•••
ALINEA menggeram dongkol saat menatap soal yang ada di hadapannya. Soal fisika rumit. Bahkan lebih rumit dari pada tes bulanan lalu yang seingatnya kalau ini adalah materi kelas semester dua dan padahal ia baru semester satu.
Alinea menyipit kesal sembari meruntuki takdirnya saat ini. Fakta kalau ia tak bisa kabur jika tidak ia akan di cap pembohong plus nilainya akan di kurangi membuatnya ingin berteriak gila.
Kalau jadi Anera pasti akan sangat mudah
Ia tak perlu di ragukan seperti ini
"Kerjain," ujar Rakan yang duduk di depannya itu sembari membaca buku kalkulus di tangannya. Ngomong-ngomong mereka tengah berada di perpustakaan.
"Ah, seriously?! Soal lagi?! Gue gak bisa mikir kalo belum makan anjir," ujar Alinea dengan nada kasar. Walau begitu tangan cewek itu terus bekerja. Hal itu tampak membuat Rakan hanya menggeleng-geleng kemudian melanjutkan kegiatan membacanya.
Tanpa sadar waktu telah berlalu lama. Bel masuk terdengar berbunyu membuat Alinea yang masih fokus dengan soalnya teralihkan. Namun herannya Rakan masih setia fokus dengan bukunya membuat Alinea sewot. Dasar maniak belajar!
"Udah bel masuk woy," celetuk Alinea sembari menusuk-nusuk lengan Rakan dengan pulpen-nya.
"Hm?" seperti baru teralihkan dari dunianya Rakan tampak menatap Alinea dengan penuh tanda tanya. Bahkan Alinea tau bahwa ekspresi wajah Rakan seolah menunjukkan bahwa dia berkata 'Apa'.
"Udah masuk!"
Rakan tampak menatap jam tangannya sejenak dan menatap Alinea.
"Oh, kalo gitu lanjutin,"
"Gila lo?! Anjir mana gue belum makan lagi!"
"No, selanjutnya bakal jam kos karena ada rapat buat bazar dua minggu lagi," balas Rakan dengan nada santai. Alinea yang mendengarnya tampak memijat kepalanya kesal.
Jujur segalanya tentang sekolahan sekarang selalu membuatnya stres dan emosi.
Benar-benar menyebalkan
Ini tidak semudah di novel transmigrasi yang ia baca
Di novel itu bahkan karakter antagonis bisa mudah di terima kembali
Mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan bahkan merebut atau memungut tokoh yang berwajah good looking dengan pengetahuan yang sudah ada di novel tersebut.
Apa karena faktor ia bukan tokoh utamanya ya?
Alur selalu berjalan tajam ke arahnya
"Udah," ujar Alinea sembari membanting pulpennya ke meja. Gadis itu tampak sangat kesal.
Rakan yang mendengarnya reflek langsung meletakkan bukunya dan menarik lembaran soal lalu mengambil bolpen yang di banting Alinea.
"Gue boleh balik kan?!" ujar Alinea sewot sembari melihat tangan lincah Rakan yang meneliti soalan miliknya.
"Bentar,"
Rakan pun akhirnya menyelesaikan telitiannya. Cukup lama sampai membuat Alinea bosan. Bahkan perutnya yang tadinya tak seheboh itu berdemo ria hingga membuat gadis itu memegangi perutnya.
"Udah?"
"Hmn," Rakan hanya menjawabnya dengan gumaman.
Jujur ia terkejut. Alinea bisa menjawab soal hampir seluruhnya benar. Bahkan salah pun sepertinya karena cewek itu salah hitungan saja akibat tidak teliti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reversed
RandomBertransmigrasi di tubuh orang yang di takdirkan gagal adalah suatu kesialan yang Dinda dapatkan Ditambah lagi di novel ini banyak karakter yang kelewat tidak waras