🌼Chapter: 9. Mode ngambek

2 0 0
                                    

*
*
*
*
Setelah beberapa menit berlalu, syafira pun sudah sampai di rumah mewahnya, dengan keadaan basah kuyup.
Ia mulai melewati gerbang rumhanya dan mulai masuk kedalam rumahnya, syafira sudah siap akan sesuatu mengenai kakak nya yang akan dilakukan padanya nanti syafira sudah siap.
Syafira sudah memarkirkan motornya, dan ia bergegas masuk.

"Chitt. akhirnya sampe juga gue"
Kini syafira mulai berjalan mengendap menuju pintu rumahnya.

Suara pintu terbuka dengan perlahan.
"Krekk.."

Mata syafirapun tak lepas melihat keadaan sekeliling untuk memastikan keberadaan kakaknya, namun saat syafira meras sedikit lega karena tidak ada kehadiran kakaknya baru saja beberapa langkah dan..Happ

Netra mata syafira kini tertuju pada tepukan di pundaknya.
"Ehehehe. Kak gian ngagetin aja, baru pulang lo kak"
Ucapnya sambil mengalihkan pembicaraan.

Giandra menatap adiknya dengan tatapan tak biasa, sesekali melihat tubuh adiknya yang tengah basah karena terkena hujan.
"Masuk! Dan ganti baju lo"

"Gu-gue..dar.."
Ucapn syafira terpotong.

"Gue bilang masuk!"
Ucap giandra dengan suara meninggi.

Syafira mulai memahami kalau kakaknya kini sedang mode marah padanya, ia pikir yang akan ia dapat adalah pertanyaan yang bertubi, namun perkiraan nya salah justru ia mendapat perlakuan menyeramkan dari sang kakak, bagi syafira jika giandra sudah berucap dengan singkat itu adalah hal buruk baginya.

Ia kini mulai memasuki kamarnya dengan langkah gontai. Ia langsung membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian yang basah terkena hujan, setelah membersihkan tubuhnya dan keluar dari kamar mandi syafirapun menjatuhkan tubuhnya di kasur miliknya, ia mulai mengeluarkan kata kata, merutuki kesalahnya.

"Bodoh! Bodoh-bodoh!!, kenapa lo ngelaukin kesalahan lagi sih syaaa, selalu ngelakuin hal-hal yang jelas jelas kakak lo pasti marah.."
Ucap syafira merutuki kesalahan nya.

"Sekarang gue harus apa coba ck!"
Ucapnya sambil memikirkan sesuatu untuk mengembalikan mood sang kakak"

"Tak tik tak tik. Jam terus berputar."
Setelah 1 jam lebih ia berfikir, akhirnya ia sudah menemukan sebuah ide yang akan ia lakukan pada kakak nya nanti.

"Gue tau!"
Ucapnya pada dirinya sendiri.

Giandra kini sedang memikirkan tentang apa yang sudah adiknya lakukan ketida berada di luaran sana, apakah ia melakukan hal-hal aneh, atau membeli makanan yang sudah ia larang.
Ia memikirkan adiknya apakah ia terlalu keras kepada sang adik, atau sebaliknya.
Sehingga syafira berani membantah dan berani melakukan hal tanpa seizin nya.

Syafira kini sedang berada di dapurnya ia sedang bergulat dengan alat masaknya, ia berencara memasak makanan untuk kakak nya pikirnya "mungkin kakak nya akan luluh"

"Tak tak, sreng.."
Suara peralatan dapur.

***
Sebenarnya giandra mendengar suara suara yang timbul ulah adiknya, namun ia enggan untuk keluar dari kamarnya.

"Nah selesai.."
Ucapnya ceria.

"Tinggal gue panggil deh, Mmm tapi mau gak ya kak gian. Eh tapi kalo gamau ya gue paksa aja kali ya"  ucapnya seraya berfikir.

"Oke lo pasti bisa sya"
Katanya menyemangati dirinya sendiri.

"Tok tok"

"Kakk...kak giannnn..."

"Buruan turun dulu, ayo makan! Gue udah siapin makanan kesukaan lo buruan"
Teriaknya dari balik pintu kamar sang kakak.

Giandra pun mengumpat dalam kamarnya.
"Shitt! brisik bgt anjir"

Akhirnya giandra pun mengeluarkan suara.
" IYA GUE TURUN!"

Syafira pun menyauti.
"Anak pintar" ucapnya tersenyum dibalik pintu.

Kini keduanya tengah berada di meja makan, syafira mulai berucap.

"Nah tadaaaa...gue udah masak nasi goreng sepecial buat kakak ku terr..terrrsayanggg, silakan dimakan kak"
Ucapnya sambil menyodorkan piring dihadapan sang kakak, Sedangkan giandra hanya membalas dengan deheman saja.

"Giamana enak gak?"
Tanyanya antusias.

"Biasa aja"
Jawab giandra yang masih melahap makanan nya, sebenarnya makanana yang di buatkan adiknya itu sangat enak tapi gian urungkan untuk memuji nya ya karena ia sedang mode ngambek katanya.

"Masa biasa aja sih! Ck orang gue masak nya sepecial jga, biasanya jga lo ketagihan kan sama masakan gue kak"

"Suka ga suka itu pendapat gue. Paham lo!"
Ucapnya sinis.

"Ishh iya iya udah dong kakk jangan ngambek jangan diemin gue jugaaaaa...gue kan udah masak buat lo masa masih ngambek juga sihh"
Syafira pun mendengus kesal.

"Lo sendiri tau kan apa kesalahan lo ha?"
Ucap giandra.

"I-iyaa..gue tau makanya kan gu-gue mau minta maaf sama lo kak dan gue juga mau janji buat ga ngelakuin hal hal yang tanpa sepengetahuan lo gue janji, tapi pliss...jangan diemin gue, gue gak bisa.."
Syafira menjelaskan dengan mata menunduk, tak berani menatap manik mata kakaknya.

Giandra pun mengeluarkan suaranya.
"Lo janji?"

Syafirapun dengan semangat mengangkat kepalanya dan mengangguk dengan cepat.
"Iya iya gue janji syafira janji kak giann"
Ucapnya memelas.

"Oke"

"Jadi lo maafin gue?"
Tanya nya.

"Hmm gue maafin, sini"
Pintanya. Ia tersenyum dengan tangan terbuka bersiap untuk memeluk adiknya.

Syafirapun dengan senang hati menerima pelukan sang kaka, mereka tersenyum dan nampak lega karena sudah berakhir acara bad mood keduanya.

"Gue sayang lo kak"

"Hm. Gue lebih sayang lo"
Giandra pun mengeratkan pelukanya.

"Kakhh..sshh gu-gue gabisa nafas.."
Ucapnya kesulitan akibat kakaknya memeluknya terlalu kencang.

"Eh. Sory sory sya ga sengaja"
Ucapnya kaget. Pelukan nya pun perlahan mengendur

"Ehehe iya gapapa kak, jadi kita udah baikan kan"
tanya nya mendongak menatap kakaknya yang memiliki tubuh seperti tiang bendera.

"Iyaa.. udah. Dan lo harus ingat janji lo yang tadi"

"Siap bos"
Ucapnya dengan tangan hormat dengan wajah lucunya.

Giandrapun yang sudah kelewat gemas mulai mengacak surai rambut sang adik.
"Ishh kak gian lo tu kebiasaan deh suka berantakin rambut gue ah, kan jadi kusutttt ngeselin banget sih baru juga baikan lo malah ngajak perang lagi ish kesel kesel keselllll"
Ucapnya dengan menghentak hentakan kaki nya dan mulai memasuki kamarnya.

Gianra pun terkikik geli mendengar ocehan adik kecilnya itu.

"NIGHT SYA"
teriaknya pada syafira yang hampir masuk ke dalam kamarnya.

"NIGHTT TOO KAKAK NGESELIN!"
ucapnya dengan nada berteriak juga.

Giandrapun hanya menggelengakn kepalannya melihat kelakuan sang adik.
Sekarang giandra sedang membereskan bekas makan nya, tapi tidak jadi karena bik ima datang.

"Eh den sudah bair bibik aja, aden istirahat aja"
Ucap bik ima menghalangi giandra.

"Yauda gian masuk ya bik, makasi bikk"
Ucapnya lalu melenggang pergi masuk dalam kamarnya.

Syafira POV

"Huh akhirnya misi berhasil, kak gian udah gak marah lagi sama gue"

"Untung otak gue encer yekan thor?"

"Iye like like lo ajaalah sya"



Next parttt..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Giandra [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang