DS | 21 •Stress Tingkat Dewa •

15.6K 1.8K 65
                                    

Ayo ihh di follow dulu, nanti aku kasih permen sugus 1 biji, aku maksa Poko na mah😡😡

Ayo ihh di follow dulu, nanti aku kasih permen sugus 1 biji, aku maksa Poko na mah😡😡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cemburu bukan berarti harus marah."

•Ust Khadafi•

🥀


Hari ini sudah memasuki hari terakhir ujian nasional yang pada akhirnya Xaula sudah tidak akan masuk sekolah lagi sampai ada instruksi dari kepala sekolah untuk datang ke sekolah.

Sangat terlihat jelas seorang pengawas yang sedang memperhatikan salah satu murid di ruangan ini. Xaula terlihat sedang tidur saat ujian berlangsung. Pengawas itu menghampiri Xaula dengan menggebrak meja gadis itu.

Bertepatan dengan pengawas itu menggebrak meja Xaula, Khadafi masuk dengan membawa absen pengawas. Laki-laki itu sudah mengepalkan tangannya kuat melihat wanitanya diperlakukan kasar seperti itu.

"Afwan, absen dulu pak. Dia sudah selesai biarkan saja dia tidur," kata Khadafi sambil menatap datar pada pengawas itu.

"Baru setengah jam ujian dimulai, masa sudah selesai aja."

"Lihat layar komputer Anda. Dia sudah menyelesaikan ujiannya."

Pengawas itu baru tersadar jika dia bisa melihat monitor pengawas dan benar saja Xaula sudah selesai mengerjakan soalnya. Pengawas itu menghela nafas panjang, menatap Xaula yang sedang melipatkan kedua tangannya di dada sambil membalas tatapan pengawas itu dengan tajam.

"Kamu mau jadi apa kalau ujian saja ngasal," ketus pengawas itu dengan dibalaskan anggukan menjengkelkan dari Xaula.

"Pak, jangan mudah menilai orang hanya karena dia sudah menyelesaikan soal dengan cepat. Anak itu murid berprestasi di sekolah ini. Jadi, dia tidak mungkin menjawab soal dengan ngasal."

Khadafi sangat membela Xaula. Meskipun dia juga terkejut melihat Xaula yang sudah menyelesaikan soal ujian dengan cepat, akan dia tegur Xaula saat mereka sedang berduaan. Namun, melihat Xaula direndahkan seperti itu membuat Khadafi naik pitam. Pasalnya, dia paling tidak suka wanitanya di usik sedikitpun oleh orang lain, hal itu bisa membuat dirinya marah.

Waktu demi waktu akhirnya Xaula selesai juga dengan ujian nasionalnya. Hatinya senang sekali karena dia akan fokus dengan penyembuhan ayahnya dan Khadafi.

"Sudah selesai ujiannya, istriku?" Tanya Khadafi yang tiba-tiba muncul dibelakang Xaula dengan membawa sebucket cokelat, saat gadis itu sedang mengumpul bareng teman-temannya.

"Astagfirullah ustad, bukan muhrim deket-deket kayak gitu," ucap Yuta terkejut melihat Khadafi yang sangat dekat sekali dengan buketu.

Khadafi kembali menegakkan badannya, lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

DISKUSI SEMESTA [TERBIT DI SNOWBALL PUBLISHING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang