Notes: Jangan lupa vote dan komen yang banyak yaaa, makasih.
"Maclo hajima!"
"Macloo jangan deketan sama cewek jebal!"
"Maclo mau selingkuh hah! Tau ah males."
"MACLOO KEUMANHAE!"
"MACLOOO IHHH!"
Semenjak Zizel sudah mengklaim perasaan jika ia menyukai Maclo, tak ada hari tanpa gadis itu tak berteriak. Seperti sekarang ia keluar kelas dan melihat Maclo tengah mengobrol dengan seorang gadis yang mungkin sekelas dengan cowok itu.
"Kita bahas nanti aja." ucap Maclo ke cewek itu daripada Zizel mengomel.
Zizel berjalan dengan di hentakan, tangan terkepal di sisi tubuh lalu mata menyipit dengan bibir manyun.
"Siapa suruh ngomong sama cewek? Kan aku udah bilang samperin ke kelas kok kamu indehoy-an sama cewek itu disini." zizel mendengus kesal karena Maclo beberapa minggu ini sibuk sekolah, biasa untuk persiapan kelulusan.
"Apa si sayang? gua tadi cuman ngomong bentar soalnya ada tugas kelompok buat ujian praktek." Maclo menatap Zizel yang pipinya menggembung.
"Maclo sibuk banget akhir-akhir ini, aku pulang bareng Nobita mulu... Maclo jarang di rumah kayak bang toyib." Zizel melipat tangan di depan dada disertai ekpresi kecewa.
Bukannya sedih Maclo malah terkekeh melihat ekspresi Zizel ketika cemburu dan dicueki. "Ya kan gua sibuk buat persiapan ujian nasional sama ujian praktek Zizel Archeva." jawab Maclo enteng.
Zizel memejamkan mata dan menarik napas, kemudian menatap sengit mata Maclo. "KOK PAKAI GUA? KENAPA GAK AKU!" murka Zizel.
Teriakan Zizel mendapat perhatian dari beberapa murid yang semakin panas karena Maclo dan Zizel masih bertahan hubungannya. Apa lagi makin kesini Maclo terlihat seperti pacar idaman di mata mereka.
Maclo maju menarik pinggang Zizel dan mendekatkan bibir ke telinga gadisnya, "Gua udah mau lulus jadi kita harus bikin list honeymoon. Udah siap?"
Zizel membulatkan mata dan menelan ludah susah payah. Kan baru Maclo yang lulus dirinya belum.
"Aku belum lulus!" amuk Zizel.
"Iya ntar kita makan pilus ya sayang, ayo ke kantin." Maclo menautkan jemari mereka menuju kantin.
"Maclo budeg ya? Lulus bukan pilus." koreksi Zizel ketika berjalan.
Maclo tak menjawab, pokoknya ia tengah senang karena bisa bersama dengan gadis yang disukai sejak kelas 5 SD. Dan tanpa dicari lagi ternyata gadis itu adalah cewek yang salah masuk kamar lalu berujung jadi istrinya.
Setiba di kantin mereka menghampiri meja yang sudah terdapat teman-temannya duduk dengan makanan. Zizel duduk di samping Sabrina yang menyeruput pop Ice.
"Mau pesen apa Zel?" Zizel berpikir sesaat gadis itu melihat makanan satu persatu temannya lalu menunjuk cilok kuah milik Dipta.
"Mau cilok kuah." Maclo mengangguk lalu bergegas memesan makanan mereka.
"Zizel diem aja tumben?" Nathan menyadari bahwa Zizel tak bersuara beberapa minggu ini, alias lebih normal.
"Nathan, emang sibuk banget ya ngurus ujian praktek?" ia merasa kurang perhatian Maclo.
"Lumayan Zel, gua aja sama yang lain setelah kerkom kadang nginep di rumah temen. Tapi Maclo mau semalem apapun lebih milih pulang katanya; Gua balik aja, Zizel pasti nungguin di rumah." cerita Nathan melegakan perasaan Zizel.
KAMU SEDANG MEMBACA
MACLO [ SEGERA TERBIT ]
Novela Juvenil"Zizel ini kenapa lo ninggalin celana dalam gua? kenapa nggak sekalian lo cuci!" cecar Maclo memperlihatkan celana dalam berwarna biru yang ia pegang. "Ya lo mikirlah Clo, gua malu kali nyuciin celana dalem lo" sahut gadis yang tengah berdiri sambi...