part4

8.8K 539 11
                                    

Namun saat dia ingin ke parkiran  tiba-tiba...........

Bruk.....

"Woy......... " Teriak Alden saat melihat  evan yang tiba-tiba dipukul oleh orang lain.

Orang itu langsung menarik kerah seragam Evan dengan kasar dan wajahnya terlihat sangat marah.

"LO YANG NGELAKUIN ITU KE ADEK GUE KAN!!! "

BUAGH....... Dia memukul lagi perut Evan

"Uhukk.. Uhuk.... "

"APA SALAH ADEK GUA BANGSAT SAMPE LO NGEBULLY DIA SAMPE MASUK RUMAH SAKIT HAH!!!!!! "

Tiba-tiba seorang gadis datang dengan napas yang terengah-engah dan menghadang pemuda yang memukuli Evan.
"Udah kak kakak salah paham bukan kak Evan yang ngelakuin semua itu tapi orang lain kak, hah.. Hah... Yang ngebully nya cewek Kak suruhan kak ario buat nyakitin thata!!! " Ucap gadis itu sambil masih terengah-engah karna capek habis berlari.

Pemuda itu pun langsung terdiam tanpa melepaskan tangannya dari kerah seragam Evan

"Tuh kan udah denger sekarang lepasin sahabat gua!!" Ucap Atlas sambil melepaskan paksa tangan pemuda itu dari kerah seragam evan.

"Shhhh....... Udah udah gua udah suruh anak buah gua kesini buat ngurus itu orang yang ngebully adek lo!!! " Sahut Evan sambil meringis karna sudut bibirnya terluka akibat pukulan pemuda tadi.

"Udah kalo lo mau minta maaf udah ngak usah ngua tau betapa paniknya lo sampe salah paham! " Ucap Evan sambil menepuk bahu pemuda itu.

"Oh iya gua udah nyuruh anak buah gua buat bawa mobil gua. Lo mau ikut gua? sekalian gua mau ngeliat keadaan adek lo bukan karena apa apa tapi dia anggota  gua jadi ngak salahkan kalo gua peduli!?, oh iya bang kalian aja yang diskusi sampe in maaf gua ke kepala sekolah karna ngak bisa ikut diskusi. "Ucap Evan dengan panjang lebar.

" Oke kalo gitu gua ikut ama lo. " Ucap pemuda itu sedikit lirih.
Jujur jika melihat wajahnya iya seperti ingin menangis dan sedih mendengar adik kesayangan nya dibully.

"Ouh ya nama lo evan kan?? Kenalin nama gua Arga alper baran berkin, soal tadi maaf gua emosi. " Ucap Arga sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Evan.

"Kan udah gua bilang ngak usah minta maaf . Oh iya salam kenal juga ya. " Ucap Evan sambil membalas jabatan tangan arga.

"Yaudah bang Evan berangkat dulu ya ." Pamit arga
Sedangkan sang sahabatnya hanya mengangguk.

Tidak berapa lama mereka berbincang, anak buah Evan datang membawa 2 mobil yang satu mobil Alphard dan yang satu lagi mobil sport

Tidak berapa lama mereka berbincang, anak buah Evan datang membawa 2 mobil yang satu mobil Alphard dan yang satu lagi mobil sport

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil itu menjadi pusat perhatian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil itu menjadi pusat perhatian.
Jika kalian bertanya darimana Evan mendapatkan mobil ini, semua yang evan punya adalah murni dari hasil kerja keras evan.
Sebenarnya evan punya 5 cabang cafe . Cafe nya termasuk cafe yang terkenal dikalangan anak muda mau pun orang tua.
Evan membangun cafe dengan uang
Hasil dia ikut Olimpiade dan ikut balapannya.

"Tuan, saya akan mengurus masalah nya dan mobil nya juga sudah tiba dan motor nanti akan saya bawa kembali em... Tapi mohon maaf tuan nyonya bilang motor anda harus saya bawa kerumah nyonya dan ketika urusan tuan sudah selesai nyonya meminta tuan agar pulang ke rumah."
Ucap sang ketua bodyguard yang bernama Mardiyanto.
"Hah.... Berarti ibu sudah pulang. baik lah sampaikan kepada ibu mungkin aku akan telat datang." Ucap Evan

"Ayo ar " Ajak Evan
Namun saat Evan ingin membuka pintu tiba-tiba gadis yang tadi membela Evan memegang tangan Evan.

"Kak aku boleh ikut ya pleaseee... " Mohon gadis itu

"Ngak usah Marla nanti kamu ketinggalan pelajaran. " Yang menjawab bukan Evan melainkan arga.
"Ngak kak marla khawatir sama thata lagian thata udah marla bilangin supaya ngak dandan kayak gitu ngak nurut pleaseee ya kak marla iku. " Ucap marla memohon.

Evan hanya menatap arga lalu Evan pun angkat bicara.

"Oke, kamu duduk di belakang ya. " Ucap Evan sambil mengelus kepala marla.
Sedangkan marla yang mendapatkan perlakuan itu cuma cengo kaget lalu iya tersadar dan segera masuk mobil di kursi belakang.

Evan pun menjalankan mobil nya menuju rumah sakit jersey.

Saat sampai mereka menanyakan kamar atas nama THALITA ALPER BARANG BERKIN.

Mereka pun segera keruangan perawatan VIP. Dan disana terlihat seorang gadis yang sudah sadar dari pingsan nya dan di samping nya ada suster yang sedang menganti perban nya.

"Kakak.... "
Lirih Thalita melihat sang kakak dan sahabat nya datang.
Namun iya sedikit bingung melihat pemuda yang ada di belakang kakak nya. Rasanya iya pernah melihat nya namun iya tidak terlalu ingat mungkin karena cidera di kepalanya.

"Suster bagaimana keadaan adik saya." Tanya arga.
"Kepalanya terbentur keras namun tidak ada yang perlu di khawatir kan dan nona hanya perlu istirahat yang cukup. " Ucap suster itu
"Ah.... Begitu baiklah terimakasih Sus." Ucap argan
"Baik kalau tidak ada yang mau ditanyakan lagi saya izin undur diri untuk melanjutkan kembali pekerjaan saya. " Pamit sang suster lalu keluar dari ruangan.

"Ouh iya Ta itu kak Evan dia ketua eskul basket lo pasti belum ketemu sama kak Evan kan karna lo baru masuk eskulnya sekarang kan. Oh iya btw kak Evan yang nolongin lo. " Ucap marla kepada Thalita.

Thalita pun menoleh kearah Evan, sedangkan Evan masih dengan tampang datar.

"M-makasih kak udah nolongin Thata" Ucap Thalita sambil tersenyum tipis.
"Hm.... Sama-sama, lain kali jangan dandan kayak cupu lagi. Kalo mau punya temen tulus caranya bukan kayak gitu tapi liat kepribadian sama sifatnya ngerti. " Saran Evan kepada Thalita.
Thalita yang mendengar nya langsung tersenyum.
"Terimakasih sarannya kak. " Thalita memerhatikan wajah Evan hingga iya melihat luka di sudut bibir Evan.
"Maaf kak itu bibirnya kenapa. "
Evan yang mendengarnya langsung sadar bahwa luka disudut bibirnya belum di bersihkan.
"Hah... Ngak-"
"Kak arga mukul kak Evan tadi biasa salah paham. "
Ucapan Evan terpotong oleh marla.
Thalita yang mendengarnya langsung kaget.
"Udah santai aja, oh ya bang gua pamit dulu mau pulang dulu ngak enak seragam gua masih bau amis darah. "
"Oh Oke hati hati di jalan. "

Evan pun pergi ke parkiran namun saat berjalan evan tidak sengaja menabrak seseorang hingga iya terjatuh.
Brukk......

"Anj-...... Aww.... Siapa yang naruh tembok disini asem sakit banget jidat ama bokong gua aduhhhhh...... Hiks... Hua ibu udah pipi sama bibir yang sakit sekarang jidat sama bokong Evan ..... Aduh sial banget Evan hari ini hiks.... "
Sedangkan orang yang ditabrak Evan hanya diam dan terkejut.
"Sial dia lucu sekali. "Dalam batin orang itu.

Dengan nada dingin orang itu pun langsung angkat bicara.

" Lain kali hati hati nak dan jangan melamun kalau sedang berjalan nanti kau bisa terjatuh lebih dari ini. " Ucap orang itu dengan nada datar dan dingin.

Degdeg..........


Suara ini..............




















Tbc
Maaf ya kalo singkat ouh iya semoga suka ceritanya 😊🙏.
Jangan lupa komen dan vote ya.

Evander Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang