🌼Chapter: 3. Giandra

22 19 3
                                    

Ayah..bunda gian dan syafira sayang kalian.

Giandra POV
Setelah sampainya dirumah giandra lansng masuk dalam kamarnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun kepada adiknya.
Gindra membanting pintu kamarnya.

"BRUK"

"Akkhhhhh.."
Teriaknya frustasi sambil mngacak rambutnya,
Gian melempar barang apa saja yang ada di dekat nya.

"Prangkk.."
"Brukk.."
Barang yang ia lempar berserakan di kamarnya.

"Kenapa tuhan kenapa orang tua gue yang dipanggil lebih dulu..gue kangen. Kangenn kasih sayang mereka.."
Ujarnya sambil sedikit tersendu.

"Sekarang yang gian punya cuma syafira bun, yah. Gian janji bakal jaga adik gian..gian janji sama ayah dan buda hiks"
Ujarnya masih sedikit terisak.

Seketika lamunanya pun sadar karena kehadiran sang adik.

"Kreekk..."
Suara pintu terbuka.

"Kak. Kak giann kenapa hikss..kak gian jangan ginii syanfira gak mau liat kak gian rapuh, kak gian punya syafira kak gian gak sendiriann hikss.."
Ucap syafira tersendu, yang kini sudah memeluk kakaknya
Seketika syafira berfikir "ternyata sisi lain dari kakaknya adalah rapuh"

"Gue gak papa syaa..gue cuma kangen sama mendiang bunda dan ayah, gue kangen mereka.."
Ucap gian yang kini membalas peluka sang adik.

"Ayah sama bunda pasti udah tenang kak di surga kak gian gak usah sedih nanti syafira jadi ikut inget mereka.."
Ucapnya sambil menundukan kepala.

"Ssttt.. iya maafin kakak yaa udah buat syafira jadi ikut sedih, iya kak gian juga yakin pasti bunda dan ayah udah tenang disurga."
Ucapnya seraya menenangkan sang adik.

"Kak.."
"Kak gian.."

"Lo kenapa syaa.."

"Lo..."
Syafira menggantungkan kalimatnya.

"Kenapaa?"

"Lo sayang sa-sama gue gak si kak"

"Jadi lo masih mempertanyakan itu?
Ucap gian.

"Gue pengen denger lasung dari lo kak"
Ucap syafira.

"Soal itu gak perlu lo tanyain lagi sya..gue sayangg banget sama lo syaaa adik ter cantik punya kak gian ini.
Ucap gian sambil menoel hidung adik nya.

"Syafira juga sayang sama kak gian sayanggg banget.."
Ucap syafira sambil mengerat kan pelukan nya.

Kini senyuman pun tercetak pada dua orang kakak beradik yang sedang berbalas kasih sayang.

Syafira mengeluarkan suara lagi.
"Kak gian.."

"Apa lagi syaaa..."

"Gue.."
"Gue laper hehe"
Ucapnya sambil tersenyum kikuk.

"CK." Gian berdecak
"Bisa gak si syaaa kalo lagi sedih sedih gini gak usah bahas laper.."

"ih kak gian tapi kan kita dr sepulang sekolah belum makan, makanya kan gue jadi laper."
Ucapnya memasang wajah memelasnya

"Iya iyaa.."

"Yaudah yuk turun bi ima udah siapin dimeja makan."
Ucapnya sambil menarik lengan kakak nya.

Hening dimeja makan.
Seketika syafira mengeluarkan suaranya..

"Kak gue ada pr nih"

"Pr apa sya?"
"Biar gue bantu"
Ucapnya pd adiknya.

"Nah pas bgt gue juga mau minta bantuan sma lo kak hehe.."
"Mapel matematika kak pr nya."
Ucap syafira pada kakak nya.

"Iya gue bantu kan otak gue kan emang encer gak kaya otak lo"
Ucapnya menyombongkan diri.
Giandra memang salah satu murid cerdas di sekolahan nya, walaupun ia berjurusan ips..ia sering mengikuti perlombaan yang di adakan sekolahnya.

"Oke nanti malam gue tunggu di ruang tengah ya"
"Sekarang gue capek mau istirahat dulu sya."
Ucap gian.

"Okayy kakak kuuu..."
Balas syafira dengan senyum yang mengembang.

Malam pun tiba, seperti yang giandra janjikan kepada adiknya akan membatu mengerjakan pr nya ia pun menuju ruang tengah untuk menemui sang adik.

"Buruan kak selesai in udah malam nih"
Beo nya.

"Santai aja kali. otak kakak lo ini kan encer gak kaya otak lo"
Ucapnya menyombongkan diri.
Walaupun giandra berjurusan ips ia sangat pintar dan selalu mengikuti banyk lomba berprestasi di sekolahnya.

"Muji diri sendirii ajaa terusss... sampe lo puas!!"

"Yakan emang iya. Akuin aja apa susahnya si sya"

"Iya iya kakkkkkk..."
"Buruan ah malah jadi debat gini si"

"Ok"
Jawab gian.
Beberapa menit berlalu

"Nih udh selesai"
Menyodorkan tugasnya kepada sang adik.
Tapi tidak ada pergerakan dari adiknya, gianpun menoleh..

"Yaelahhh udah tidur aja ni bocah."

"Okedeh sebagai kakak yang baik ganteng pinter rajin menabung dan tentunya tidak sombong gue pindahin ke kamarnya."
Ujarnya pada diri sendiri

Muji diri sendiri ajaaa terus lo gii suka suka lo lah gi [Author]

Setelah ia merebahkan tubuh sang adik dia mengamati wajah adiknya yang sedang terlelap.

"Cantik lo sya"
Ujarnya sambil tersenyum tulus, tak lupa ia mengecup bagian kening adik nya.

"Cup"
Giandra pun melenggang pergi menuju kamrnya.












Sabar yaaa konflik nya belum muncul nanti bagian pertengahan mungkin hehe..
Seeu next part...
papay💛💛

Giandra [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang