ALLURAJENDRA

5

"Warung Abah Saoci"

Karem menatap gusar ke arah Aldo, bagaimana bisa bahkan kalau dibilang hampir 2 jam karem menunggu mereka.

Dan lihatlah sekarang, bagaimana Aldo menuntun motornya diikuti Allura yang ada di belakangnya.

"Kenapa motor Lo " karem mengamati sepeda motor Aldo yang ternyata memang bocor.

"Buta ye ? Gak bisa lihat, apes banget hari ini rem, tadi pengen nelfon mami gue, tapi kayaknya mami gue udah tidur sama bokap". Aldo meletakkan sepeda motornya dan duduk dengan gusar.

Allura hanya bingung, linglung, dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. "Rem lihat Rajendra gak ?"

"Lah tadi kan bukanya sama Keyla ?"

Allura melotot tajam, gara-gara motor butut Aldo semua rencananya gagal total. Mungkin ini adalah hari terburuknya.

Lagian apalagi toh yang Rajendra harapkan kepada Allura, Allura cewe biasa aja ngapain harus berharap lebih.

"Coegg Lo lihat gak Rajendra juara balapan, anjing ! Keyla meluknya erat banget" Aldo berteriak histeris menyaksikan dua sejoli itu berpelukan.

Ia mendapatkan sebuah foto dari devaro, Mungkin untuk memanasi Allura fikirnya.

"Mana coba liat, no bukti Hoax" Allura merampas hp Aldo mengamatinya secara detail dan dadanya sakit.

Berusaha tidak mengeluarkan air mata tapi ya mau bagaimana lagi, Di dunia ini gak ada yang namanya cinta bullshit semua.

•_

"Jendra selamat ya, astaga aku engga nyangka kamu bakalan menang hari ini, btw kita makan-makan yuk biar aku yang traktir". Keyla memeluk Rajendra erat

"Kok gak bareng Allura?" Jendra menatap Keyla meminta penjelasan.

"Bisa gak kalau sehari saja kamu engga ngomong tentang Allura , ada aku disini dra kalau butuh apa-apa tinggal bilang"

"Oh Lo mau jadi babu nya Rajendra gitu ?" Gelak tawa terdengar dari mulut berel , anak itu memang agak tidak suka dengan Keyla.

Melihat sifat obsesi nya saja sudah begitu muak, apalagi kalau bahas cinta-cintaan.

"Lah kalau Jendra mau jadi pacar gue ya fine-fine aja kali" Keyla

"Tapi gue gak mau sama Lo key" Jendra melepaskan pelukan Keyla, bisa diakui kalau Keyla itu cantik, tapi buat apa cantik kalau engga bisa bikin nyaman right?

"Dra, buka mata kamu" tangan mungil itu menyentuh mata Rajendra

"Gak usah alay, udah malam mending Lo pulang" Jendra mengambil kunci motor dan segera berlari menuju motornya.

Ia berharap kalau Keyla bisa menjauh dari dirinya.

"Dra aku bareng kamu ya ?" Mata itu menatap nanar ke arah Rajendra, seakan meminta tolong untuk mengantarnya pulang.

"Ga bisa, sorry" lelaki itu pergi meninggalkan Keyla, motor itu melaju kencang melewati pepohonan lebat yang rindang.

Gadis itu terus meratapi nasibnya, devaro dan juga berel sudah pergi daritadi.