🌼Chapter: 6. blussh

8 13 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sory yaa.. kalo up lama hehe maapin:)

Kini ke 4 teman teman giandra dan syafira sudah tiba di kediaman rumah megah yang mereka tempati.

"PIPPP PIPPPP..."
suara klakson mobil mereka.

"Anjir spa si"
Ucap giandra menuju depan ruamhnya.

"Assalamualaikum ya ahli kubur"
Ucap aska pada giandra.

"Waalaikumsalam ya ahli neraka"
Balas giandra.

"Wkwkwk"
Yuda, mela, dan sinta hanya mengeluarkan suara tawanya saja.

"Yahaha kena lo kak aska"

"Iya hahah saksmat kan lo kak"

"Diem lo pada"
Ucap aska.

"Ada acara apa lo pada kesini?"
Tanya giandra.

"Ohh itu kak kita kesini mau jenguk keadaan syafira kak, mau liat kondisinya aja kak."
Ucap mela."

"Hm ydh msuk."
Balas giandra.

"Hadehhhhh dr tadi kek"
Ucap aska yang langsung merebahkan tubuhnya di kursi besar milik gian.

"Ah iya njir capek"

"Eh kak gian fira nya di mna?"

"Di kamar"

"Kamarnya dimana kak kita mau liat fira sebentar gapapa kan?"
Tanya sinta lagi.

"Hm naik aja d lantai atas"
Ucap gian sambil mengarahkan jari telunjuknya.

"Sip oke kak kita ber2 ke fira dulu ya"
Ucap sinta, mela pun mengikuti sinta.

Kini mereka sudah berada di depan kamar gadis bernama syafira, ia sedang merebahkan tubuhnya di ranjang kamar akibat masih terasa lemas di bagian tubuhnya itu.

"Tok tok"

"Siapaa?"

"Ini kita syaa.."

"Iya ini kita gue sinta sama mela syafiraa.."

"BUKAA AJA GAK DI KUNCI"
ucapnya sedikit berteriak.

"Eh anjir lgi lemes jga suara ma ttep smngt 54"
Ucap mela. Kini kedua teman syafira pun sudah berada di kamarnya.

"Gimana sya keadaan lo sekarang, udah mendingan apa belum?"
Tanya mela.

"Gapapa mel gue udah agak mendingan berkat obat yang kak gian kasih tadi.."
Ucapnya.

"Ohh syukur deh kalo gitu"

"Btw kita kesini ganggu lo gak si sya?" Tanta sinta.

"Ya gak la bestayy"

"Emm bgs deh"
Ucap sinta.

"Di luar ada kak yuda sama kak aska syaa. Lo mau ikut kita kebawah ga?"
Ucap mela.

"Ngga deh mel gue masih lemes, kalian aja deh yah"
Ucap syafira."

"Ohh iya sya..jadi kalo kita tinggal kebawah lo gapapa sya?"

"Ya gapapa lah"
Balas syafira.

"Yaudaahhhh cepet sembuh yaaa sayang nya akoh"
Ucap sinta.

"Iyup gws yaaaa mwah"
Kini giliran mela.

Akhirnya mereka berdua beranjak pergi meninggalkan syafira yang ingin melanjutkan istirahatnya.

"Gila ternyata selama ini gue temenan sama naks alayyy"
Ucap syafira sedikit bergidik ngeri.

Dibawah POV

"Halo gais"
Ucap sinta pada para kakelnya.

"Gmna keadaan inces syafira?"

"Dia baik kak.."
Ucap sinta.

"Oh oke sekarang giliran gue sama aska ya gi?"
Ucap yuda sambil melihat ke arah giandra.

"Gak usah!!"
Tegasnya lantang.

"Loh loh loh...kok kita gak dibolehin si gak adil lo gi"

"Syafira butuh ISTIRAHAT"
Ucap giandra mutlak.

"Bener tu kata kak gian"
Ucap mela sambil memakan cemilan di tangan nya.

"Ck. Posesif amat si lo"

"Tau nih padahal kan lo cuma kakak nya syafira kok kyanknya gue perhatiin posesif lo berlebihan ya gasi ka?"

"Iya bner yang di bilang yuda"

"Anjing justru gue kakak nya jadi gue mau yang terbaik buat dia"
ucapnya yang mulai sedikit emosi.

"Oke oke gii mnding kita pulang aja suasana nya ga enak udah mulai panas nih

Merekapun akhirnya beranjak pergi dari rumah giandra karena mereka sudah melihat perubahan dari raut wajahnya.

Yuda menepuk pundak giandra dan berbisik.
"Gue tau lo punya rasa sama adik lo iya kan?"
Ucap yuda sambil menyeringai, setelah itu ia menyusul teman teman nya keluar dr rumah giandra.

"Shittt"
Umpatnya.

Setelah semua teman nya pergi giandra memilih untuk melihat kondisi adik tersayang sekaligus adik tercintanya, sebenarnya giandra masih di ambang kebingungan atas rasa yang ia miliki untuk adik nya sendiri..
Sekarang ginadra sudah menaiki ke dalam kamar syafira.

Giandra mengelus rambut hitam panjang milik adiknya..
"Syaa..."
Ucapnya dengan suara lembutnya.

"Eummh"

"Ayok...bangun dulu ini udah sore sya, waktunya lo minum obat, bangun yah setelah lo makan sama minum obat nanti lo bebas tidur lagi oke sya?"
Ucap giandra seraya merayu adiknya untuk segera meminum obatnya.

Syafira pun terusik dengan suara dan gerakan sang kakak yang sedang mengelus rambutnya.
"Sayafira masih ngantuk kak gian, nanti ajaa.."
Ucap syafira sambil mengerjabkan matanya untuk melihat keberadaan kakak nya ini.

"Gak bisa syafira...lo harus makan dan minum obat lo dulu, nanti kalo lo gak minun bisa bisa lo gak sembuh sembuh.."
Jelas giandra sambil menatap manik sang adik yang kini sudah sempurna terbangun dari tidurnya, namun ia belum beranjak dari tempat tidur nya itu.

Kini syafira memasang wajah imutnya memohon kepada kakak nya lagi.
"Sebentar lagi aja ya kak, fira masih males masih mau tidur.."
Ucapnya sambil menyatukan kedua tangan nya di depan dada.

"Gak bisa sayang...makan yah, ayok nanti kakak yang suapin"
Ucap giandra sambil berusaha membangunkan tubuh adik nya dari tempat tidurnya.

Syafira membeku mendengar ucapan lembut nan sayang dari kakak nya itu.
"A-ah i..iya kak syafira mau"
Ucapnya dengan wajah kikuk.

"Nah pinter"
Ucap giandra dengan tangan mengacak rambut adiknya.

"ihh kak giann tangan nya gasopan"
Ucap syafira dengan muka mempaut kan bibirnya.

"Iya iya sayang...maafin yah"
Ucap giandra sambil tertawa ringan.

"Blussh"
Pipi syafira berubah seperti kepiting rebus, berkat perlakuan kakak nya tadi.

Kini keduanya tengah menuruni tangga untuk menuju meja makan yang berada di lantai bawah.
Bagi giandra menjaga syafira bukanlah hal yang menyusahkan melaikan dengan dia memperlakukan adik nya sebaik mungkin ia mendapat kesenangan nya sendiri.

Sedangkan bagi syafira, memiliki seorang kakak yang tampan dan perhatian pada dirinya itu sebuah hadiah dan anugrah dari tuhan yang sangat indah.























Oke sampai sini dulu yahhhh...

Giandra [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang