Reversed-VI

2.5K 284 3
                                    

•••

"LAGI?" Alinea tampak memutar bola matanya begitu melihat sebuah batangan coklat berada di laci mejanya. Entah ini kebetulan saja atau tidak, entah kenapa selalu ada coklat yang sama di lokernya di hari Senin.

Dan lagi selalu ada notes di dalam coklat tersebut. Kata-kata pujian yang menurut Alinea cringe benar-benar membuatnya merinding.

Contohnya seperti :

"Kamu cantik dan semakin cantik hari ini,"

Ya memang sih dikelas Alinea tempat duduknya siapa cepat dia dapat. Namun kalau tempat duduk Alinea bisa dibilang sudah menjadi tertory sendiri yang orang tak berani duduk di sana.

Ya walau notes tersebut berisi pujian, Alinea jujur tak menyukainya. Membuatnya jijik dan pengen muntah membacanya.

Dan lagi, maaf saja ia benci makanan manis terutama jika itu coklat.

Coklat manis selalu membuatnya enek

Kalaupun itu coklat, ia lebih suka memakan dark chocholate yang terasa pahit dibanding yang manis

"Woy," ujar Alinea sembari menendang pelan bangku seseorang  yang duduk di depannya.

Seseorang  yang di hadapannya pun tampak terkejut dan reflek menoleh.

Lelaki itu tampak terkejut begitu melihat Alinea menyondorkan coklat batangan ke arahnya. Alinea menaikkan alisnya begitu melihat wajah lelaki yang ada di hadapannya. Tak ia sangka ada seorang lelaki yang punya wajah sebayi itu dengan pipi bakpao yang masih terlihat imut.

Ia selama ini tak terlalu memperhatikannya

"Buat lo," ujarnya membuat lelaki itu terkejut. "Lo suka makanan manis kan? Gue perhatiin lo suka beli roti coklat," lanjut Alinea.

Dapat Alinea lihat raut wajah kebingungan dari lelaki yang ada di hadapannya itu. Lelaki itu tampak segan membuat Alinea menaikkan alisnya sembari memperlihatkan wajah sebal.

"Cepet! tangan gue kebas!" ujar Alinea dengan mata mendelik membuat lelaki itu mengangguk cepat. Ia pun lalu dengan perlahan mengambil batangan coklat dari tangan Alinea dan menunduk.

"Makasih,"

"Y,"

Alinea tampak menguap panjang sembari membaringkan kepalanya di meja. Ia pun menutup matanya perlahan karena merasa mengantuk sekali. Seingatnya ia tidur dengan cukup rutin akhir-akhir ini. Ia benar-benar tak mengerti kenapa ia bisa merasakan kantuk yang sangat hebat.

"Tuh cewek ngapain sih,"

"Sok banget,"

"Dia suka sama si gendut kali. Hahaha..."

"Jangan keras-keras. Entar lu di amuk sama dia,"

"Gak lah. Orang dia merem gitu. Biasanya budeg kalo udah kaya gitu,"

"Si jalang tidur mulu. Ngelonte apa gimana malemnya,"

"Iyakali. Hahaha...,"

Alinea yang mendengarnya hanya memutar bola matanya. Seperti yang di duga dari karakter antagonis. Ia di benci semua orang. Mau ia berbuat sebaik apapun, ia hanya akan salah di mata orang-orang.

Jujur mendengar kebisingan tanpa dirinya ini membuatnya kesepian. Dulu sebagai Dinda, ia bukanlah karakter yang kuat atau menjalani kehidupan yang berat. Selalu ada orang-orang yang berada di sampingnya. Apalagi ia anak bungsu yang di manja.

ReversedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang