DUA 💎 : MISI-MISI

3.3K 380 11
                                    

Minho terlihat diam duduk di meja belajarnya. Dia menatap brosur itu dan mengingat apa yang mereka katakan tadi.

"Apa jika aku menjadi seorang selir, keluarga ku tidak akan susah lagi dan bebas dari hutang?" Gumam pria itu.

Dia lalu mengacak rambutnya frustasi, benar-benar sangat membingungkan.

"Tapi selir itu kan istri raja? Aku tidak mau melayani dia" kata Minho sambil menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Bagaimana ini? Besok mereka akan datang membawa ku" kata Minho yang benar-benar serba salah saat itu.

Namun tiba-tiba pintu itu diketuk dari luar, Minho langsung merapikan rambutnya dan membuka pintu itu.

"Ibu? Kenapa belum tidur?" Tanya Minho sambil tersenyum saat melihat sang ibu. Wanita itu terlihat menangis dan memeluk anak semata wayangnya itu.

"Minho sebaiknya kau pergi saja dari sini, jangan pergi ke Istana" kata wanita itu. Minho terlihat berkaca-kaca, dia juga sebenarnya tidak mau tapi hanya itu yang bisa dia lakukan untuk membantu mereka.

"Ibu kan nanti ada banyak orang, belum Tentu aku yang dipilih jadi jangan khawatir" kata Minho berusaha menenangkan wanita itu.

"Aku takut, di sana benar-benar berbahaya nak" kata wanita itu. Minho lalu mengangguk dan tersenyum tipis.

"Percayalah pada ku, aku bisa menjaga diri sekarang" kata pria itu sambil tersenyum.

💎💎💎

"Kenapa kau hanya diam?" Tanya pria itu yang sekarang tengah membawa Minho dengan kereta kudanya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Tanya Minho dengan wajah malasnya. Kemarin dia memang takut dengan mereka tapi tidak untuk sekarang.

"Wajah dan sikap mu sangat berbeda. Jangan seperti itu, bersikaplah dengan manis" kata pria itu. Minho nampak mendengus kesal, bagaimana bisa dia bersikap baik pada mereka.

"Oh ya, sebelumnya aku Changbin dan ini teman ku Seungmin. Kita adalah pelayan kerajaan" kata pria dengan nama Changbin itu. Minho sama sekali tidak tertarik, dia saat itu menatap ke arah lain.

"Aku tidak bertanya" jawab Minho singkat.

"Hai!" Teriak Seungmin membuat Minho terkejut.

"Berhentikan banyak tingkah, kau itu hanya orang miskin yang kebetulan memiliki wajah yang rupawan. Bersikaplah dengan baik, jika memang kau ingin keluarga mu selamat" kata pria itu.

"Jawab" kata Seungmin yang sudah kehabisan kesabaran. Mendengar itu membuat Minho seketika takut kemudian dia mengangguk dengan cepat.

"Seungmin kau menakutinya" kata Changbin sambil terkekeh.

"Dia terlalu banyak tingkah, kita sudah berusaha membantunya tapi dia tetap bersikap seperti itu. Orang miskin memang menyebalkan" jelas Seungmin.

Minho menunduk mendengar itu, apanya yang membantu. Ini malah seperti memberikan siksaan padanya.

"Kau diam di sini jangan ke mana-mana" kata Seungmin pada Minho. Pria manis itu mengangguk dengan cepat dan menurut dia tak ingin membuat mereka marah.

Minho melihat ke sekeliling, sepertinya itu adalah sebuah gudang. Sambil menunggu Seungmin dan Changbin, pria itu duduk di samping sebuah karung yang berisi pakan ternak.

Minho benar-benar bosan menunggu kedua pria itu. Hari sudah terlihat senja membuat tempat itu menjadi sepi.

"Ke mana mereka?" Tanya pria manis itu sambil melihat gang kecil itu. Dia lalu menyusuri gang itu lalu berjalan mencari mereka.

SELIR || BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang