tidak berbohong" kata Minho.

"Sudahlah aku tidak ingin mendengarnya lagi sebaiknya kau pergi" kata Chan lalu dia pergi dari sana.


"Maafkan aku Tuan Chris" kata Chan pada pria itu. Chris tersenyum lalu dia menatap Minho.

"Sepertinya aku menginginkan sesuatu" kata Chris pada pria itu. Tadi sebenarnya dia sempat melihat mereka. Chan sepertinya tidak menyukai pria itu dilihat dengan Chan selalu menolak kontak fisik dengan Minho.

"Iya katakanlah aku akan memberikannya" kata Chan sambil menatap pria itu dengan senyuman.

"Malam ini saya ingin dilayani oleh dia" kata pria itu sambil menunjuk ke arah Minho yang berjalan pergi dari sana. Chan meneguk salivanya, sambil menatap pria itu.

"Anda akan memberikannya kan?" Tanya Chris.

💎💎💎

Minho menunggu di depan pintu itu, dia sangat berharap jika Chan akan datang. Saat mendengar suara langkah kaki pria langsung berdiri.

Saat dia membuka pintu ternyata memang benar itu adalah sang raja, orang yang dia tunggu-tunggu.

Dengan cepat Minho langsung menghamburkan dirinya pada pria itu. Dia memeluk Chan dengan saat erat.

"Aku sangat senang yang mulia datang" kata Minho. Chan menghela napas, dia lalu melepaskan pria itu.

"Ayo ikut dengan ku" kata Chan sambil membawa Minho keluar dari sana. Chan tak melepaskan tangan Minho sampai di tempat penginapan para tamu.

Tempat itu sama sekali tidak dijaga oleh pelayan atau penjaga dan tempat itu sangat dekat dengan istana selir.

Dari kejauhan Minho melihat pria yang dia temui sore itu tengah menunggu mereka.

"Ternyata anda menepati ucapan anda" kata pria itu sambil menatap Minho dengan liar. Mendengar itu membuat Minho diam dan berusaha untuk bersembunyi di belakang sang raja.

"Malam ini kau layani Tuan Chris" kata Chan sambil memberikan Minho pada pria itu. Dengan cepat Minho menggeleng dan menangis.

"Tidak aku tidak mau, aku tidak kenal dengan dia. Tolong jangan lakukan itu yang mulia dan aku saat ini masih sakit" kata Minho berusaha memohon pada Chan.

"Dulu kau juga tidak mengenal ku kan? Dan kau mengatakan akan menurut pada ku kan? Jadi malam ini kau harus melayani Tuan Chris" kata Chan sambil memberikan Minho pada pria itu.

Setelah itu Chan langsung pergi tanpa mengatakan apapun.

"Ayo manis, suami mu sudah menyerahkan mu pada ku. Jadi kita akan bersenang-senang malam ini" kata Chris sambil membawa Minho ke dalam sana.

Chris langsung mengunci pintu saat Minho sudah berada di dalam. Minho berusaha memohon-mohon pada pria itu saat ini.

"Aku heran dengan raja, kenapa dia dengan cepat setuju orang lain ingin meniduri istrinya" kata Chan sambil membelai pipi pria itu.

Minho menunduk, dia benar-benar tidak mau melayani pria itu.

"Kau sangat manis dan cantik, aku benar-benar terpesona saat pertama kali melihat mu" kata Chris sambil menangkap wajah pria itu. Dia lalu menautkan bibirnya dan melumatnya dengan penuh nafsu.

Minho berusaha meronta, tangannya mendorong-dorong tubuh pria itu.

"Hei!" Teriak Pria itu saat Minho berhasil menendang kemaluannya.

"Jangan berani menyentuh ku" kata Minho berusaha mundur dari Chris.






TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

SELIR || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang