02.

1.4K 169 15
                                    

Setelah anak-anak berangkat sekolah, dan Jaehyun berangkat bekerja Haechan memulai pekerjaannya yaitu membersihkan rumah. Jika kalian kira rumah ini besar, kalian salah. Karena rumah ini benar-benar minimalis meskipun ukurannya besar tetapi tidak sebesar mansion.

Rumah ini asri, karena dikelilingi taman, halaman yang cukup besar membuat keinginan Haechan untuk berkebun semakin besar. Akhir-akhir ini ia menyukai sekali bunga mawar putih dan merah, entah kenapa begitu cantik jika tertanam dihalaman rumah.

Dirumah ini juga tidak ada pembantu sama sekali, meskipun Jaehyun suaminya orang kaya ia tidak mau memakai asisten, menurutnya sangat merepotkan. Lagipula Haechan agak trauma karena dulu pembantu rumahnya berkhianat.

Setelah semuanya selesai, Haechan mendudukkan dirinya disofa. Menyalakan tv dan menonton Netflix. Entah kenapa me time seperti ini terasa menyenangkan saat umurnya sudah tidak muda. Apakah ini yang dirasakan ibunya selama ini?

Haechan menonton dengan seksama, namun dirinya bosan juga. Lalu membuka album yang berada di salah satu rak, melihat album khusus berisi foto -foto Eric.

Jung Eric, anak pertama setelah satu tahun pernikahan nya dengan Jaehyun. Kado terindah yang pernah ia dapat seumur hidup. Bayi menggemaskan yang ia kira akan menjadi pria manis, nyatanya setelah berumur 10 tahun ia sadar jika anak pertamanya itu adalah seorang dominan.

Tatapan datarnya, jarang berbicara dan lebih suka menyimak, sifatnya benar-benar mengingatkan dirinya pada Jaehyun saat pertama kali ia bekerja.

Setelah melihat album milik Eric, kini beralih pada si kembar. Hyunjae dan Chanhee. "Aku merasa aneh, aku mengandung anak kembar "

Saat itu Eric berumur satu tahun. Lalu Jaehyun muntah-muntah dan mengalami hal yang orang hamil rasakan. Dan saat Haechan memeriksa, boom! Haechan mengandung.

Hyunjae lebih dulu lahir daripada Chanhee. Kira-kira 10 menit, Haechan merasakan sakit sebelum lahirnya Chanhee. Ia menamai keduanya dengan Hyunjae karena itu adalah nama dari Jaehyun yang dibalik. Sedangkan Chanhee, itu dari namanya namun ada sedikit perbedaan.

Si kembar memiliki sifat yang begitu berbeda. Hyunjae tipikal heboh seperti dirinya, namun akan banyak diam jika ia kesal atau marah. Sedangkan Chanhee adalah anak yang dalam segala hal apapun ia ekspresi kan, ia ceritakan pada orang lain hal apapun itu! Sangat berbeda sekali kan? Bahkan wajah mereka berbeda meskipun lahir diperut yang sama dan dengan waktu yang sama.

Ingin menambah anak lagi? Tidak Terimakasih. Haechan tidak mau, lagipula 3 saja cukup ia tidak mau mengurus lagi  bayi, ia ingin banyak bersantai di umurnya yang sekarang.

Asik melihat-lihat Haechan tidak sadar jika Jaehyun dengan pakaian santainya sudah duduk disebelahnya mengamati sang istri yang tersenyum sembari mengusap foto mereka berlima. Saat itu liburan semester mereka pergi ke pantai Jeju.

"Kau semakin seksi." Celetuk Jaehyun ringan, Haechan menoleh lalu melotot. "Kenapa sudah pulang?! Baru jam 2 siang!"

Jaehyun terkekeh. "Aku bosan, lagipula pekerjaan sudah selesai sayang. Kau tau, tadi kak Haeri datang bersama dengan Kino, katanya dia akan pindah ke sekolah anak-anak."

"Kak Haeri pulang? Oh apa akan menetap disini? Bagaimana dengan Eunwoo?"

"Dia akan tinggal lagi disini, untuk Eunwoo masih ada di China."

"Ah senangnya. Pekan nanti aku akan ajak semuanya ke rumah, kita makan bersama boleh kan?"

"Tentu, eumm bear?"

"Ya?" Ada yang aneh, pasti meminta izin membeli sesuatu.

"Eric sudah besar, Hyung beli mobil baru ya?"

Haechan mendelik. "Tidak! Anakku tidak boleh berkendara sebelum kuliah."

"Tapi masih lama sayang, Eric baru masuk kelas 12 biarkan dia mengendarai mobil. Aku tahu di umurnya pasti ingin pamer."

"Itu sih Hyung yang ingin pamer, bukan anakku! Tidak, aku tidak izinkan, kau mulai membangkang Hyung? Jatah aku kurangi seminggu 1 kali."

Jaehyun langsung memeluk Haechan. "Baiklah-baiklah, tapi jika Eric meminta kau harus ijinkan oke? Dia tidak pernah meminta apapun dariku sayang. Dan tolong jangan potong jatahku!"

"Ya terserah. Huft, aku khawatir pada Eric sebenarnya."

"Apa yang kau khawatirkan, hm? Kau tau, dia benar-benar sama seperti ku dulu. Malas bicara, malas berekspresi. Tapi dia selalu berprestasi, benar-benar bibit unggul Jung!"

Plak!

Geplakan sayang Haechan berikan. "Anakku juga, Eric anakku dan si kembar juga anakku. Anak Hyung kan uang." Lalu Haechan pergi, Jaehyun benar-benar sulit sekali diajak berdiskusi.

"Tunggu sayang, astaga Hyung hanya bercanda!"

<Our Family>

Disekolah bagi Jung Eric tidak ada yang spesial sama sekali. Hanya berisi wanita-wanita berisik dan gila. Entah ia tidak menyukai wanita selain nenek dan juga bibinya. Karena menurutnya, wanita asing adalah makhluk paling menyebalkan.

Memberikan banyak coklat ke lokernya, memberi bunga layaknya dirinya adalah seonggok kuburan basah. Ia benci kehidupannya di usik!

Kelas 12-A, suasana hening menghias karena guru matematika paling galak sedang mengajar. Eric masih memakai airpods kesayangannya, itu adalah hadiah dari sang mommy saat ulangtahunnya yang ke-17 kemarin.

"Apa kau paham Jung Eric?" Kata guru itu keras, semua sudah terlonjak dan menatap Eric. "Jung Eric apa kau mendengarkan aku?!"

"Hm." Eric hanya berdehem, guru itu menghela napas, Eric berdiri dan berjalan kedepan, mengambil jalur lalu menuliskan jawaban untuk soal yang mungkin untuk orang lain. Setelah selesai, Eric kembali lagi duduk ke tempatnya. "Terimakasih Eric, kau mandiri sekali."

Eric tidak perduli, ia kembali asik dengan dunianya. Sudah dibilang, pria itu memiliki kehidupannya sendiri dan tidak suka hidupnya diusik.

Sementara itu, di kelas 11-C kelas Jung Hyunjae dan Jung Chanhee. Suasananya lebih ramai karena guru yang mengajar berhalangan hadir, Hyunjae sedang menggambar sedangkan Chanhee membaca novel.

"Kau bosan tidak?" Tanya Hyunjae pada adiknya, Chanhee menjawab dengan gelengan. "Novel ini seru, aku harus menamatkan nya disini, jika dirumah waktunya ber manja dengan mom." Benar-benar anak Haechan.

"Aku bosan, tapi harusnya aku bahagia kan Chanhee? Tapi kenapa kak Juyeon tiba-tiba seperti itu, aku harusnya senang!"

"Kau tidak lihat jika kak Juyeon sangat menyukai mu kak? Dia bahkan menatap mu layaknya berlian, aku jadi iri."

"Jangan iri Chanhee. Aku doakan kapten basket itu menyukai mu juga." Chanhee membekap mulut Hyunjae segera. "Jangan keras-keras kak, disini banyak penggemarnya aku takut dibully!"

"Biarkan saja, jika ada yang membullymu aku akan bilang pada daddy."

Chanhee mencibik. "Ya, dan saat dirumah aku yang dimarahi karena mendapat Bullyan akibat menyukai seseorang."

Hyunjae terkekeh, adiknya benar-benar menggemaskan!


















Cepat sembuh Eric❤️

Tbc.

Our Family (Sequel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang