2

38 7 5
                                    

keyla menatap bukunya nanar, ia merasa pusing mengerjakan soal matematika bagian aljabar ini. "ah inimah soal nya seuprit jawabanya beranak" desah keyla.

menatap allura keyla tiba-tiba teringat rajendra ! "ra ra ra" sontak yang punya nama tersebut langsung menoleh, mengangkat alisnya seolah berkata APA.

"lo gak ngehianatin gue kan ra ?" keyra menatap allura nanar, berharap agar gadis itu tidak menyukai rajendra.

bibir allura kelu, mau bicara tidak pun rasanya berat, "kenapa ?" allura menatap keyla.

"gue suka rajendra, mau bagaimanapun kalau elo suka rajendra harus ngalah ya" keyla mengeluarkan senyumnya.

"kenapa harus gitu ?" meletakkan handphone nya dan kini allura hanya fokus mendengarkan cerita keyla.

"tadi anak cakrawala 1 udah balik ra, terus gue ngeliat rajendra, dia ganteng banget gue aja sampai kagum gitu" keyla menopakkan kedua tanganya di dagu, sambil berkhayal dia menjadi pacarnya rajendra. Ah andai saja itu menjadi kenyataan untuk keyla.

gue terlalu jelek buat rajendra yang terlalu perfect - batin allura

"lo kan cantik key ? kenapa mau sama rajendra " berharap keyla hanya bercanda tentang ucapanya yang mencintai rajendra, sedikit membuat hati allura merasa .

GELISAH !.

"ya lo bayangin deh ra dia itu perfect, rajin, sayang sama adiknya lagi, siapa coba yang gak mau sama dia. Awas lo ra sampai suka rajendra !" keyla menatap allura, "udah yuk ra ngantin"keyla menggandeng tangan allura keluar meninggalkan ruangan kelas yang mulai kosong.

kantin hari ini sangat ramai, siswa-siswi SMA cakrawala 2 berebutan untuk membeli makanan sebelum mereka kehabisan, gadis itu merasa mood nya sedang tidak baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kantin hari ini sangat ramai, siswa-siswi SMA cakrawala 2 berebutan untuk membeli makanan sebelum mereka kehabisan, gadis itu merasa mood nya sedang tidak baik-baik saja.

mungkin karena efek keyla yang menyatakan ia menyukai rajendra, padahal allura sendiri juga menyukai rajendra !, kalau sudah begini ia harus memilih untuk merelakan persahabatannya hancur atau justru ia sendiri yang berniat meluluhkan hatinya rajendra.

"Key lo tuh niat cari tempat duduk gak sih, kaki gue capek tau" allura menghentakkan kakinya gusar, keyla dari tadi hanya celingukan saja mencari tempat duduk.

"ra anak cakrawala 1 kesini lagi ya ? " keyla melihat sekumpulan golongan rajendra ada di pojok bangku kantin, sontak keyla menatap allura dengan tatapan semangatnya. Itu artinya rajendra juga kesini bukan ?.

"gak tau coba tanya di bangku nomor 2 ". tanpa berfikir panjang keyla langsung menanyakan ke bangku kantin nomor 2.

"heh heh, anak cakrawala 1 kesini ya ?" gadis berkacamata itu menoleh.

"iya kak, sekolah cakrawala 1 ada perbaikan gedung " keyla meloncat senang, akhirnya ia bertemu rajendra lagi.

menarik tangan allura dan kini keyla duduk bersama devaro dan juga karem, tidak ada rajendra disini. "rem rajendra mana ?" tanya keyla.

"yang ditanyain karem doang nih?" sindir devaro, tertawa pahit seakan-akan cemburu, devaro hanya menatap gusar ke keyla.

"bacot lo dev" keyla menatap aldo tajam, ia tidak mau diganggu. Saat ini yang dia butuhkan hanyalah rajendra.

allura hanya terdiam, gadis itu seakan canggung apabila ada rajendra disini ."key gue balik duluan ya" allura menatap keyla nanar.

"enggak boleh, elo tadi kan janji nemenin gue di sini" rengek keyla, pasalnya kalau allura balik ke kelas, ia disini sendirian bersama golongan nya rajendra kan ?.

"kapan gue janji sama lo ?" allura menatap heran kepada keyla, janji saja ia tidak pernah menyebutkannya sama sekali.

"hehe boong sih ra, ayolah masa gue disini sendirian" keyla memegang tangan allura dengan kuat, allura hanya bimbang.

"woi kasihan allura , tanganya sakit noh" devaro yang gemas sendiri mencubit hidung keyla hingga agak kemerahan.

"sakit devaro, jahil banget sih lo" keyla berdecak. Allura hanya langsung duduk saja tanpa ikut berbasa-basi dengan mereka.

Rajendra datang dan menatap heran allura beserta keyla. "ngapain lo ?" tanya rajendra.

"Aku mau ketemu sama kamu jendra" keyla menyodorkan tangannya berniat berkenalan dengan rajendra, akan tetapi rajendra malah menatap ke arah allura.

melihat itu semua keyla merasa aneh dengan allura, dia merasa cemburu padahal rajendra hanya menatap allura.

"sejak kapan kamu pindah ?" rajendra membuka topik pembicaraan ke allura. Keyla masih menatapnya gusar, menahan rasa cemburu yang menyelimutinya.

"2 tahun yang lalu" jawab allura, langsung mengambil air minum dan menegup nya dengan cepat, semoga saja jantungnya tidak berdetak kencang.

"jendra kamu kenal sama allura?" keyla menatap jendra bingung, semoga saja jawabanya tidak.

"gak usah manggil gue jendra bisa ?" rajendra menatap keyla kasar, ia hanya memperbolehkan panggilan jendra hanya untuk ALLURA.

"bos santai dia cewe jangan kayak gitu" karem menengahi mereka, keyla merasa air matanya mau turun, padahal niatnya tadi ingin berkenalan dengan rajendra.

"key kita balik aja yuk" ajak allura, ia merasa tidak enak dengan keyla. Pasalnya dari tadi rajendra terus memperhatikannya.

Allura hanya takut apabila nanti keyla menjadi salah faham kepada allura.

"gak usah gue balik sendiri" tolak keyla kasar, meninggalkan mereka semua.

Keyla langsung keluar dari kantin, dan niatnya ingin ke balkon untuk menenangkan pikirannya.

kini tinggal allura yang bersama mereka, karem dan juga devaro menatap rajendra bingung. "gue sama karem mau pamit dulu bos, kalau butuh apa-apa panggil kita" mereka melangkah keluar menuju pintu kantin.

"ra jangan nunduk terus, tatap mata aku" rajendra menggenggam tangan allura, ia tidak bisa kalut begitu saja, allura pindah rumah membuat rajendra sangat frustasi. Ia rindu melihat allura menyirami tanaman di depan rumahnya bahkan teriakan gadis itu saat masih di rumah yang lama.

"Aku capek tau, emang kamu gak peka apa kalau setiap pagi aku selalu ngode-ngode kamu" Allura menatap Rajendra kesal, 2 tahun lalu setiap pagi Allura pasti menyalakan lagu yang galau-galau.

"Peka sih tapi aku diem aja, kan kamu waktu itu masih jelek" Rajendra menatap Allura dengan tatapan yang mengejek.

"Oh jadi Mandang fisik nih ? Udahlah kita udahan aja, gak usah saling kenal lagi" Allura beranjak dari kursi kantin.

Tapi Rajendra hanya bercanda kan ? Kenapa Allura mudah baper.

"Eh Ra bercanda atuh, jangan gitu dong kita beli es krim gimana ?".

"Bercandanya gak lucu tau, ayuk beli es krim" girang allura.

Rajendra tertawa gemas, tangannya menyentuh ujung kepala allura dan menggesekkan tangannya dengan pelan.

"Mau beli yang rasa apa tuan putri"

"Vanilla" sahut allura.

Tatapan tidak suka menuju mereka berdua, Penghianat dan juga pengecut !.

Matanya merah padam, tangannya mengepal ringan, tidak suka melihat mereka berdua tertawa bahagia.

Rasa iri beserta dengki bercampur menjadi satu di dada Kayla. Melihat sahabatnya terlalu dekat dengan Rajendra membuat hati Keyla hancur.

"Penghianat bitch !" Bibir itu tersenyum nakal, merencanakan sesuatu di otaknya yang terus berputar-putar.

°•

ALLURAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang