05.

1.2K 115 7
                                    

Hari ini adalah kepindahan Kino, dia akan sekelas dengan si kembar karena itu keinginan sang anak . Kino itu lebih muda beberapa bulan dari si kembar, otomatis Kino menjadi yang termuda meskipun perawakannya seperti dia yang paling tua.

Tentu saja visualisasi campuran antara Eunwoo dan Haeri itu begitu mempesona, membuat Kino Cha memiliki wajah yang rupawan.

"Kau tidak mau dikelas lain saja? Kenapa harus terus bersama kami si?" Ujar Hyunjae kepada Kino yang sedang membaca buku pelajaran.

"Aku malas bersosialisasi lagi, Eomma menyuruhku mencari pacar dan itu membuatku muak."

"Benarkah?! Kenapa tidak mencari saja, kedatangan mu menarik perhatian orang sedari tadi." Seru Chanhee. Kino menggeleng lalu mengelus pincuk kepala Chanhee sayang. Kino memang benar-benar menyayangi si kembar, tapi lebih sayang beberapa persen Chanhee daripada Hyunjae. Menurutnya, Chanhee itu adalah pria manis yang harus ia lindungi.

"Ish Kino! Jangan lupa aku lebih tua darimu ya!"

"Hanya lebih tua beberapa bulan saja Chanhee." Timpal Kino, Hyunjae menggeleng karena sudah terbiasa melihat pemandangan ini.

Di sisi lain, Eric saat ini tengah mendengar curahan hati seorang Lee Juyeon, orang yang dicintai adiknya ini benar-benar sangat merepotkan nya.

Juyeon tahu jika alasan Hyunjae selalu bersembunyi jika bersamanya adalah karena sifat protektif Jaehyun. Dan ia malam ini ingin mengajak Hyunjae menonton film, ia ingin meminta bantuan pada temannya sekaligus kakak Hyunjae.

"Ayolah dude! Kenapa paman Jaehyun tidak akan mengijinkan ku?!"

Eric memutar kedua bola matanya malas. "Kau tau Daddy ku anti sekali mengijinkan si kembar keluar malam hari. Dan malam ini keluargaku akan makan malam bersama, tentu saja aku tidak bisa membantu mu." Jelas Eric panjang.

Juyeon menghela napas. "Tapi jika besok malam bisa kan?"

Eric berdecak. "Kenapa tidak kau saja yang meminta ijin?! Merepotkan sekali!"

"Ayolah! Aku ingin berkencan dengan Hyunjae."

"Wow! Ada apa ini! Apa aku baru saja melihat seorang Lee Juyeon merengek?" Tegur seseorang dengan bola basket ditangannya, Younghoon.

"Diamlah! Kau tidak akan mengerti bagaimana sulitnya meminta ijin pada paman Jaehyun." Younghoon bergidik, lalu duduk di bangkunya.

"Kau ingin mengajak Hyunjae keluar? Tumben."

"Aku ingin setidaknya ada kenangan indah sebelum aku pergi." Eric langsung menatap Juyeon serius. "Kau akan pergi kemana?"

"Jepang, ibuku ingin aku kuliah disana. Kita sudah akan lulus, aku juga sudah mengurus beberapa berkas."

"Kau akan membuat hati adikku sakit sialan! Harusnya kau tidak bilang mencintai dia juga!" Teriak Eric, Juyeon menatap temannya itu lekat.

"Aku juga tidak ingin pergi! Maka dari itu selagi banyak waktu, aku ingin sisa waktuku disini dihabiskan bersama nya!"

"Aku tidak akan membantu mu jika kau membuat hati adikku terluka."

"Kino, kenapa bibi Haeri mengijinkan mu memiliki kekasih? Kenapa Daddy ku tidak mengijinkan nya juga sama seperti mu?" Chanhee bertanya sembari meminum susu pisangnya pelan.

"Mungkin paman Jaehyun ingin kau fokus belajar dulu Chanhee. Jangan pikirkan ibuku, dia memang terobsesi ingin aku segera menikah!"

Chanhee terkekeh. "Bibi Haeri lucu, tetapi bibi Haeri selalu memonopoli mommy, apalagi sekarang rumah kita dekat."

"Karena paman Haechan cantik! Aku saja suka dengan ibumu." Tuk! Kepala Kino di pukul pelan oleh Eric yang kebetulan berada dibelakang Kino.

"Aish Hyung!" Ringis Kino, Chanhee terkekeh kembali melihat Kino kesakitan.

"Jangan bicara macam-macam Kino Cha! Mom ku hanya milikku." Ucap Eric mutlak.

Kino mendengus. "Tidak kau, tidak paman semuanya posesif pada paman Haechan. Oh ngomong-ngomong kau tidak kesini bersama Hyunjae? Dia bilang tadi ingin menemui mu."

"Dia bersama kekasihnya."

"Kekasih-HAH APA?!" Dengan segera Chanhee membekap mulut Kino karena sungguh, Kino benar-benar memalukan!

"Hyunjae punya kekasih? Lalu bagaimana kau bisa mengijinkannya? Lalu bagaimana dengan paman Jaehyun?"

"Ck, jika bukan dengan sahabatku juga aku tidak akan mengijinkannya."

"Astaga, jika paman Jung tahu, entah bagaimana reaksinya."

"Daddy pasti marah." Jawab Chanhee, kadang ia juga merasa tertekan dengan peraturan Daddynya yang cukup mengikat kehidupan pribadi dirinya dan kakak-kakak nya.

Tapi Haechan selalu meyakinkan pada mereka jika Jaehyun melakukan semua itu karena menyayangi anak-anaknya.

Makan malam keluarga besar benar-benar terjadi malam ini, Eunwoo yang baru datang dari China pun langsung diseret sang istri untuk makan dikediaman Haechan.

Acara kali ini dilaksanakan di rumah Haechan. Sang pemilik rumah benar-benar menyiapkannya sedari siang. Si kembar saat pulang saja langsung disuruh ini itu.

"Sayang, tolong lihat apa supnya sudah matang atau belum!" Titah Haechan pada Hyunjae, dengan segera lelaki manis itu melihat sup buatan ibunya. Dirasa sudah pas dan matang, Hyunjae pun mematikan kompor.

"Astaga cucu-cucu ku benar-benar pandai memasak ya." Seru grandma Lee, ibu Haechan dan Mingyu.

"Tentu saja, karena aku yang mengajarinya ma!"

"Ya ya, dan jangan lupa kau bisa memasak juga karena diriku!" Haechan terkekeh, ibunya ini sudah sangat tua namun masih saja suka mengajak dirinya bertengkar.

Semua sudah duduk dimeja makan, tawa serta canda benar-benar mengisi acara makan malam ini. Para dominan lebih membahas kepada perusahaan, sedangkan Wonwoo dan Haeri membahas tentang tas terbaru.

"Ayo besok kita ke mall! Ajak juga si kembar, besok libur kan?" Seru Haeri, Wonwoo mengangguk setuju sementara Haechan menggeleng. "Jaehyun pasti tidak mengijinkan kak, suami ku itu selalu ingin menghabiskan waktu bersama anak-anak saat weekend."

"Ayolah Haechannie, nanti kita ijin bersama. Lagipula masih ada hari Minggu!"

Haechan mengangguk saja, mengambil secangkir kopi lalu ia serahkan pada Jaehyun. "Terimakasih sayang." Haechan tersenyum, lalu kembali ke meja makan.

Tak lama datang Lee Changmin, anak Wonwoo dan Mingyu. "Maaf mama, aku terlambat."

Wonwoo tersenyum. "Tidak apa-apa sayang, ayo kita makan kau pasti lelah." Anaknya pasti lelah karena dari kampus, anaknya langsung kesini.

Semuanya mulai makan dan membicarakan banyak hal, sungguh makan malam yang indah.














Tbc.

Our Family (Sequel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang